Prajurit Kopassus ini tetap berpuasa di tengah sengitnya perang
Merdeka.com - Masalah toleransi di bulan puasa kini jadi viral di media sosial. Banyak orang berdebat soal tepat atau tidaknya razia terhadap Ibu Eni, seorang pemilik warung makan di Serang.
Teladan dari Sersan Mayor Durman dari Kopassus ini layak dicontoh siapa saja. Serma Durman adalah Caraka Lettu Luhut Binsar Pandjaitan di Kompi A Denpur-1/Parako dalam operasi tempur di Timor Portugis tahun 1975 – 1976.
Sepanjang berlangsungnya operasi, sebagai seorang muslim Durman tetap menjalankan ibadah puasa. Berpuluh kilo beratnya ransel di punggung, tidak pernah membatalkan niatnya untuk terus berpuasa.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Apa dampak ransel berat pada anak? Anak-anak yang menggunakan ransel terlalu berat berisiko mengalami masalah postur tubuh dan tulang belakang.
-
Siapa yang membawa tas koper nuklir? Tas koper berat itu biasanya ditenteng oleh pejabat militer yang tak pernah berada jauh dari sang presiden, baik ketika dia turun dari helikopter atau tengah rapat dengan berbagai pemimpin dunia.
-
Siapa yang perlu berhati-hati dengan ransel? Penggunaan secara tepat perlu diperhatikan oleh orangtua.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Kenapa anak harus berhati-hati dengan ransel berat? Penggunaan ransel yang terlalu berat dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan jangka panjang.
Kala itu, perlengkapan yang dibawa setiap prajurit memang cukup berat. Beberapa diantaranya berupa senapan otomatis AK-47, 750 butir peluru kaliber 7,62 mm, 3 magasin lengkung, 2 granat, bekal makan untuk beberapa hari, baju loreng, kaos, sepatu lapangan, dan topi rimba. Belum lagi setiap regu masih harus membawa senapan mesin RPD, peluncur roket RPG-2 buatan Yugoslavia, 60 peluru roket 90 mm, penyembur api lengkap dengan 5 mortir dan 18 butir peluru.
"Operasi yang kami jalankan adalah operasi yang cukup berat dan banyak merenggut korban. Kami di Kompi A mengawali operasi ini pada tanggal 7 Desember 1975 dengan kekuatan 110 orang prajurit. Tapi pada Maret 1976, jumlahnya bersisa menjadi 80 orang saja," beber Luhut dalam akun Facebooknya, Rabu (15/6).
Selama 5 bulan operasi, kompi kami melakukan pertempuran setiap hari. Fierce battle istilahnya. Pertempuran berhadapan dengan pasukan Fretilin yang mempunyai motivasi tempur tinggi, kemampuan serta disiplin menembak prima, dan menguasai medan dengan sempurna.
Di tengah operasi yang melelahkan tersebut selalu ada waktu untuk istirahat makan. Yang kami makan adalah bekal makanan kaleng T-1. Setiap siang Durman dengan setianya membukakan kaleng makanan dan menyodorkannya kepada saya. Ada kalanya juga kami memasak makanan sendiri ketika merasa bosan dengan menu ransum tempur itu. Namun apapun menu kami, Durman tetap berpuasa dan tidak pernah batal.
Penasaran, saya pun bertanya kenapa dia tetap berpuasa di tengah kondisi seperti ini.
"Biar lebih dekat dengan Tuhan," jawabannya yang tidak pernah saya lupakan. Jawaban itu seolah menunjukkan betapa fokusnya dia pada hubungan dengan Tuhan-nya.
Tapi bagi saya, Durman juga telah menunjukkan penghormatannya kepada tugas negara dan atasannya dengan tetap bertempur dan menyediakan makanan bagi saya selaku komandannya di Kompi A. Hebat!
Anak buah saya ini sekarang tinggal di Banten. Terakhir kami bertemu di acara reuni tahun lalu di Cijantung. Jika ada kesempatan, saya ingin Durman dapat menceritakan pengalamannya kepada Saudara-Saudari sekalian sehingga kita dapat belajar bahwa betapa indahnya harmoni di Negeri ini jika kita dapat saling menghormati.
Saya percaya, menghormati sesama manusia adalah juga bagian dari ibadah. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video merekam calon prajurit Kopassus lakukan longmarch dari Jawa Barat ke Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaUnggahan terbaru Kopral Bagyo sampaikan nasihat untuk para prajurit muda TNI.
Baca SelengkapnyaMeraih baret merah dan brevet komando, simbol kebanggaan unit ini, bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.
Baca SelengkapnyaRansum tentara adalah makanan kemasan yang disiapkan untuk prajurit militer di area pertempuran.
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca SelengkapnyaSeorang panglima perang Moro Kogoya meminta semua barang yang ada di pos TNI saat hendak berpamitan pulang ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerikut potret TNI yang jalan kaki di tengah hutan mencari air untuk mandi sambil bawa senjata laras panjang.
Baca SelengkapnyaSosok Babinsa rajin puasa senin-kamis hingga dipuji sang komandan.
Baca SelengkapnyaDengan penuh kesungguhan, ia merintis usaha jualan nasi bungkusnya itu dengan sang istri.
Baca SelengkapnyaDi sela momen istirahat saat bertugas, sosoknya kedapatan menikmati semangkuk bakso.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Farid Makruf berbicara soal kerasnya perjuangan seorang tentara Kopassus.
Baca Selengkapnya