Prada Ichsan ditahan usai insiden polisi 'nyangkut' di mobil
Merdeka.com - Anggota Detasemen Markas Kodam XIV/Hasanuddin, Prada Ichsan ditahan usai insiden anggota Polantas Briptu Syaifullah 'nyangkut' di kap mobilnya. Penahanan untuk memudahkan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut.
"Prada Ichsan saat ini ditahan untuk memudahkan pemeriksaan di Denpom Makassar. Karena ada informasi surat-surat kendaraannya tidak lengkap. Ini yang akan ditelusuri juga asal muasal mobil ini. Hasil pemeriksaannya nanti diserahkan ke oditur militer dan dilimpahkan ke pengadilan militer," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin Kolonel Andi Alamsyah kepada wartawan, Senin (21/5).
Menurutnya, jika nanti hasil pemeriksaan menunjukkan Prada Ichsan terbukti melanggar maka akan diproses sesuai hukum pidana militer.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana polisi disekap? 'Dalam prosesnya pada Rabu (18/10), AI menghubungi korban untuk menemui dirinya dengan menggunakan satu kendaraan. Alasannya untuk menemui rekan bisnis. Saat itu, pelaku telah menyiapkan tali ties, lakban hingga senjata tajam jenis badik untuk menyerang korban,' ungkap Kompol Mikael.
-
Apa yang dilakukan polisi setelah disekap? 'Korban beralasan akan menjual mobil miliknya sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatan dan membiarkannya pulang untuk menjual mobilnya,' kata Mikael.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Sanksinya bisa sanksi fisik, bisa juga sanksi administrasi misalnya penundaan kenaikan pangkat, tidak diberi kesempatan sekolah," lanjutnya.
Dia mengimbau kepada anggota TNI untuk menghindari tempat-tempat yang bisa memicu terjadinya pelanggaran. Andi juga mengingatkan kepada para prajurit untuk menghormati, menghargai Kepolisian jika ada pemeriksaan atau razia.
"Anggota TNI wajib patuhi aturan sipil," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani mengaku belum tahu persis detail kejadian tersebut. Hanya saja, kata dia, kalau kedua pihak saling menghormati, menghargai maka insiden itu tidak akan terjadi.
"Anggota Briptu Syaifullah masih di RS Bhayangkara sekarang tapi masalahnya sudah selesai. Kapolda sudah berkomunikasi dengan Pangdam. Biarlah kita fokus ke pengamanan di bulan Ramadan ini dan pengamanan Pilkada," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menggelar razia penertiban balap liar di Kecamatan Patalassang. Saat itu Prada Ichsan diberhentikan untuk dicek kelengkapan surat berkendara. Namun yang bersangkutan hanya menunjukkan kartu anggota TNI. Dia lantas tancap gas.
Briptu Syaifullah yang mengetahui hal itu mengejar hingga 'nyangkut' di atas kap mobil.
"Jadi Prada Ichsan dari Detasemen Markas Kodam langsung bergegas bawa mobilnya saat merasa pemeriksaan telah selesai usai memperlihatkan Kartu Tanda Anggota (KTA), dan mengaku sebagai anggota. Dan juga bukan bagian dari pelaku-pelaku balap liar sehingga memungkinkan untuk tinggalkan tempat. Tapi mungkin anggota polisi yang berada di depan itu menganggap pemeriksaan belum selesai sehingga saat mobil anggota TNI ini melaju, anggota polisi bernama Briptu Syaifullah itu langsung melompat ke atas kap mobil. Jadi ini karena salah paham saja," tutur Andi Alamsyah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video tersebut, awalnya polisi ingin menghentikan laju pengendara mobil merek Honda warna abu-abu.
Baca SelengkapnyaBrigadir Polisi Dua (Bripda) MAI harus menjalani penempatan khusus (patsus) akibat menganiaya istrinya, DA yang memergokinya berduaan dengan perempuan lain.
Baca SelengkapnyaMobilnya kemudian menabrak lagi Pagar Kantor Dinas Peternakan dan Hewan Provinsi Riau yang berada di seberang Jalan.
Baca SelengkapnyaPengemudi nekat memacu gas dengan kecepatan tinggi tanpa menghiraukan keselamatan nyawa seorang Polantas
Baca SelengkapnyaPolisi yang berusaha meloncat mobil tersebut terbawa mobil merah sejauh 500 meter.
Baca SelengkapnyaKolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Bali periksa 10 anggota polisi diduga melakukan penganiayaan dan penyekapan kepada seorang warga berinisial IWS
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pagi tadi Rabu (8/5) jelang subuh pukul 05.10 WIB.
Baca Selengkapnya