Praperadilan ditolak hakim, bagaimana nasib Margriet?

Merdeka.com - Kasus pembunuhan Angeline yang begitu menyita perhatian publik, masih terus bergulir. Proses demi proses dilakukan untuk menjerat dua tersangka yakni Margriet dan Agustinus. Meski keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka, tak lantas hal itu langsung mereka terima khususnya oleh Margriet.

Usai penetapan tersangka pembunuhan Angeline pada Minggu (28/6) lalu, Margriet dan tim kuasa hukumnya melakukan berbagai strategi agar lolos dari jeratan hukum. Selain terus membantah otak dibalik tewasnya bocah 8 tahun tersebut, dia juga mengajukan gugatan praperadilan ke PN Denpasar atas status tersangkanya itu.

Gugatan tersebut dilayangkan tim kuasa hukum Margriet yang dipimpin Hotma Sitompoel ke PN Denpasar, Kamis (2/7). Menurut Hotma, pengajuan gugatan praperadilan yang merupakan hak tersangka ini dimaksudnya untuk meneliti prosedur penetapan tersangka terhadap kliennya.

"Begini ya. Yang perlu dijelaskan praperadilan itu hak tersangka. Bukan mau menang-menangan, bukan menyalah-nyalahkan" kata Hotma, Kamis (2/7) di PN Denpasar,Bali.

Sementara itu Polda Bali melalui Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan, saat ini Polda Bali sudah menyiapkan tim untuk menghadapi sidang praperadilan yang akan digelar di PN Denpasar.

"Kalau mengenai tim, kita sudah siap untuk menghadapi sidang praperadilan. Pada prinsipnya kita sudah siapkan tim untuk menghadapinya," ujarnya di Mapolda Bali, Selasa (7/7).

Untuk menghadapi praperadilan , kata Hery, tim yang akan menghadapi praperadilan adalah bagian Bidang Hukum (Bidkum) Polda Bali.

"Nanti tim dari Bidkum Polda Bali yang akan datang di sidang. Selain Bidkum, beberapa penyidik juga akan hadir dalam sidang praperadilan tersebut," ujarnya. (mdk/hhw)