Preman kena razia Polda Sumsel dihukum tiduran sambil lihat matahari
Merdeka.com - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel menggelar razia gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Sebanyak 20 preman Pasar 16 Ilir Palembang diciduk.
Setelah tiba di Mapolda Sumsel, satu per satu preman yang semuanya bertato itu berbaris di samping halaman. Setelah didata, mereka diberikan hukuman peringatan.
Dengan bertelanjang dada, mereka disuruh tidur terlentang di bawah terik. Para preman itu diberikan kesempatan untuk introspeksi diri sambil melihat matahari sambil tiduran. Sanksi itu diberikan selama dua menit.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Prasetijo Utomo mengungkapkan, razia dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat terutama menjelang lebaran. Sebab, pusat perbelanjaan rentan terjadi aksi kejahatan.
"Hari ini kita razia Pasar 16 Ilir, ada 20 preman pasar yang diamankan. Mereka diduga melakukan gangguan Kamtibmas," ungkap Prasetijo, Senin (12/6).
Dikatakannya, razia akan terus digelar di seluruh wilayah Sumsel hingga Ramadan berakhir. Bagi preman yang tertangkap akan didata dan diberikan sanksi pidana jika terbukti melakukan tindakan kriminal.
"Kita sengaja kasih sanksi melihat matahari sambil tiduran, biar mereka sadar dengan perilaku mereka sendiri," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi itu selama ini tempat warga mabuk-mabukan. Kondisi itu membuat masyarakat setempat menjadi tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaPatroli dilakukan ke sejumlah lokasi di wilayah Sukabumi dengan tujuan memberi rasa aman
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli dengan menyasar sejumlah tempat
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaSM hanya diwajibkan menjalani rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel.
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaSelain itu, masyrakat dilarang untuk tidak bermain petasan.
Baca SelengkapnyaPolsek Simokerto Surabaya beri 'pelajaran' Paskibraka kepada remaja pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap pelaku kejahatan dan laporkan apabila mengalami ataupun mengetahui adanya aksi kejahatan.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi, Brigpol BR ditangkap Propam Polres Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan karena menganiaya seorang petani saat razia ilegal.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan bakal mengandangkan pelaku tawuran saat bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya