Preman tambang batu bara pembacok Mayor Iga dibayar Rp 2,5 juta
Merdeka.com - Kelima pelaku penganiayaan dan pembacok anggota Korem 091 Aji Surya Natakesuma (ASN), Mayor Chk Iga Kalaringga, berhasil diringkus aparat. Mereka kini meringkuk di sel tahanan Mapolres Kutai Kartanegara, di Tenggarong, Kalimantan Timur.
Awalnya, 3 pelaku preman ormas penjaga tambang batu bara teridentifikasi diduga kuat menganiaya dan membacok Mayor Iga, hingga terluka parah. Dua pelaku, diringkus sore hari, Sabtu (16/7) sore lalu. Namun dalam penyelidikan, belakangan diketahui diduga ada 5 pelaku saat kejadian.
"3 pelaku lainnya, diamankan pada Senin (18/7) lalu ya. Jadi, kesemuanya ada 5 pelaku, sekarang kelimanya ada di Polres Kutai Kartanegara," kata Dandim 0906 Tenggarong, Letkol Kavaleri Ari Pramana Sakti, kepada merdeka.com, Rabu (20/7) sore.
-
Dimana pungli terjadi di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Apa yang dialami tahanan di Sde Teiman? Mereka juga tidur di lantai dengan sepatu dijadikan bantal. Laporan mengenai kamp tahanan warga Palestina di Sde Teiman sudah mulai muncul di media dari berbagai sumber.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
Ari menyayangkan peristiwa itu. Dia lantas mengingatkan, agar perusahaan tambang batu bara di Kutai Kartanegara, tidak menggunakan jasa pengamanan preman, untuk menjaga lokasi tambang batu bara.
Dari bincang Ari bersama dengan para terduga pelaku penganiayaan dan pembacokan Mayor Iga, diketahui mereka memang dibayar perusahaan, untuk penjaga keamanan areal tambang batu bara.
"Iya, sesuai dengan penyampaian mereka (5 pelaku) digaji Rp 2,5 juta per bulan. Mereka (preman) malah tidak ada tahu apa-apa, ya mereka direkrut, diambil dari orang-orang jalanan," ujar Ari
"Gunakanlah pengamanan merekrut sekuriti. Saya yakin perusahaan mampu lah menggunakan jasa sekuriti yang baik, terlatih, terpelajar," tegasnya Ari.
Ari juga menggarisbawahi, bahwa perusahaan bisa berkoordinasi dengan aparat keamanan, dalam hal ini kepolisian, untuk mengamankan aktivitas kegiatan dan areal tambang, apabila diperlukan.
"Pengamanan bisa meminta rekan Polres, Polsek, lebih paham, kalau diperlukan selain sekuriti. Yang jelas, 5 pelaku sudah diamankan di Polres Kutai Kartanegara," pungkas Ari.
Diketahui, Mayor Chk Iga Kalaringga dan seorang advokat, Saur Oloan Situnglir, Sabtu (16/7) siang lalu sekitar pukul 13.00 WITA, menjadi korban pembacokan preman ormas yang diduga suruhan perusahaan tambang batu bara PT Kr, di Loa Gagak, Kutai Kartanegara. Keduanya bertugas mengadvokasi warga, yang di dalamnya juga terdapat pensiunan TNI.
Keduanya bermaksud untuk mengecek lokasi lahan yang diduga diserobot PT Kr. Namun sekuriti PT Kr, meminta mereka angkat kaki. Di lokasi, sekuriti tengah menelpon dan muncul 3 preman diduga suruhan perusahan. Terjadi adu mulut, dan Saur dibacok terluka leher. Mayor Iga yang ingin melerai, ikut terkena bacok di kakinya sehingga tersungkir di tanah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif pelaku terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas terhadap IM karena ekonomi.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaTersangka ditahan 20 hari ke depan di Rutan Salemba Cabang Kejagung.
Baca SelengkapnyaSadis, Preman Tebas Jari Nelayan Makassar hingga Putus Gara-Gara Tak Diberi Jatah Ikan
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaPenanganan khusus tersebut berkaca dari kasus Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah yang sempat diteror oleh anggota Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaAsetnya berupa tiga unit rumah di Muara Enim dan Palembang, lima unit mobil, dan sepeda motor.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaPraka RM yang merupakan anggota Paspampres, bersama dua rekan Anggota TNI menculik korban dan melakukan penganiayaan.
Baca SelengkapnyaIT kemudian ditahan selama 20 hari ke depan sampai dengan 3 September 2023.
Baca SelengkapnyaKasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca Selengkapnya