PPP pecah di Pilgub DKI
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali pecah. Dua kubu di internal partai memperlihatkan gapnya di Pilgub DKI. Kubu Romahurmuzy mendukung pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, sementara faksi Djan Faridz mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Ketum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz kemarin mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon petahana tersebut. Dia mengklaim dukungan itu berdasarkan rapat pleno tertanggal 4 Oktober yang dihadiri seluruh pengurus DPW PPP, termasuk Jakarta.
"Menyikapi konstelasi Pilkada DKI Jakarta, DPP PPP menyatakan sikap mempertimbangkan untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat," ucap Faridz.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
Sebagai tindak lanjutnya, Faridz akan membuat kontrak politik untuk ditandatangani dukungan kepada Ahok-Djarot.
"Kata pertimbangan, kenapa kalimat pertimbangan. Di mana persyaratan yang kami ajukan disepakati terlebih dahulu oleh Ahok-Dajrot. Kalau sudah disepakati baru secara resmi kami mendukung dan mendeklarasikan Ahok-Djarot," terangnya.
Dia melanjutkan, akan bertemu secara khusus dengan Ahok-Djarot serta para partai politik pengusung dalam waktu dekat. Menurutnya, kontrak politik serta perjanjian tersebut untuk kepentingan umat Islam secara keseluruhan.
"Intinya, kontrak politik kita berisi kesepakatan-kesepakatan yang merupakan kepentingan dan bermanfaat bagi umat Islam. Ini bukan kepentingan PPP, tapi kepentingan umat Islam," terang Djan.
Politikus Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung memilih berseberangan dengan keputusan Faridz. Meski dia selama ini menjadi loyalis Faridz, namun soal sikap di Pilgub DKI, dia kukuh pada pendiriannya.
"Tetapi secara pribadi saya tidak mendukung (Ahok-Djarot), gitu aja," lanjut Ketua DPW PPP DKI ini.
Oleh sebab itu, Lulung tidak ingin terlibat pada tim pemenangan Ahok-Djarot yang dibentuk Faridz. Dengan tegas dia mengatakan bahwa perbedaan sikap tersebut tidak akan membuat dirinya keluar dari PPP.
"Saya besar di partai. Ya harus dihormati hak politik saya," tandas Lulung.
Sementara Sekjen PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani mempersilakan Faridz mendukung Ahok-Djarot. Namun Arsul menegaskan jika Faridz ingin mengusung jagoannya via parpol tentu ada aturan dan mekanisme yang harus dilalui.
"Kalau soal kubu Djan, kalau mendukung orang peroang silakan saja. Tapi kan tidak bisa mengusung. Tapi kalau atas nama parpol kan ada aturannya," kata Arsul di kompleks Parlemen.
Arsul memastikan pihaknya akan tetap pada keputusan tidak akan mendukung Ahok-Djarot. Sebab tidak konstituen PPP yang menghendaki atau mengusulkan dukungan kepada Ahok-Djarot di Pilgub DKI.
"Kenapa PPP tidak mendukung Ahok-Djarot karena tidak ada satu pun segmen atau konstituen PPP yang mengajukan usulan agar DPP PPP mendukung Ahok," tegasnya.
"Itu tidak ada, kalau parpol, yang konstituen dan pemangku kepentingannya tidak ada yang mengusulkan kemudian DPP partai membuat keputusan mengusung seseorang yang tidak segmen pun mengusulkan, lalu itu mewakili siapa," sambung Arsul.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPasangan Nur Hamidah-Lukmanul Hakim, dua kader PKB yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon Cagub dan Cawagub Jatim.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaMengenai deklarasi ini, Witjaksono siap disanksi oleh PPP.
Baca SelengkapnyaDalam politik, pilihan calon presiden hanya individu itu dan tuhannya yang tahu. Sementara secara kelembagaan punya mekanisme sendiri.
Baca SelengkapnyaPDIP dan Golkar mengusung pasangan Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Ade Ruhandi alias Jaro Ade serta Musyafaur Rahman atau Kang Mus
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku terus menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk kerja sama di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPlt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca Selengkapnya