Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Preman kampung tewas dibacok penjahit langganan polisi

Preman kampung tewas dibacok penjahit langganan polisi Ilustrasi Pembunuhan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Satu dari tiga pelaku pembantaian satu keluarga, yang dikenal sebagai premannya Jalan Jemursari Wonosari Gg Lebar, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, berhasil dibekuk anggota Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Tersangka sendiri, dikenal sebagai penjahit yang pernah mengontrak di rumah korban.

Tersangka itu adalah Aziz Hariyanto (37), asal Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Dia ditangkap anggota Resmob Polrestabes Surabaya saat melarikan diri di daerah Banyuwangi. Sementara dua tersangka lainnya, yaitu Hasan (22) dan Mad Saat (45), masih dalam pengejaran alias buron.

Dijelaskan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta, awalnya, tersangka Aziz, yang berprofesi sebagai tukang permak jeans mengontrak rumah korban, Timbul (58), warga Jemursari Wonosari Gg Lebar.

Saat masa kontrak tersangka habis, korban tidak berniat mengontrakkan lagi rumahnya kepada tersangka. "Tapi oleh korban rumahnya ini justru dikontrakkan kepada keluarga korban yang juga berprofesi sama seperti tersangka (penjahit)," jelas Setija di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (3/3).

Sebelum kejadian, masih kata dia, tersangka Aziz sempat pulang ke Probolinggo untuk mengambil dua bilah celurit, untuk kemudian disimpan di rumah kontrakannya yang baru dan tidak jauh dari rumah korban.

"Kemudian terjadi perkelahian antara tersangka dengan korban, yang kejadiannya pada hari Rabu, tanggal 25 Febuari, sekitar pukul 19.30 WIB di lokasi kejadian, yaitu di Jalan Jemursari Wonosari Gg Lebar," jelasnya.

Dalam peristiwa itu, Timbul tewas di lokasi kejadian dengan kondisi luka bacok di bagian tubuhnya. Sementara anak korban, yaitu Didik Hariyanto (26) dan Noven Hariyanto (16), dalam kondisi kritis juga akibat luka bacok serta dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Saat kejadian, tersangka Aziz dibantu rekannya yang juga pegawainya sendiri, yaitu Hasan dan Mat Saat, yang merupakan ayah kandung tersangka Hasan. "Jadi peristiwa ini bermotif sakit hati," tandas Setija.

Sementara pernyataan berbeda diungkap tersangka Aziz. Dia mengatakan, sebelum pindah kontrakan dari rumah korban, sempat diancam korban Timbul. "Kamu kalau pindah dari sini, tak bacok. Dan karena ancaman itu saya pulang ambil celurit," akunya menirukan ancaman Timbul waktu itu.

Kembali dia menceritakan, Timbul memaksa tersangka untuk tetap tinggal atau memperpanjang kontrakannya dengan harga Rp 15 juta per lima tahun. Padahal, awalnya hanya Rp 4 juta per tahun. Karena terlalu mahal itulah, tersangka pindah kontrak, tapi tetap di sekitar lokasi dengan alasan agar pelanggannya tidak lari ke penjahit lain.

"Bulan Desember 2014, saya sudah pindah dan tidak ada masalah. Tapi tiba-tiba, saat saya mengantar pesanan permak jeans di desa, Hasan pegawai saya yang sendirian di rumah kontrakan didatangi Didik dan Noven (anak Timbul)."

"Hasan dikeroyok. Kemudian dia nelepon saya dan bilang dipukuli sama anak pemilik kontrakan yang lama. Dia juga minta saya mengajak ayahnya (Mat Saat) datang Surabaya," paparnya dengan logat Suroboyoan.

Pada tanggal 25 Febuari, Mat Saat dan Aziz menanyakan ke Timbul, kenapa Hasan dipukuli dua anaknya tersebut. "Ternyata, belum sempat menanyakan masalah itu, Didik dan Noven langsung mengeroyok dari belakang. Dan terjadilah duel. Kemudian Saat bilang ke saya: Ziz, clurit yang kamu bawa ambilen dan terjadilah peristiwa itu. Setelah itu kita kabur," ungkapnya.

Aziz juga mengatakan, selama ini, Timbul dikenal sebagai preman kampung dan sangat ditakuti. "Timbul mati, warga kampung senang, karena dia dikenal preman. Tapi yang apes saya, masuk penjara," keluh penjahit yang kerap menerima job menjahit seragam anggota polisi tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Rabu malam (25/2) lalu, warga Jemursari Wonosari Gg Lebar, dikejutkan dengan peristiwa pembantaian bapak dan dua anak, yang tercatat sebagai warga setempat. Si bapak, tewas di lokasi kejadian dengan luka bacok.

Sementara dua anaknya, yang juga sama-sama menderita luka bacok langsung dilarikan ke RSUD dr Soetomo Surabaya, karena kondisinya kritis dan tidak sadarkan diri. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Palak Pedagang, Seorang Preman Tewas Ditikam di Pasar Baru Bekasi
Palak Pedagang, Seorang Preman Tewas Ditikam di Pasar Baru Bekasi

Seorang pria tewas seusai terlibat perkelahian di Pasar Baru Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (27/12) pagi.

Baca Selengkapnya
Perkara Tak Dapat Gratisan, Preman Abal-Abal Tusuk Pemuda Hingga Tewas
Perkara Tak Dapat Gratisan, Preman Abal-Abal Tusuk Pemuda Hingga Tewas

Pelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.

Baca Selengkapnya
Kisah Dicky Ambon, Preman Sadis dari Jogja yang Dibunuh Pasukan Kopassus di Penjara
Kisah Dicky Ambon, Preman Sadis dari Jogja yang Dibunuh Pasukan Kopassus di Penjara

Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai penjahat kelas kakap

Baca Selengkapnya
Pria ini Tewas Dibacok Temannya di Gunung Katu Malang, Motif Karena Dendam
Pria ini Tewas Dibacok Temannya di Gunung Katu Malang, Motif Karena Dendam

Motif tersangka nekat membunuh korban adalah terkait ekonomi dan dendam

Baca Selengkapnya
Cekcok karena Layanan Tak Sesuai Ekspektasi,  Pria Hidung Belang Dibunuh Suami dan Kakak Ipar PSK
Cekcok karena Layanan Tak Sesuai Ekspektasi, Pria Hidung Belang Dibunuh Suami dan Kakak Ipar PSK

Kakak-adik di Jambi diringkus polisi. Mereka ditangkap karena membunuh M (41), pelanggan PSK yang merupakan istri salah seorang pelaku.

Baca Selengkapnya
Sadis! Penjual Kue Bacok Orang di Kampung Bahari Tanjung Priok, Motif karena Sakit Hati
Sadis! Penjual Kue Bacok Orang di Kampung Bahari Tanjung Priok, Motif karena Sakit Hati

Sakit hati usai diejek oleh korban, pelaku membacok leher korban

Baca Selengkapnya
Polisi di Sumsel Aniaya Petani Hingga Lebam, Kapolres Klaim Anak Buahnya Gangguan Kejiwaan
Polisi di Sumsel Aniaya Petani Hingga Lebam, Kapolres Klaim Anak Buahnya Gangguan Kejiwaan

Peristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.

Baca Selengkapnya
Reaksi Prabowo Ada Anggota Paspampres Culik dan Aniaya Pemuda Aceh hingga Tewas
Reaksi Prabowo Ada Anggota Paspampres Culik dan Aniaya Pemuda Aceh hingga Tewas

IM secara sadis disiksa dengan benda tumpul di bagian punggungnya saat berada di dalam mobil oleh para pelaku.

Baca Selengkapnya
Usai Pesta Miras, Preman Bunuh Ngadiono dan Buang Mayat ke Sumur
Usai Pesta Miras, Preman Bunuh Ngadiono dan Buang Mayat ke Sumur

Pelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Hal Sepele, Pemuda di OKU Hantam Wajah Sahabatnya Pakai Kayu Balok hingga Tewas
Gara-Gara Hal Sepele, Pemuda di OKU Hantam Wajah Sahabatnya Pakai Kayu Balok hingga Tewas

Pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.

Baca Selengkapnya
Seorang Pria di Sumsel Tewas Gara-Gara Jengkol
Seorang Pria di Sumsel Tewas Gara-Gara Jengkol

Peristiwa itu bermula saat kedua pelaku memergoki korban tengah mencuri jengkol di kebun milik PR.

Baca Selengkapnya
Youtuber Ini Syok Menginap di Sarang Preman di Garut, Ternyata Kampung Halamannya Dadang Buaya
Youtuber Ini Syok Menginap di Sarang Preman di Garut, Ternyata Kampung Halamannya Dadang Buaya

Sosok konten kreator mengaku terkaget. Dia ternyata menginap di kampung sarang preman.

Baca Selengkapnya