Potret miris warga perbatasan, keluar masuk hutan demi dapat sembako
Merdeka.com - Potret warga perbatasan di Apau Kayan, Malinau, Kalimantan Utara dengan Malaysia, begitu memprihatinkan. Demi dapat sembako, mereka melalui jalan rusak parah. Bahkan mereka bisa sampai bermalam di tengah belantara hutan tropis dan aliran sungai.
Akses jalan warga Apau Kayan menuju ke kabupaten di provinsi tetangga, Long Bagun, di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, rusak demikian parah dan tidak ada perawatan 17 tahun terakhir.
Ada ragam aktivitas warga perbatasan. Selain membeli sembako di Mahulu, juga ikut menumpang mobil dobel gardan berangkat ke Mahulu. Risiko di depan mata, apabila mereka diadang hujan deras, maupun usai guyuran hujan.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Bagaimana kondisi jalan yang membuat warga menanam padi? Kondisi Jalan Berlumpur Warga sendiri merasa jengkel karena kondisi jalan yang sudah lama sekali tidak diperhatikan. Kondisinya sungguh memprihatinkan karena dipenuhi lumpur dan kubangan air, terlebih saat ini masih masuk musim penghujan.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang dialami warga Musi Rawas? Banjir memaksa warga Musi Rawas beraktivitas di atap rumah.
"Kalau sudah jalan rusak, itu mobil bisa ikutan rusak karena jalannya memang rusak parah. Mesin kan panas kalau lewat jalan begitu (berlumpur)," kata warga Malinau, Yogi saat berbincang bersama merdeka.com, Kamis (24/8).
"Kalau sudah mobil yang angkut sembako rusak, mau tidak mau warga ini mesti jalan kaki, tembus sana sini di jalan hutan. Yang menyedihkan ya itu tadi, kalau habis hujan, ataupun kalau sedang diguyur hujan," ungkapnya.
Beratnya medan yang mesti melalui kubangan lumpur dan sungai, lantaran minimnya jembatan membuat warga terkadang merasa bertaruh nyawa.
"Kalau jalan kaki, ya bisa berhari-hari. Pastinya bermalam di hutan. Karena ya itu tadi, mobil rusak. Padahal itu sudah mobil dobel gardan," terangnya.
Kondisi itu membuat tidak sedikit warga yang berpikir dua kali untuk beli sembako di provinsi tetangga, Kalimantan Timur. Solusinya, warga mendapatkan sembako maupun BBM dari Malaysia, di kawasan Tapak Mega.
"Mau tidak mau ya begitu," demikian Yogi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaSebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?
Baca SelengkapnyaAkses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang harus melewati ombak pantai dengan menggunakan motor demi bisa pulang ke rumah usai belanja di pasar.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaDi sini tidak banyak pilihan untuk dimakan selain daun-daunan dan kacang-kacangan dari hutan.
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca SelengkapnyaMayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.
Baca SelengkapnyaPerbedaan kondisi jalan di wilayah Indonesia dan Malaysia di area perbatasan itu pun mencuri perhatian warganet.
Baca Selengkapnya