Prabowo dan Jokowi mengaku penerus Soekarno, siapa paling mirip?

Merdeka.com - Tepat tanggal 21 Juni 2014, 44 tahun sang Proklamator Soekarno meninggal dunia. Namun presiden pertama Indonesia itu sampai saat ini masih harum namanya di ingatan masyarakat Indonesia.

Soekarno dianggap sebagai simbol kemenangan Indonesia setelah bertahun-tahun dijajah oleh Belanda dan Jepang. Bahkan dalam kontestasi Pemilu 2014, nama Soekarno selalu dibawa-bawa oleh para capres.

Capres Prabowo Subianto dan Capres Joko Widodo ( Jokowi ) saling mengklaim menganut ajaran Bung Karno. Dalam pencapresan keduanya, baik Jokowi dan Prabowo saling jual nama Soekarno demi mendapat simpati masyarakat.

Mereka memanfaatkan sosok bapak bangsa ini untuk kampanye dan memasukkan ajaran serta pemikiran Soekarno dalam visi dan misi mereka. Masing-masing mengaku paling Soekarnois untuk meraih simpati kaum Marhaen yang besar dan termarjinalkan.

Lalu siapa yang paling mirip dan mencerminkan Soekarno di antara Prabowo dan Jokowi?

Pengamat Politik dari UI Firman Noor menilai wajar jika nama besar Soekarno selalu dijual oleh para kedua capres ini. Sebab Soekarno adalah simbol nasionalisme.

"Soekarno dianggap sebagai simbol nasionalis tulen setulen-tulennya, mereka ingin di era saat ini Indonesia menjadi betul-betul Indonesia dengan potensi yang dimiliki. Soekarno adalah simbol dari komitmen terhadap kepedulian sosial kepada masyarakat kecil. Keduanya merasa terinspirasi oleh nilai itu, terutama baik sebagai representasi kaum kecil maupun komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat kecil," ujar Firman saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (20/6).

Menurut dia, dari pengamatannya sejauh ini, di antara kedua capres yang ada Prabowo lebih mencerminkan sosok Soekarno dengan berbagai pemikiran visionernya. Sementara pemikiran Jokowi dinilai hanya bersifat teknis, tidak seperti Soekarno .

"Soekarno menggambarkan kemandirian Indonesia, ini lebih tegas ke Prabowo . Misalnya renegosisasi kontrak asing, satu hal dijawab dengan data oleh Prabowo . Kalau Jokowi kan bilang belum lihat kontraknya, harusnya sama galaknya," tegas dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, visi Prabowo yang ingin menjadikan Indonesia macan Asia salah satu cermin pemikiran Soekarno . Prabowo , kata dia, juga ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri tanpa intervensi asing.

"Soekarno tidak memikirkan hal yang terlalu detil, Soekarno tidak detail, dia figur yang visioner, global. Dari angle ini Jokowi terlalu sempit atau kalau baju Soekarno disematkan ke Jokowi agak kelonggaran, Jokowi terlalu detail, sedangkan Bung Karno tidak dipusingkan dengan hal-hal yang detail," tambah dia.

Kendati demikian, dia juga melihat ada ajaran Soekarno yang muncul dalam diri Jokowi . Salah satunya gaya Jokowi yang kerap kali menyapa masyarakat dengan blusukannya.

"Bagaimana dia mampu membangun pergaulan tanpa jarak, saya kira itu kerakyatannya memang cukup mencerminkan ajaran Soekarno ," lanjut dia.