Preman Bertato di Garut Menangis Saat Ditangkap Polisi
Merdeka.com - HS (45), preman bertato menangis tersedu-sedu saat ditangkap polisi usai kedapatan memalak sopir angkot bersama tiga rekannya yang masih muda, RR, O dan P. HS yang dikenal sebagai preman senior itu menangis bahkan merengek saat digelandang ke kantor polisi.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng menyebutkan, penangkapan HS bersama tiga rekannya bermula saat polisi melakukan patroli di kawasan perkotaan. Saat melintasi Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, timnya menemukan sekelompok orang yang sedang mabuk dan memalak sopir angkot.
"Melihat aksi tersebut kita langsung turun dan menangkap mereka yang sedang memalak sopir angkot. Ada beberapa orang lain lagi yang tidak kita tangkap karena langsung lari begitu tahu kita akan menangkap," ujarnya, Sabtu (4/1).
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
Polisi mengamankan barang bukti berupa uang hasil memalak para sopir angkot. "Modusnya ini mereka menjual permen kepada sopir. Tapi jualnya ini maksa," katanya.
Selain mengamankan uang, polisi juga menemukan sejumlah botol alkohol 70 persen di lokasi penangkapan. Keempat orang yang diamankan memang diketahui mabuk usai meminum miras oplosan minuman energi.
HS mengaku galau karena saat ditinggal wanita yang dicintai, malah ditangkap polisi. "Pas kita tanya ngakunya begitu. Tapi yang jelas kita ini nangkepin mereka karena banyak masyarakat, khususnya sopir angkutan yang resah akibat keberadaan mereka," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen polisi menangis saat melepas jemaah haji berangkat ke Tanah Suci ini viral, banjir doa warganet.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut pun ditangkap oleh warga di salah satu penginapan di wilayah Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaDengan malu-malu, ia bercerita tentang masa lalunya bersama dengan seorang anggota Korps Brigade Mobile (Brimob).
Baca SelengkapnyaSaat tengah mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaBrigadir Polisi Dua (Bripda) MAI harus menjalani penempatan khusus (patsus) akibat menganiaya istrinya, DA yang memergokinya berduaan dengan perempuan lain.
Baca SelengkapnyaSebelum dibawa aparat, pelaku nampak berpamitan ke sang putri dengan diliputi suasana penuh emosional.
Baca SelengkapnyaGidion pun belum merinci lebih lanjut terkait kematian Budianto yang diduga dianiaya oleh anggotanya di dalam tahanan.
Baca SelengkapnyaSang anak yang mendengar nasehat sang ayah hanya terdiam dan tertunduk. Dia juga menangis mendengar itu.
Baca Selengkapnya