Prediksi Tsunami, Menristek Minta Warga Tak Panik Namun Tetap Waspada
Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi/ Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menyatakan Indonesia dapat meningkatkan mitigasi bencana terkait gempa dan tsunami.
Sebab kata dia, Indonesia mempunyai wilayah sabuk api atau mempunyai potensi bencana alam. Mulai dari gunung meletus hingga tsunami.
"Yang harus kita lakukan kita mengedepankan mitigasi bencana. Pertama kita harus punya knowledge informasi pengetahuan dan tentunya segala macam sejarah, local wisdom yang kita tahu," kata Bambang dalam diskusi daring di YouTube Kemenristek/Brin, Rabu (30/9/2020).
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Kenapa Gempa Bantul jadi alarm? “Gempa malam ini merupakan alarm yang mengingatkan kita bahwa zona subduksi di selatan Jawa memang masih aktif,“ kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip dari ANTARA.
-
Mengapa alat deteksi gempa dari Jogja masih dalam pengembangan? Meski demikian, Sunarno mengakui bahwa tim UGM tidak memiliki hak untuk mengumumkan hasil publikasi itu kepada public karena berdasarkan United State of Geological Survey (USGS), sistem peringatan gempa yang ideal terdiri dari tanggal dan waktu, magnitudo, dan lokasi. Pada saat itu, sistem peringatan dini gempa UGM masih dalam pengembangan untuk mencapai sistem peringatan gempa bumi yang ideal.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
Dia menyatakan memperkuat teknologi juga penting dalam kesiapsiagaan atau mitigasi sebelum bencana terjadi. Sebab secara metodologi atau teori yang bisa memprediksi kapan terjadi gempa.
Selain itu Bambang juga mengharapkan masyarakat tidak merasa ketakutan terkait adanya hasil penelitian terkait gempa dan tsunami.
"Gempa belum bisa diprediksi dari awal. Jadi, dari riset ini untuk kita lebih waspada dan antisipatif terhadap gempa dan tsunami," ucapnya.
Sebelumnya, Tim Riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap potensi gempa besar yang dapat memicu tsunami di selatan pulau Jawa.
Salah seorang anggota tim peneliti tersebut, Endra Gunawan menjelaskan bawah selatan Jawa memang telah diketahui sebagai tempat sumber gempa.
"Nah itu kita bisa deteksi, kita bisa olah, analisis. Dari analisis tersebut menunjukkan bahwa ada potensi saat pengumpulan energi itu yang terjadi di selatan Jawa," kata Endra kepada Liputan6.com, Kamis (24/9/2020).
Kata Endra, kesimpulan tersebut didapat dari data global positioning system (GPS) dengan tingkat akurasi tinggi. Perbandingan dengan GPS di gawai yang biasa kita pakai itu memiliki akurasi belasan meter. Tapi GPS yang digunakan pada penelitian tersebut, kata Endra hingga akurasi satuan milimeter.
"Dari data GPS bisa menangkap prosesi tadi, siklus (gempa) itu tadi," ungkap dia.
Menurut Endra, sebaran potensi gempa besar ada di selatan Jawa Barat, selatan Yogyakarta, selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Selatan Jawa Barat itu kan belum gempa juga, paling-paling Pangandaran itu masih kecil. Tapi tidak sebesar di Aceh kan?," katanya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Selengkapnya