Prediksi Covid-19 akan Seperti Cacar dan Demam Berdarah
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi, virus Covid-19 kemungkinan akan hidup cukup lama dengan masyarakat Indonesia. Maka dari itu, pemerintah akan menyusun roadmap untuk mengatur aktivitas masyarakat karena hidup berdampingan dengan Covid-19.
Praktisi dan peneliti Global Health Security dan Pandemi pada Center for Environment and Population Health di Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, pandemi Covid-19 tidak akan terjadi selamanya. Bahkan menurut dia, akhir tahun depan pandemi sudah berakhir. Dunia sudah dapat mengendalikan Covid-19.
Dia mencontohkan seperti hidup berdampingan dengan banyak penyakit menular lain. Misalnya flu, demam taishi, demam berdarah, bahkan malaria.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
“Jelas pandemi ini tidak akan selamanya, setidaknya dalam prediksi saya akhir tahun depan dunia paling lambat dunia sudah dalam status terkendali. Status epidemi menurun, sudah bukan pandemi lagi akhir tahun depan. Indonesia semoga bersamaan. Akhir tahun depan mungkin pertengahan tahun depan sudah ada negara maju yang lebih dulu seperti Australia,” ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (10/8).
Senada dengan Dicky, Windhu Purnomo dari Universitas Airlangga, mengatakan, pengertian hidup dengan virus lama sama seperti hidup dengan virus lain. Beberapa penyakit menular yang sebelumnya pernah terjadi sampai saat ini penyakit tersebut masih ada. Sebagian besar tidak akan hilang, tapi kalau kita terus melakukan usaha untuk eliminasi maka penyakit ini akan hilang.
“Contohnya dua penyakit menular di Indonesia seperti cacar dan polio. Namun sisanya masih ada di sekitar kita, ada yang sifatnya pandemi ada yang endemis,” ujarnya.
Dia juga mengatakan hidup berkawan dengan Covid-19 kurang tepat. Jangan jadikan wabah sebagai kawan.
“Endemis saja belum, karena masih jadi wabah. Kalau kita mengatakan hidup dengan wabah itu merupakan pernyataan bunuh diri. Tetapi ketika nanti sudah endemis, nanti ukurannya ada bilangan reproduksi, simbolnya R0 untuk yang dasar dan Rt untuk yang efektif,” tuturnya.
Dicky Budiman menjelaskan, lama tidaknya pandemi tergantung dari respon masyarakat terkait dengan protokol kesehatan seperti testing, tracing, treatment (3T) serta menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, mengurangi mobilitas.
“Tergantung kita semua meresponnya dengan 3T, 5M, Vaksinasi. Artinya kabar baiknya juga bahwa prevalensi atau angka kasus terinfeksinya juga menurun seiring dengan jumlah vaksinasi yang lebih banyak, 3T yang semakin bagus, 5M. 5M inilah yang akan menghantarkan pada perilaku yang lebih bagus, lebih baik, lebih kuat, ada di 5M pokoknya.” ujarnya.
Ia juga menambahkan penerapan 3T, 5M, dan vaksinasi itulah yang akan mengantarkan negara-negara di dunia ini pada fase akhir pandemi termasuk di fase awal epideminya sebagai upaya untuk mencegah lonjakan-lonjakan kasus. Kedepannya, hal ini juga akan berpengaruh terhadap setiap aspek seperti sosial dan ekonomi.
“Kehidupan sosial dan ekonomi bisa mulai pulih namun dengan jaring pengaman tadi 3T, 5M, Vaksinasi,” jelasnya.
Penggunaan aplikasi untuk melakukan manual tracing seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa negara maju bisa dan perlu dilakukan sebagai salah satu wujud penerapan 3T yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Terlebih dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, akan memudahkan pemerintah dalam mendeteksi penyebarluasan virus yang terjadi.
“Aplikasi screening itu memang harus, saya sudah usulkan ini sejak tahun lalu. Bahwa digital tracing, manual tracing, tracking itu menjadi sangat penting. Apalagi manusia modern ini mobilitasnya tinggi apalagi penduduk di indo banyak jadi itu yang akan membantu pemerintah mengefektifkan 3T,” ujar Dicky Budiman.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Covid-19 kemungkinan akan hidup cukup lama dengan masyarakat Indonesia. Maka dari itu, pemerintah akan menyusun roadmap untuk mengatur aktivitas masyarakat karena hidup berdampingan dengan Covid-19.
“Ke depannya mungkin besar bahwa virus ini akan hidup cukup lama bersama kita. Jadi arahan Presiden kita harus miliki roadmap gimana kalau ke depannya virus ini hilang butuh waktu sampai tahunan," katanya saat jumpa pers virtual, Senin (9/8).
Budi menambahkan, pemerintah ingin aktivitas masyarakat dan ekonomi tetap bisa berjalan dengan kondisi yang lebih aman. Maka, pemerintah akan segera membuat pilot project yang mengatur secara digital penerapan-penerapan protokol kesehatan di 6 aktivitas utama.
"Perdagangan modern seperti mal, departemen store, perdagangan tradisional seperti pasar basah atau toko kelontong, kantor dan kawasan industri, transportasi baik darat laut udara, pariwisata hotel resto event, keagamaan, pendidikan," terangnya.
Budi melanjutkan, protokol kesehatan yang mendampingi kehidupan masyarakat ke depan bisa benar-benar praktis. Misalnya berbasis digital atau teknologi informasi (IT).
"Dan udah diputuskan Presiden akan gunakan aplikasi peduli lindungi sebagai dasar dan minggu depan mulai di beberapa mal kerja sama dengan asosiasi mal Indonesia," tutupnya.
Reporter Magang: Leony
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya