PPKM di Sumsel, 3 Ribu Kampung Siaga dan Tangkal Covid-19 Diaktifkan

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bakal mengaktifkan kembali 3 ribu desa/kelurahan siaga dan tangkal Covid-19. Hal itu seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 19 April 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy mengungkapkan, peran kampung-kampung tersebut sangat penting dalam upaya memutuskan rantai penyerabaran virus corona. Apalagi PPKM Mikro utamanya masif dilakukan mulai tingkat RT, desa dan kelurahan, hingga kecamatan.

"Kita sudah punya 3 ribu desa dan kelurahan siaga dan tangkal Covid-19, nanti akan diaktifkan kembali," ungkap Lesty, Selasa (6/4).

Dalam pengawasan, pihaknya tidak kesulitan lagi karena selama ini telah dibentuk satgas pengendalian Covid-19 dan posko di tingkat RT dan RW. Pengawasan juga dilakukan oleh TNI, polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pihak terkait.

"Penerapan testing, tracing, dan treatment juga akan diperketat, lebih ketat," kata dia.

Dalam realisasi PPKM, pihaknya berencana membatasi 50 persen setiap kapasitas tempat aktivitas masyarakat, seperti restoran, tempat ibadah. Sementara kegiatan seni hanya diizinkan dihadiri 25 persen dari kapasitas tempat.

Selain itu, pihaknya sudah memetakan zonasi risiko Covid-19, bahkan jauh sebelum PPKM di beberapa provinsi lain. "Tinggal pelaksanaannya saja, semuanya sudah kami lakukan sejak lama," kata dia.

Lesty mengakui PPKM Mikro di Sumsel dipengaruhi angka kematian, tingkat kesembuhan, kasus aktif, dan positivity rate. Angka kematian di Sumsel di angka 4,7 persen yang jauh lebih tinggi dari nasional yang hanya 2,7 persen.

Sementara tingkat kesembuhan justru rendah di angka 87,2 persen atau lebih rendah dibanding nasional 89,7 persen.

"Kasus aktif mencapai 7,97 persen. Angkanya lebih tinggi dari nasional sebesar 7,6 persen dan angka positivity rate juga masih sangat tinggi yakni 28,61 persen jauh lebih tinggi dari yang diatur WHO di bawah 5 persen," pungkasnya.