Poster "Polri Jangan Kalah dari Nikita Mirzani" Hiasi Aksi Tolak Rizieq di Kupang
Merdeka.com - Massa yang menamakan diri Brigade Meo Kupang menggelar aksi damai di depan Mapolda Nusa Tenggara Timur, Selasa (24/11). Para demonstran membawa poster bertuliskan dukungan kepada Pemerintah, Polri dan TNI.
Bahkan ada poster yang bertuliskan 'Polri Jangan Kalah Dengan Nikita Mirzani'. Mereka mendukung Polri memroses secara hukum Rizieq Syihab, karena melanggar hukum walau telah ditetapkan sebagai tersangka dalam beberapa kasus.
Termasuk pelanggaran protokol kesehatan dalam kerumunan massa hingga terjadi kerusakan beberapa fasilitas umum di Bandara Soekarno Hatta.
-
Siapa saja yang terlibat dalam aksi damai? Aksi damai ini berfokus di depan gedung Dubes AS yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pergerakan Islam lainnya seperti Persatuan Umat Islam, Al Irsyad, Ikadi, Hidayatullah dan sebagainya.
-
Siapa yang hadir dalam deklarasi kampanye damai di Kota Tua? Seluruh Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta hadir termasuk Pramono Anung-Rano Karno.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
"Aksi massa yang melakukan penyambutan terhadap Muhammad Rizieq Syihab telah melakukan perusakan terhadap berbagai fasilitas pemerintah di Bandara Soekarno Hatta, dan juga secara nyata telah melanggar protokol kesehatan di masa pandemi covid-19, sudah seharusnya para koordinator aksi itu ditangkap dan diproses secara hukum," kata Koordinator Lapangan, Zwenglee Faley.
Pihaknya mendukung dan menuntut pemerintah agar segera membubarkan ormas Front Pembela Islam (FPI) yang telah melakukan begitu banyak tindakan melanggar hukum dan merugikan masyarakat.
Dia menambahkan, Brigade Meo meminta Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto agar menegakkan wibawa pemerintah dan hukum di negara ini. Sehingga tidak diinjak-injak oleh oknum yang ingin merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Bahwa berdasarkan amanat konstitusi, seluruh warga negara berkedudukan sama dan setara di mata hukum. Karena itu kami menuntut agar hukum ditegakkan dengan seadil-adilnya bagi setiap pelanggar hukum di negeri ini termasuk oknum Muhammad Rizieq Shihab. Kami menuntut agar Presiden RI, Panglima TNI dan Kapolri serta jajarannya agar memastikan stabilitas Panca Gatra Ipoleksosbudhankam demi tetap tegaknya NKRI," harap Zwenglee Faley.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaAtmosfer dukungan Ganjar dam Mahfud juga tak kalah ramai di Negeri Jiran Malaysia.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaSisi jalan di depan Kantor Gedung Dubes AS telah dijaga aparat kepolisian dengan menempatkan pembatas jalan sebagai penanda area steril.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaLukman menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi menolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM di halaman Kampus Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Baca Selengkapnya