Postingan SK Banyu Biru di Path tunjukkan intelijen Indonesia suram
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin angkat bicara soal postingan SK (Surat Keputusan) pengangkatan Banyu Biru sebagai Dewan Informasi Strategis & Kebijakan (DISK) BIN. Postingan Banyu Biru di Path-nya tersebut amat disesalkan.
"Postingan agen intelijen baru hasil rekrutan BIN yang bernama Banyu Biru, yang kemudian mem-posting SK pengangkatannya di media sosial Path benar-benar menyedihkan," kata TB Hasanuddin dalam pesan singkatnya, Jakarta, Senin (1/2).
Seharusnya, lanjut Hasanuddin, seseorang yang direkrut jadi intel sebelum diberikan SK ditatar terlebih dahulu. Para agen-agen rahasia negara tersebut dilatih atau dikursus, diberi pengetahuan dasar soal intelijen, prosedur kerja termasuk juga kode etik intelijen.
-
Siapa yang melatih intelijen Indonesia? Tak lama kemudian, agen-agen Mossad mulai melatih dinas intelijen Indonesia dan sejumlah personel militer.
-
Apa yang dilakukan wanita intelijen itu? Perempuan tersebut awalnya mengatakan ia pergi untuk membeli narkoba, namun kemudian mengakui ia telah berselingkuh dengan seorang pria Palestina dari Ramallah selama sekitar satu tahun.
-
Mengapa wanita intelijen itu ditangkap? Perempuan tersebut ditahan selama tiga hari oleh kementerian pertahanan Israel karena dicurigai 'menyalahgunakan kewenangannya hingga membahayakan keamanan negara'.
-
Bagaimana cara intel mendapat informasi di era sekarang? Teknologi yang semakin maju membuat para intel lebih sering menggali informasi di media sosial.
-
Bagaimana Politik Identitas digunakan? Dalam masyarakat, politik identitas digunakan sebagai sarana untuk memperjuangkan hak-hak yang seringkali tidak terpenuhi, seperti hak-hak politik, ekonomi, dan kebudayaan.
-
Siapa yang menggunakan Politik Identitas? Sebagai contoh, kelompok etnis atau agama dapat bersatu untuk memperjuangkan hak-hak mereka atau untuk menentang diskriminasi yang mungkin mereka alami.
Bukan malah mengumbar jati dirinya sebagai intelijen yang seharusnya menjadi rahasia. Setelah semuanya dilalui dengan baik, baru kemudian dilakukan penyumpahan dan terakhir baru diberi SK.
"Inilah suramnya wajah intel kita, di saat bangsa ini sedang membutuhkan aparat intelijen yang tangguh, profesional dan berdedikasi tinggi dalam rangka menghadapi gerakan teroris yang semakin masif dan brutal," jelas Hasanuddin.
"Tapi kita malah disuguhi aparat intel yang kolokan, membuka identitas dirinya ke publik bahwa dia adalah agen intelijen. Dia tidak sadar bahwa perbuatannya itu dapat membahayakan dirinya, dan telah melanggar kode etik serta sumpah intelijen," tambahnya.
Politikus PDIP itu sudah mendapatkan laporan bila komunitas intelijen menyesalkan kasus ini bisa terjadi. Komisi I menyarankan agar BIN betul-betul bisa menyusun dan memperkuat personel BIN agar mampu melaksanakan tugasnya dengan lebih baik lagi.
"Isi BIN dengan aparat intelijen profesional, tangguh dan berdedikasi tinggi demi bangsa dan negara," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso membentuk Dewan Informasi Strategis & Kebijakan (DISK) BIN. Setiap anggota yang terpilih wajib merahasiakan pengangkatannya.
Tetapi tidak dengan Banyu Biru Djarot. Putra politikus Eros Djarot itu malah mengunggah SK pengangkatannya sebagai anggota bidang politik DISK BIN di akun Path-nya yang beredar sejak Minggu (31/1).
Jelas ini membuat heboh sosial media. Sejumlah netizen mempertanyakan sikap Banyu yang mengunggah SK tersebut. Ada juga yang menyesalkan, pasalnya pekerjaan di lembaga telik sandi bersifat rahasia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga melakukan profiling atas akun yang mengunggah video tersebut.
Baca Selengkapnya"Hasil sementara bahwa tempat tersebut bukan di area IKN," kata Artanto
Baca SelengkapnyaBanyak yang bilang pedagang keliling yang bawa HT adalah intel, bagaimana faktanya?
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaTak ada yang menyadarinya, termasuk Presiden dan pasukan pengawal presiden RI
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaViral aksi sejumlah pekerja Korea Selatan di Indonesia lontarkan komentar bernada hinaan.
Baca SelengkapnyaDikelilingi Perwira Polisi, 'intel' Jualan Es Tak Berkutik 'Penyamarannya Dibongkar'
Baca SelengkapnyaBerikut cerita anak Presiden yang sempat menolak dikawal ketika pergi namun menyadari ada Intel di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca Selengkapnya