Prabowo Ungkap Dilema Jokowi antara Kesejahteraan atau Memperkuat Pertahanan
Merdeka.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat dilema harus mengutamakan pembangunan kesejahteraan dan menjaga pertahanan. Sebab kata Prabowo harga alutsista di bidang pertahanan sangat mahal.
"Alutsista di bidang pertahanan memang cukup mahal, bahkan bisa saya katakan, ya sangat mahal, sangat mahal dan karena itu pimpinan negara selalu dihadapkan dengan dilema harus mengutamakan pembangunan kesejahteraan, tapi menjaga kemampuan pertahanan supaya kedaulatan kita tidak diganggu," kata Prabowo dalam konferensi pers, Kamis (22/4).
Sebab itu Jokowi pun kata Prabowo memerintahkan pada satu tahun yang lalu untuk membuat masterplan. Rencana induk tersebut kata Prabowo untuk 25 tahun ke depan agar memberikan totalitas kemampuan pertahanan di Indonesia.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Kenapa Jokowi menaikkan pangkat Prabowo? Jokowi mengatakan Prabowo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
"Ini sedang kita rampungkan, kita sedang menyusun, sedang memperbaiki. Insyaallah dalam 2-3 minggu ini kita akan bersama dengan Panglima TNI dan kepala staf kita rampungkan dan akan kita sampaikan kepada bapak presiden," bebernya.
Prabowo mengatakan nantinya investasi tersebut akan lebih besar tetapi tidak mempengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan. Tidak hanya itu, dia juga mengatakan pihaknya juga nantinya akan melakukan pengelolaan alutsista untuk lebih tertib dan lebih efisien.
"Sekarang mendesak kita harus modernisasi alutsista kita lebih cepat lagi," ungkapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menegaskan, beli alutsista hanya untuk memperkokoh pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi tangan Prabowo, kata Jokowi, pertahanan Indonesia berhasil ditingkatkan sehingga sangat siap menghadapi berbagai macam tantangan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan kebijakan impor alutsista bekas mempunyai risiko besar bagi sistem pertahanan dan keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan, kepada pihak-pihak yang punya niat-niat tertentu supaya cepat sadar.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat memikirkan rakyat tak mampu.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaHasto menilai utang beli Alutsista TNI kurang pas saat rakyat masih susah.
Baca SelengkapnyaNamun untuk kondisi demokrasi di Indonesia, Prabowo mengakui sangat berantakan.
Baca SelengkapnyaSelain itu Jokowi usai upacara HUT ke-79 TNI juga menyinggung isu penting terkait konflik timur tengah
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar belanja alutsista bisa lebih bijak.
Baca SelengkapnyaPrabowo bersyukur kemampuan diplomasi Indonesia bisa membuat tidak terlibat dalam konflik negara lain.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Baca Selengkapnya