Potensi longsor masih bisa terjadi di Banjarnegara
Merdeka.com - Potensi bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, masih bisa terjadi. Pernyataan tersebut tersirat dari penjelasan Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Kristianto saat konferensi pers di Pos Induk BPBD Banjarnegara di Kecamatan Karangkobar, Senin (15/12).
"Ada rekahan di Hutan Tanggapan, sementara di bawah hutan tanggapan ada Dusun Krakal dan Dusun Tanggapan Bawah," katanya.
Menyikapi temuan ini, pihaknya akan meminta kepala desa untuk menyosialisasikan kepada warga. "Kami berencana akan sosialisasikan hal ini kepada kepala dusun yang berada di wilayah tersebut agar saat terjadi hujan lebat, warga bisa segera mengungsi," ujarnya.
-
Dimana letak hutan larangan Kampung Dukuh? Kampung Dukuh memiliki hutan larangan yang dipercaya sebagai 'makam karomah' yang letaknya berada di daratan yang lebih tinggi di utara perkampungan.
-
Di mana tanah longsor di Sragen terjadi? Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Dimana kekeringan di Banten terjadi? Kecamatan Kasemen, Serang menjadi daerah yang cukup terdampak dari fenomena El Nino dan kekeringan. Lalu kesulitan air juga dialami warga yang tinggal di wilayah Lebak bagian selatan.
-
Desa Bantarkuning berada di mana? Topografi wilayah dataran tinggi menunjang hal itu, salah satunya adalah Desa Bantarkuning di Kecamatan Cariu, Bogor, Jawa Barat yang belakangan viral di media sosial.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana letak Desa Kedung Glantik? Desa itu lokasinya tepat berada di tengah-tengah proyek pembangunan Bendungan Jragung yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Pemerintah.
Kristianto mengatakan masih ada rekahan di hutan Tanggapan, tepatnya di titik koordinat 325 derajat barat daya yang mengarah ke Dusun Krakal dan Dusun Tanggapan Bawah, Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar.
Ia juga menambahkan, akibat longsor yang terjadi Jumat (12/12) lalu, berpotensi memicu longsor susulan yang skalanya lebih besar.
"Pasca longsor yang terjadi kemarin di lokasi, timbul mahkota kolam 30 meter persegi dengan kedalaman 1 meter. Jika terisi air akan terjadi longsor susulan yang lebih besar, karena volume material di bawahnya lebih besar," katanya.
Mengantisipasi kemungkinan itu, pihaknya akan memasang pipa untuk mengeluarkan air yang mengisi kolam. "Kami akan segera memasang pipa. Tapi pemasangan pipa juga harus hati-hati karena tanah masih labil," tuturnya
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena tersebut terjadi secara tiba-tiba. Bahkan, warga mengaku terkaget lantaran terdengar suara ledakan.
Baca SelengkapnyaPada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal
Baca Selengkapnya10 kecamatan tersebut tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda kekeringan. Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Grobogan dengan 99 desa yang kini kekurangan air.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca Selengkapnya