Prajurit Kostrad temukan balita tertimbun memeluk ibunya yang sudah meninggal
Merdeka.com - Banyak kisah haru yang ditemui para prajurit TNI yang bertugas di Palu dan Donggala untuk menolong korban gempa. Salah satunya saat mereka menemukan seorang balita di reruntuhan yang sedang memeluk ibunya yang sudah meninggal.
Presilia Andini (4) ditemukan dengan posisi saling berpelukan dengan ibunya yang sudah tak bernyawa. Keduanya tertimbun reruntuhan kediaman mereka di Perumnas Balaroa. Prajurit Kostrad dibantu para relawan berhasil menyelamatkan bocah malang itu.
"Sedih juga melihat anak ini. Menangis terus memanggil ibunya yang sudah tidak ada. Dia ditemukan tiga hari setelah gempa. Saat relawan menemukannya di reruntuhan bangunan rumah, anak ini berpelukan dengan ibunya yang telah meninggal dunia," kata Serka Dedy Handoko dari Yonkes 1 Kostrad.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Siapa Taruni Akpol yang bersandar di pundak ayahnya? Taruni cantik tersebut tak lain bernama Qobitin Rosa.
-
Dimana tengkorak ibu dan anak ditemukan? Dua kerangka manusia dari abad pertengahan yang diduga seorang ibu sedang memeluk anaknya ditemukan di Italia. Kerangka itu ditemukan pekerja ketika sedang mengerjakan proyek pembangunan alun-alun Piazza Costa di kota pesisir Fano, Provinsi Presaro Urbino.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Kenapa Taruni Akpol itu bersandar di pundak ayahnya? 'Kak Oca memilih pundak ayah, cinta pertamanya untuk bersandar,' tulis sang ibu, demikian dikutip dari keterangan video.
Prisilia dibawa dan dirawat di rumah sakit lapangan Yonkes 1 Kostrad. Selama dirawat di Rumkitlap, anak usia empat tahun itu diberikan dukungan moril serta hiburan. Cara ini diharapkan bisa memperbaiki dan menormalkan suasana hatinya, dan tidak lagi trauma.
Rencananya, Ayu yang kini telah yatim piatu akan dibawa ke Kota Makassar. Ia ikut pamannya yang telah bersedia mengasuh dan merawatnya. Bocah perempuan satu-satunya ini juga sudah tak lagi memiliki ayah. Ayahnya berpulang sebelum gempa dan tsunami melanda.
“Agar kembali normal pascagempa bumi yang dialami, tim bersama relawan memulihkan suasana hati dan trauma dengan menghiburnya. Ada psikolog yang diturunkan untuk itu. Sedih juga melihat ketika menangis dan memanggil ibunya. Sepertinya, ketika terjadi gempa, ibunya berusaha melindungi anaknya agar tidak terkena reruntuhan bangunan dengan cara memeluknya,” terang Dedy.
Dedy sendiri merupakan prajurit dari Yonkes 1 Kostrad. Selain di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu, bapak dua orang anak itu juga pernah bertugas di Lombok usai gempa bumi melanda. Hanya lima hari bisa menikmati bersama keluarga dan anak-anaknya, pria kelahiran Medan, 26 Mei 1986 kembali melakoni misi kemanusiaannya di Sulteng. Membantu korban-korban gempa dan tsunami.
“Inilah tugas yang harus dilaksanakan. di Rumkitlap Yonkes 1 Kostrad, kami menyediakan lima dokter yang siap melayani dan membantu korban gempa dan tsunami. Rumkitlap Yonkes 1 Kostrad yang kami dirikan dilengkapi UGD dan obat-obatan, kami juga melakukan operasi bagi korban,” ujarnya.
Setelah sepekan berada di rumah sakit lapangan, Prisilia akhirnya dijemput keluarganya dari Makassar.
Acara penyerahan dilakukan oleh Wadanyonkes 1 Kostrad disaksikan oleh Bpk. Febraldi dari Kemensos RI di Rumkitlap Yonkes 1 Kostrad. Palu, Sabtu (6/10).
Saat proses penyerahan berlangsung, nampak sesuatu yang begitu mengharukan. Presilia terlihat senang dan bercampur rasa sedih setelah bertemu dengan keluarganya.
Keluarga Presilia sangat senang dan berterima kasih kepada para prajurit Kostrad yang sudah merawat selama satu minggu usai gadis kecil ini berpisah dengan ibunya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lama tak ketemu sang ayah yang bertugas di luar negeri, seorang bayi menangis lantaran tak mengenali ayahnya yang merupakan seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaSeorang anak perempuan berinisial S (4) menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria tua.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anak yang berpelukan dengan ibunya saat gempa Barang.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaDi tengah pertemuan, terdapat pesan menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaKorban balita akhirnya diselamatkan oleh tetangga.
Baca SelengkapnyaSetibanya di rumah, seorang anggota TNI ini terlihat memeluk sambil menenangkan ibunya yang sedang menangis histeris.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca Selengkapnya