Presiden Jokowi Ingin Bangun Indonesia dari Desa Bukan Kota
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pengarahan kepada kepala desa dan pendamping desa se-Lampung dalam rangka Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa serta Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019. Acara digelar di Islamic Center, Lampung Timur, Lampung, Jumat (23/11).
Di awal sambutan, Jokowi menjelaskan alasan pemerintah terus meningkatkan dana desa. Pertama, pemerintah ingin membangun Indonesia dari pinggiran.
"Kita ingin membangun dari pinggiran, dari desa. Ini mau kita balik. Kita mau bangun dari desa bukan kota," tegasnya.
-
Di mana rumah masa kecil Pak Jokowi berada? Presiden Joko Widodo menghabiskan masa kecilnya di beberapa rumah yang ia tempati bersama keluarganya. Salah satunya rumah masa kecilnya yang berada di Dusun Gumukrejo, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.
-
Siapa pemilik rumah masa kecil Pak Jokowi? Rumah sederhana itu milik Wiroredjo dan Sani, yang tak lain merupakan kakek dan nenek Presiden Jokowi.
-
Bagaimana Pak Jokowi merawat rumah masa kecilnya? Sebenarnya bangunan itu hendak direnovasi, namun dari pihak Presiden Jokowi menginginkan agar bangunan itu tetap dijaga keasliannya. 'Biar jadi sejarah. Ternyata rumah seperti ini menjadi rumah orang nomor satu di Indonesia,' kata Pak Mulyono.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Seperti apa kondisi rumah masa kecil Pak Jokowi? Rumah itu benar-benar terjaga keasliannya. Tak bisa dipungkiri beberapa bagian kayu sudah tampak keropos dan mengalami sedikit renovasi. Namun hal itu tak menghilangkan kesan klasik dari bangunan tersebut.
-
Di mana Jokowi pernah menginap? Kepala Negara Bermalam di IKN Jokowi sudah beberapa kali bermalam di IKN.
Jokowi menyadari membangun dari desa menjadi titik awal kemajuan Indonesia. Selain itu, Jokowi mengaku paham betul kebutuhan desa dalam mengelola anggaran karena dia berasal dari desa.
"Walaupun saya tinggal kadang di Jakarta, Bogor tapi saya selalu ingat dan akan selalu ingat bahwa saya aslinya anak desa, kampung," ujarnya.
"Meskipun hampir setiap bulan saya keliling ke negara lain ketemu presiden, perdana menteri, tapi ingatan saya tetap desa karena saya orang desa. Dan memang pergaulan saya sejak kecil dengan orang desa. Karakter itu tidak bisa dihilangkan," sambungnya.
Jokowi memaparkan, sejak 2015 pemerintah telah mengucurkan dana desa sebesar Rp 20,7 triliun. Kemudian pada 2016 naik menjadi Rp 46 triliun. Di 2017 dana desa kembali menanjak menjadi Rp 60 triliun.
Khusus tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana desa sebesar Rp 60 triliun. Sementara tahun depan direncanakan meningkat menjadi Rp 70 triliun.
"Sampai saat ini sudah Rp 187 triliun. Itu (dana desa) kalau dibawa truk dari Aceh sampai Bakau bersambungan," kata Jokowi disambut tawa peserta acara.
Jokowi menjelaskan, dana desa yang telah dialokasikan pemerintah telah digunakan dengan baik, seperti untuk pembangunan infrastruktur maupun pertumbuhan ekonomi. Dari laporan yang dikantongi Jokowi, dana desa sudah dipakai untuk membangun jalan desa sepanjang 123 km, 1.500 unit posyandu, 18.000 PAUD, 6.500 pasar desa, dan 78 jembatan.
"Ada 80 ribu unit embung. Bungdes 46.000," sambungnya.
Jokowi lalu berpesan kepada perangkat desa agar ke depan tetap konsisten dalam mengelola dana desa.
"Saya titip selalu titip jangan sampai dana desa keluar dari desa. Sampai kecamatan nggk apa-apa tapi jangan keluar dari situ. Jangan sampai itu uang kembali ke kota, Jakarta. Semakin banyak peredaran dana desa di daerah kesejahteraan masyarakat akan meningkat," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) cerita selalu terbayang-bayang masa kolonial saat ia menghuni istana-istana bekas peninggalan Belanda.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin masyarakat melihat transformasi Indonesia melalui IKN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan pernah mengunjungi satu kota yang cat kantornya mirip partai.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya sering merasa risau setiap mendengar pujian itu sebab Istana Jakarta dibangun oleh kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembangunan IKN sekaligus pemindahan ibu kota bukan proyek yang diteken seorang presiden, melainkan sudah menjadi keputusan rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan akan tetap rutin mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, meski sudah purna tugas menjadi Presiden.
Baca SelengkapnyaRumah sederhana itu milik Wiroredjo dan Sani, yang tak lain merupakan kakek dan nenek Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengklaim semua material untuk membangun gedung-gedung pemerintahan di IKN memakai bahan lokal.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab soal peluangnya menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada masa pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPerlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.
Baca SelengkapnyaPernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Istana di Jakarta dan Bogor bau kolonialisme karena warisan dari Belanda menuai polemik.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, tidak ada orang di Indonesia yang pernah mengalami seperti dirinya.
Baca Selengkapnya