Posting ancaman teror di Facebook, Nawawi nyaris ditangkap polisi
Merdeka.com - Nawawi, warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, nyaris digelandang ke Mapolresta Banjarmasin, Minggu (17/1). Dia sempat diduga menjadi penyebar ancaman teror kepada polisi melalui akun media sosial Facebook.
Gara-gara dia, polisi dibikin semakin sibuk melakukan antisipasi. Mapolresta Banjarmasin sempat dijaga personel Brimob Polda Kalimantan Selatan dan Baracuda.
Kabar adanya ancaman teror, beredar melalui Facebook yang dikirimkan antarpemilik ponsel. Tidak ingin main-main dengan itu, kepolisian pun bersiaga. Terlebih lagi, saat ini, termasuk di Kalimantan Selatan, kepolisian masih dalam status siaga 1.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Mengapa Kampung Jeladri jadi markas Brimob? Pada saat pecah Agresi Militer II, Kampung Jeladri menjadi markas pemerintahan dan pertahanan Brimob.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Dimana markas besar Polri? Kemudian, Kepala Kepolisian Negara kala itu Komisaris Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo bikin kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
"Kita tahunya baru Sabtu (16/1) kemarin ya. Begitu kita telusuri, kita temukan orangnya (Nawawi) yang di akun Facebook itu, kita lakukan interogasi. Sebagai langkah awal, tetap kita lakukan SOP (Standar Operasional Prosedur) ancaman bom itu," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (17/1).
Wahyono menerangkan, setelah menemui Nawawi pada Sabtu (16/1) malam, polisi belum bisa mengamankan Nawawi lantaran belum memenuhi unsur perbuatan menebar ancaman teror.
"Maksud dia ingin menginformasikan. Kewajiban kita kan begitu dapat informasi, langsung lakukan sesuai SOP," ujar Wahyono.
Dijelaskan Wahyono, adapun kutipan postingan dari akun Facebook Nawawi adalah: "Sasaran adalah Poltabes Banjarmasin. Informasi didapatkan diketahui oleh pria berinisial 'D' yang baru masuk anggota ISIS mengabarkan bahwa ada pengeboman dilakukan jam 11 malam ini dan sudah ada 1 teroris di daerah Martapura, 2 di daerah kota baru. Tolong share-kan untuk kepentingan bersama. Posting di laman Facebook Nawawi dilakukan Sabtu (16/1) pukul 18.33 Wita.
"Antisipasi kita lakukan tujuannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita datangi rumahnya, kita lakukan interogasi awal sampai sejauh mana keterlibatan dia (Nawawi)," terang Wahyono.
"Juga apa maksud dan tujuannya. Iya, tujuannya sih dia maksudnya ingin memberitahukan ke polisi cuma tidak tahu jalurnya. Harusnya dilaporkan kepada polisi kalau dapat informasi seperti itu. Jadi belum cukup kuat untuk kita amankan," tambahnya.
Namun demikian, lanjut Wahyono, upaya sterilisasi seluruh sudut Mapolresta Banjarmasin, sempat dilakukan dengan menurunkan Baraccuda dari Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan.
"Kalau siaga, memang kita sudah lakukan, terlebih ada perintah siaga 1. Ada atau tidak ada ancaman teror itu sudah kita tingkatkan kewaspadaan. Begitu sudah dipastikan (aman), personel Brimob dan Baracuda, dikembalikan ke markas Polda," demikian Wahyono. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga pelaku teridentifikasi menggunakan akun @rifanariansyah.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku yang menebar ancaman terkait penembakan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap seorang pelaku inisial AWK (23) diduga pelaku ancaman penembakan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke polisi karena sadar akan kesalahannya.
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah ada dua akun yang diduga melakukan pengancaman terhadap Anies.
Baca SelengkapnyaMabes Polri turun tangan mendalami ancaman penembakan terhadap capres nomor urut 1 Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaPolisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban bullying sambil live di media sosial.
Baca SelengkapnyaAnies memberikan apresiasi yang besar kepada Polri atas penangkapan pelaku pengancaman penembakan.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku pembacokan berinisial ZMH masih menjalani pemeriksaan dan pengembangan oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaIni Sosok dan Motif Pengancam Tembak Anies yang Ditangkap di Jember
Baca Selengkapnya