Presiden beri 5 penghargaan bidang pangan untuk Provinsi Jateng

merdeka.com Sekitar 8 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Provinsi Jawa Tengah meraih lima penghargaan dalam bidang pangan. Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) 2015 diberikan atas inovasi dan kreasi masyarakat dan kepala daerah yang berhasil memperkuat ketahanan pangan di tingkat keluarga, regional, serta nasional.

Penghargaan itu diserahkan Presiden RI Joko Widodo melalui Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, di Istana Negara.

"Khususnya para penyuluh dan petani. Penghargaan tersebut sekaligus tantangan bagi Jawa Tengah, mengingat provinsi ini menjadi salah satu penyangga pangan nasional, terutama beras. Artinya, Jawa Tengah memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan beras di daerah yang kekurangan. Selain beras pihaknya masih terus menggenjot produktivitas komoditas pangan lainnya. Seperti jagung, kedelai, dan lainnya," tegas Heru saat ditemui di Kantor Pemprov Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/12).

Orang lain juga bertanya?

Lima penghargaan itu diberikan pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kategori Pembina Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi dan Bupati Pati H Haryanto SH MM MSi kategori Pembina Ketahanan Pangan Tingkat Kabupaten.

Sedangkan tiga penghargaan lainnya diberikan kepada Gapoktan Harapan Makmur (Ketua Mulyoto) Desa Kuwu, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak kategori Pelaku Pemberdayaan, Kelompok Mutiara Baru (Ketua H Muhrodi SE) Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen kategori Pelaku Industri, serta Dyah Prabantari Penyuluh Pertanian Lapangan THL-TBPP WKPP Desa Bendo Kecamatan Pantirejo Kabupaten Sragen kategori Pelayanan Penyuluh.

Heru menjelaskan, produksi jagung, memang masih terhitung kurang, tapi prospeknya bagus. Meski demikian, bahan baku pakan ternak lebih dari 50 persennya menggunakan jagung.

"Jadi semakin peternak kita maju, unggas kita maju, kebutuhan jagung makin tinggi. Ini yang terus kita tingkatkan. Kedelai juga terus diupayakan ditambah karena penduduk kita besar dan tiap hari orang makan tempe. Itu makanan rakyat yang sehat bergizi dan harganya relatif murah. Kedelai sebagian besar masih impor. Padahal kita punya potensi. Tapi lahan kita relatif terbatas. Ini tantangan di Jawa," beber Heru.

Terpisah, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jawa Tengah, Whitono, menambahkan, pihaknya terus berusaha ketahanan pangan di Provinsi Jateng. Cara yang dilakukan antara lain, melakukan peningkatan produktivitas melalui penggunaan varietas unggul dan sistem jajar legowo, optimalisasi luas panen melalui efisiensi budidaya dan pascapanen, perbaikan manajemen pertanian melalui gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GPPTT) dan pendampingan maupun penguatan kelembangaan tani, serta regulasi harga pangan melalui pengaturan tata niaga kedelai dan jaminan harga.

(mdk/lia)