Praktik Prostitusi Online di Makassar Terbongkar, 1 Diduga Muncikari Tersangka
Merdeka.com - Polrestabes Makassar membongkar praktik prostitusi online yang beroperasi melalui aplikasi michat. Seorang perempuan diduga muncikari berinisial AL dan tiga perempuan muda Rm, An, dan Se juga diamankan pada Kamis (4/4) malam lalu.
Keempatnya dibawa ke Mapolrestabes Makassar setelah anggota Reskrim melakukan trik penyamaran atau undercover buy. Mereka juga masih diperiksa untuk diketahui apakah ada perempuan lain masuk jaringan AL.
"Sementara ini baru perempuan AL yang kita tetapkan sebagai tersangka, sementara tiga perempuan lainnya yang masih tergolong muda selaku pekerja seksnya itu masih saksi yakni Rm, An dan Se yang usianya masih sekitar Rp 19 tahun hingga 20 tahun itu," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko saat me-release di Mapolrestabes Makassar, Sabtu, (6/4).
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno? 'Dalam penanganan perkara dugaan tindak pidana pornografi dengan 12 orang tersangka yang menjadi talent dalam rumah produksi porno Jakarta Selatan,' ujarnya.
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Indratmoko menjelaskan, kasus ini terungkap dari laporan masyarakat hingga kemudian melakukan penangkapan di salah satu hotel di Jl Sultan Hasanuddin dan mengamankan empat orang. Dalam menjalankan bisnis esek-eseknya, AL menyediakan kamar untuk anak buahnya dan pelanggan yang sudah menyewa. Mereka sebelumnya juga sudah berkomunikasi melalui aplikasi michat.
Dalam perbincangan itu, PSK menawarkan tarif Rp 400 ribu hingga Rp 1 juta untuk sekali kencan. Penyediaan fasilitas kamar oleh AL ini tidak gratis, dia menerima komisi sebesar Rp 300 ribu plus tambahan sewa kamar Rp 135 ribu dari pekerja-pekerja seks muda itu.
Untuk mengelabui petugas, AL kerap berpindah hotel. Saat diperiksa, AL mengaku sudah menjalankan bisnis ini sejak awal tahun 2019.
"Diduga tersangka AL ini punya beberapa 'anak binaan'. Tim analisis kita masih mendalami data-data dari ponsel-ponsel mereka, sebenarnya pekerja seks ini siapa, dari mana, begitu pun pelanggan-pelanggan yang memanfaatkan jasa mereka," jelasnya.
Akibat perbuatannya, muncikari AL disangkakan melanggar Pasal 296 KUHPidana atau pasal 506 KUHPidana dengan ancaman pidana penjara, 1 hingga 3 tahun. Juga dipersangkakan melanggar UU Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan ancaman hukuman penjara minimal 6 tahun hingga 15 tahun.
Terkait kasus ini, polisi berharap pihak hotel dapat bekerja sama agar bisnis perdagangan manusia dengan menawarkan jasa seks bisa ditindak.
"Jadi kita berharap juga, kalau dari kepolisian lakukan kegiatan penertiban di hotel untuk memberantas pidana demikian, minta kerjasama pihak hotel. Jangan anggap kita datang mengganggu karena kita berusaha mengungkap apa yang menjadi keresahan masyarakat," tegas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaDelapan wanita pekerja seks komersial dan satu orang pria diamankan.
Baca SelengkapnyaAIF menawarkan seorang mahasiswa yang juga sebagai selebgram di Kota Makassar inisial EDA.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap polisi usai melakukan penggerebekan di salah satu hotel di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka pria diamankan Tim masing-masing berinisial R, G dan E.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku diamankan. Mereka menggelar pesta ini di Jaksel dan Bogor.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca Selengkapnya