Presiden Jokowi Disarankan Isi Jabatan Kepala BIN dari Unsur Sipil
Merdeka.com - Presiden Jokowi sudah mengumumkan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024. Beberapa pos penting seperti Kapolri juga sudah ada calon tunggal, Komjen Idham Azis.
Namun untuk Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) masih menjadi teka teki. Menurut Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Rusdi Ali Hanafia, BIN butuh eksekutor berpengalaman yang siap kerja cepat, akurat dan bisa bekerja dalam senyap.
Rusdi juga mengatakan calon Kepala BIN juga mesti dekat dengan semua golongan dan terlebih kepada generasi muda. Yang terpenting, kapasitas, kapabilitas, integritas, dan loyalitasnya tak diragukan lagi. Untuk sosoknya, kata dia, bukan tak mungkin dijabat oleh unsur sipil.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Siapa Sarinah bagi Bung Karno? Sosok Sarinah sangat berharga untuk Sukarno, dia bukan hanya mbok, lebih dari itu Sarinah adalah keluarga. Semasa kecil Sarinah lah yang mengasuh Sukarno kecil.
-
Kapan Jenderal Soekanto menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Raden Said Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa yang menjadi ajudan pertama Presiden Soekarno? Sebagai Presiden RI, Bung Karno belum punya ajudan. Maka dipilihlah seorang pemuda dan diberi pangkat Letnan.
-
Kapan Soekarno dilahirkan? Srimben pernah berkata kepada Soekarno kecil, kelak dirinya akan jadi pemimpin besar karena ia lahir saat fajar menyingsing.
"Menurut saya, Kepala BIN bisa dijabat oleh unsur sipil. Apalagi sejarah BIN juga pernah dijabat sipil. BIN era Bung Karno pernah dipimpin oleh unsur sipil, Dr Soebandrio (1959-1965). Belum lama ini juga Wakil Kepala BIN dijabat Assad Ali yang berasal dari sipil," ujar Presidium Koalisi Mahasiswa Pemuda Indonesia (KMPI) ini, Jumat (25/10) malam.
"Kami kira Suhendra Hadikuntono mampu menjabat Kepala BIN di periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi," tambah dia.
Seperti diketahui, kinerja BIN sempat disorot saat Menko Polhukam era 2014-2019 Wiranto diserang dan ditusuk oleh jaringan teroris saat berkunjung ke Pandeglang, Banten.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penunjukan ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024.
Baca SelengkapnyaJabatan KSAD saat ini kosong usai Jenderal Agus Subiyanto dilantik menjadi Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaBrigjen Toto sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Provinsi Sultra.
Baca SelengkapnyaSebelum menjabat Wakapolri, dia pernah menjadi ajudan presiden.
Baca SelengkapnyaTry Sutrisno memiliki karir politik yang mentereng. Pada tahun 1956, dia diterima menjadi taruna di Atekad.
Baca SelengkapnyaMaruli menggantikan posisi Jenderal Agus Subiyanto yang dilantik Jokowi menjadi Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaHerindra sendiri merupakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaPeluang Jenderal Agus Subiyanto lebih besar untuk menjadi Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaJokowi mengusulkan nama wamenhan M Herindra sebagai calon kepala BIN.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok para Jenderal Intel yang dimutasi Panglima TNI dan ditugaskan di BIN.
Baca SelengkapnyaBesok, DPR akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan pada Herindra sebagai calon kepala BIN.
Baca SelengkapnyaPria berdarah Bone ini telah meniti karier dari politik sebagai menteri perindustrian hingga menjadi Panglima ABRI yang satu-satunya dari Sulawesi.
Baca Selengkapnya