Potongan Pergelangan Tangan di Karawaci Milik Remaja yang Ikut Tawuran
Merdeka.com - Polres Metro Tangerang, menetapkan 7 orang tersangka dalam aksi tawuran antar kelompok remaja yang terjadi di kawasan Periuk dan Karawaci, Kota Tangerang. Peristiwa tawuran itu terjadi selama Agustus 2021.
Bahkan, satu kejadian pada Rabu (11/8) di wilayah Karawaci, Kota Tangerang, sempat membuat geger warga setempat. Karena penemuan pergelangan tangan, yang belakangan diketahui milik peserta tawuran.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima menerangkan, kalau aksi tawuran yang terjadi pada periode bulan Agustus 2021 itu, didasari saling ejek di media sosial. Kemudian dua kelompok remaja peserta tawuran membuat janji untuk saling serang di tempat yang disepakati.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Kenapa Bawaslu Temanggung melakukan pemetaan kerawanan? Roni Nefriadi di Temanggung, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemetaan potensi kerawanan Pilkada 2024 sebagai acuan untuk merumuskan strategi mitigasi secara maksimal.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
"Mereka memang komunikasi online, saling tantang menantang dan bertemu di TKP tawuran," terang Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Deonijiu De Fatima di Mapolrestro, Jumat (27/8).
Dari 7 orang pelaku yang diamankan mengaku, kalau aksi tawuran antar kelompok itu terjadi karena tidak ada kegiatan saat pandemi Covid-19.
"Mereka anak-anak tanggung tidak ada kegiatan. Mereka berkumpul, tantang-menantang dan akhirnya tawuran. Mereka rata-rata anak pelajar dan ada yang sudah lulus dan ada nganggur," kata Deonijiu.
Dari 7 orang pelaku tawuran yang diamankan itu, 5 diantaranya adalah pelaku dari aksi tawuran di lokasi Karawaci. Masing -masing berinisial AAP, MF, SD, MAN, dan, IS.
"Dari kasus tawuran di Periuk, pelakunya ada lima orang. Korban yang berinisial NF luka di bagian lengan kanan dan kirinya," jelas Kapolres.
Dari para pelaku tawuran, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa sebilah celurit berukuran satu meter, satu sepeda motor, dan beberapa telepon genggam.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat orang ditangkap usai tim Opsnal Reskrim Polsek Tangerang melakukan pemeriksaan lokasi dan serangkaian penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaEnam pelakutawuran di Ciledug, Kota Tangerang ditangkap polisi. Mereka diduga membacok dan menyiram rivalnya dengan air keras.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPenangkapan para remaja tersebut dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyisiran, petugas pun menemukan beberapa senjata tajam yang diduga akan digunakan untuk melukai pihak lawan.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi juga masih memeriksa para anak remaja pelaku tawuran tersebut, untuk proses berikutnya.
Baca SelengkapnyaDSS (18) kini masih menjalani proses penyambungan tangan di RS Polri.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca Selengkapnya