Potret suram kehidupan warga Lebak bergantung pada jembatan rusak
Merdeka.com - Di tengah mewahnya kehidupan para pejabat di negeri ini, ada banyak masyarakat yang hidupnya masih sengsara. Meskipun begitu, mereka tak peduli akan kehidupan rakyat kecil tersebut. Janji manis yang dilontarkan ketika kampanye seakan hilang tak pernah terucap.
Janji-janji memperbaiki infrastruktur cuma isapan jempol belaka dan hanya terjadi pada saat kampanye saja. Hal ini yang dirasakan oleh warga Lebak, kehidupan yang suram tak pernah tersentuh oleh para wakil rakyat.
Jalanan rusak, jembatan roboh atau gedung-gedung sekolah yang hancur bukan menjadi hal yang baru lagi. Dan yang lebih miris anak-anak pun harus merasakan akibat tersebut. Betapa tidak, ketika mereka akan pergi dan pulang sekolah harus bertaruh nyawa melewati jembatan-jembatan yang tidak layak itu.
-
Siapa yang takut lewat jembatan rusak itu? 'Setiap hari harus lewat sini,' kata salah seorang warga Nangklak, Rumsah, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (10/7).
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Apa masalah dari jembatan gantung di Lebak? Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
-
Di mana jembatan gantung di Lebak yang rusak itu? Akses jembatan gantung di Kampung Nangklak, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak tampak memprihatinkan.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, belasan siswa SD mengalami luka-luka karena jatuh ke sungai, akibat robohnya jembatan ketika mereka akan ke sekolah. Ini terjadi di jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindai, Kecamatan Sajira dan Pasir Eurih, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten.
Hingga saat ini, pemerintah daerah belum tergerak hatinya untuk memperbaiki jembatan atau jalanan yang rusak di daerah Lebak.
Berikut potret suram warga Lebak yang bergantung pada jembatan rusak, yang dirangkum merdeka.com:
Jembatan gantung di Lebak roboh, 45 siswa SD jatuh ke sungai
Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindai, Kecamatan Sajira dan Pasir Eurih, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, roboh. Kejadian ini menyebabkan 45 siswa SD yang sedang menyeberang jatuh ke sungai yang beraliran deras."Beruntung musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kasubag Pemberitaan Humas Sekretariat Pemerintahan Kabupaten Lebak Aep Dian Hendriawan kepada wartawan di Lebak, Selasa (10/3).Menurut dia, jembatan gantung berusia 27 tahun itu kekuatannya hanya mampu dilintasi empat sampai lima orang. Selain itu juga kayu jembatan yang dilintasi sudah lapuk dan bolong-bolong, termasuk penahan dari sling kawat. Kemungkinan jembatan itu roboh karena tidak kuat menahan beban yang dilintasi sebanyak 45 siswa SD dan satu pasangan suami istri mengendarai sepeda motor."Semua warga yang melintasi jembatan itu tercebur ke Sungai Ciberang yang kondisinya deras," katanya.
Jatuh ke sungai akibat jembatan roboh, belasan siswa SD luka-luka
Akibat robohnya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindai, Kecamatan Sajira dan Pasir Eurih, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, puluhan siswa SD harus terjatuh ke sungai.Meskipun tidak ada korban jiwa, namun tercatat satu siswa SD kelas V bernama Umi (11) mengalami luka serius pada bagian kepala akibat terbentur bebatuan. Saat ini, Umi ditangani oleh tenaga medis RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.Sedangkan, korban lain yakni sebanyak empat siswa SD mendapat perawatan medis di Puskesmas Pajagan karena lukanya tidak serius."Pemerintah daerah dalam waktu dekat ini akan membangun kembali jembatan yang roboh itu," kata Kasubag Pemberitaan Humas Sekretariat Pemerintahan Kabupaten Lebak Aep Dian Hendriawan kepada wartawan di Lebak, Selasa (10/3).Sementara itu, sejumlah siswa SD yang selamat mengaku bahwa dirinya merasa kaget tercebur ke sungai yang deras, setelah tali sling kawat penahan jembatan gantung putus."Kami jatuh ke sungai dan tidak begitu dalam sehingga menyelamatkan diri dengan cara berenang," kata Amin, siswa SD warga Pasir Eurih, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.
Gara-gara jembatan roboh, belasan siswa SD tidak bisa ujian
Dua belas siswa SDN 1 Pajagan tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) karena mengalami luka dan trauma pasca jembatan gantung di kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten putus kemarin (10/3).Salah seorang siswa yang tidak mengikuti ujian adalah Denis (11). Dia masih terbaring lemas di rumahnya dan mengalami luka memar di kaki. Korban mengalami luka akibat terkena tali sling jembatan saat terjatuh bersama 46 orang lainnya kemarin.Masih enggak kuat, masih sakit di kaki sama punggung masih memar jadi enggak bisa diri keluh siswa kelas 5 SDN 1 Pajagan ini di kediamannya di Kampung Polad Desa Tambak Kecamatan Cimarga, Rabu (11/3).Oleh karena itu, kini pihak sekolah sudah memberikan keringanan kepada dua belas siswa tersebut."Hari ini UTS mata pelajaran matematika, namun karena musibah kemarin sebanyak 12 Siswa tidak mengikutinya, hal ini sudah dibicarakan dengan pihak Dinas Pendidikan," kata Sabrowi kepala Sekolah SDN 1 Pajagan kepada wartawan.Saat jembatan jatuh para siswa tengah menyeberang di jembatan yang menghubungkan desa Tambak dan desa Pajagan. Mereka mengalami luka berat akibat jatuh ke sungai Ciberang saat jembatan rubuh.
360 Jembatan gantung rusak, Bupati Lebak ogah bangun jembatan baru
Sebanyak 360 jembatan gantung di wilayah Kabupaten Lebak, Banten, mengalami kerusakan. Kerusakan yang diakibatkan faktor usia ini jika dibiarkan maka bisa saja seperti jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Sinday, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira dengan Kampung Pasir Eurih, Desa Tambak Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang putus pada Selasa (10/3) kemarin."Di Lebak ini masih ada 360 jembatan yang kondisinya sudah rusak, makanya saya menginstruksikan kepada dinas terkait untuk segera menanganinya," kata Bupati Kabupaten Lebak Iti Octavia Jayabaya, kepada sejumlah wartawan, Kamis (12/3).Iti berjanji akan segera memberikan bantuan stimulan untuk memperbaiki jembatan gantung yang rusak, termasuk jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Sinday, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira dengan Kampung Pasir Eurih, Desa Tambak Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak tersebut."Untuk jembatan yang menghubungkan Kampung Sinday dan Kampung Pasir Eurih, kami tidak bisa membangun jembatan baru, mengingat lahan ini akan menjadi daerah rendaman Waduk Karian dan lahan ini juga sudah dibebaskan, tapi Pemda Lebak tetap akan memberikan bantuan stimulan untuk memperbaiki jembatan gantung ini agar warga bisa tetap beraktivitas dan juga anak-anak bisa tetap sekolah," ujar Iti.Diketahui, Jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Sinday, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira dengan Kampung Pasir Eurih, Desa Tambak Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten terputus, Selasa (10/3/2015). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tapi puluhan anak sekolah dasar (SD) mengalami luka-luka.Saat ini, untuk sarana penyeberangan sementara tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menurunkan perahu karet untuk menyeberangkan masyarakat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaDari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaMeski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang mempertaruhkan nyawa lewat pantai karena jalan utama rusak parah.
Baca Selengkapnya