Prada DP Menangis Sepanjang Sidang hingga Tak Tahu Tuntutan Oditur
Merdeka.com - Prada DP (22) kembali dihadirkan dalam persidangan kasus pembunuhan Fera Oktaria (21) dengan agenda tuntutan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (22/8). Oditur menuntut terdakwa dengan hukuman seumur hidup penjara karena terbukti merencanakan pembunuhan.
Saat oditur membacakan tuntutan, Prada DP berdiri tegak di hadapan majelis hakim. Kepalanya lebih banyak menunduk dibanding melihat ke depan atau hakim.
Sepanjang persidangan, terdakwa hanya menangis dan sesekali mengusap air matanya. Bahkan, ketika dipersilakan duduk untuk meminta masukan kepada penasihat hukumnya terkait pengajuan pembelaan, terdakwa masih saja menangis.
-
Apa itu pertanyaan? Definisi dari pertanyaan adalah sebuah ekspresi keingintahuan seseorang akan sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya.
-
Apa pertanyaan Raffasya saat pemakaman ibunya? 'Ngapain mami,' tanya Raffasya.
-
Siapa yang bisa membuat pertanyaan? Pertanyaan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari kita.
-
Mengapa pertanyaan penting? Pertanyaan memiliki peran yang sangat penting dalam proses komunikasi manusia. Sebagai alat untuk mendapatkan informasi, memperjelas konsep, atau merangsang pemikiran, pertanyaan dapat menjadi kunci untuk memperdalam pemahaman kita tentang dunia sekitar.
-
Kenapa hanya hakim yang boleh bertanya? 'Tetap komitmennya tidak boleh mengajukan pertanyaan dan itu hanya untuk para hakim yang akan mengajukan pendalaman,' tegas Suhartoyo.
-
Kenapa pertanyaan penting? Mereka menjadi jembatan antara kita dengan informasi, pemahaman, bahkan tawa.
Kemudian, terdakwa kembali diminta hakim maju ke depan majelis. Di sana, dia memberikan arahan kepada terdakwa. Namun, begitu ditanya hakim, terdakwa tidak bisa menjawab.
"Kamu tahu tuntutan yang dibacakan oditur tadi?" tanya hakim ketua Letkol Chk Khazim.
"Siap yang mulia," jawab terdakwa sambil menangis.
"Jangan menangis begitu, jawab pertanyaan saya dulu, kamu harus ksatria. Apa tuntutan oditur?" kembali hakim bertanya.
"Siap yang mulia," jawab terdakwa.
"Siap siap, siap apa?" hakim mengulangi pertanyaannya.
Lantaran terdakwa tak bisa menjawab pertanyaannya, hakim meminta oditur kembali membacakan pokok isi tuntutan. "Memohon kepada majelis hakim terdakwa dijatuhi hukuman seumur hidup penjara dan dipecat dari TNI," tegas oditur CHK Mayor Darwin Butar Butar.
Kemudian, hakim mengulangi pertanyaannya kepada terdakwa. "Siap yang mulia, dituntut seumur hidup penjara," jawab terdakwa. Saat dibawa keluar ruang sidang dan dibawa ke mobil tahanan, terdakwa tetap menangis. Pengawalan ketat dilakukan anggota Pomdam II Sriwijaya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat itu, salah satu Oditur Militer II-07 Jakarta, Letkol Chk U.J Supena melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Khaidar.
Baca SelengkapnyaArtis Tamara Tyasmara turut hadir dalam sidang lanjutan kasus kematian anaknya, Dante. Tamara nampak emosi melihat adik Yudha tertawa!
Baca SelengkapnyaBerikut ini potret Soraya Rasyid beri dukungan buat ibunda mendiang Dante, Tamara Tyasmara!
Baca SelengkapnyaBerikut ini foto-foto Yudha Arfandi saat kembali menjalani persidangan kasus meninggalnya Dante, anak Tamara Tyasmara.
Baca SelengkapnyaMario meminta Rafael Alun dihadirkan untuk dimintai persetujuannya membayar restitusi Rp 120 miliar.
Baca SelengkapnyaAji menyatakan bahwa pihaknya mempercayai terhadap proses di bawah pimpinan Prabowo
Baca Selengkapnya