Presiden Jokowi kembali ingatkan menteri tak bikin gaduh
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung soal kegaduhan yang kerap terjadi dalam kabinetnya. Silang pendapat antarmenteri kerap berujung saling kritik di muka publik. Presiden tidak menginginkan publik disuguhi drama perdebatan para menteri.
Kepala Negara berpesan, jika ada perbedaan pandangan antarmenteri atau lembaga, sebaiknya disampaikan dalam forum rapat internal.
"Perbedaan hanya di ruangan, hanya di forum-forum kabinet, dan saya harapkan betul-betul konsolidasi kementerian lembaga harus betul-betul selesai. Kita harus melihat mana yang prioritas, mana yang strategis, mana yang berdampak luas pada rakyat dan mana yang prioritas kedua ketiga keempat," tegas Jokowi saat memimpin rapat di Istana Bogor, Senin (23/11).
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
-
Siapa saja yang mendampingi Presiden Jokowi di forum bisnis? Tak hanya Mendag Zulkifli Hasan, ada juga sederet menteri lainnya yang ikut mendampingi Presiden dalam acara tersebut. Seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar; Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden juga meminta menteri dan ketua lembaga membuat terobosan dalam pembangunan. Salah satu caranya dengan membangun komunikasi efektif sekaligus melibatkan peran rakyat.
"Masukan-masukan dari masyarakat harus didengar, ajak masyarakat, libatkan dalam melakukan terobosan-terobosan dan perubahan-perubahan itu," kata Jokowi.
Presiden mengingatkan lima poin penting yang harus diperhatikan para menteri dalam bekerja. Pertama soal pertumbuhan ekonomi. Kedua berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja. Ketiga soal kemiskinan. Keempat, persoalan inflasi. Kelima, soal gini rasio dan masalah kesenjangan pendapatan.
"Ini yang harus dipegang lima ini. Kita pontang-panting semua kelihatan bagus tapi kalau lima ini tidak kepegang, tidak ada artinya," tambahnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaJokowi ternyata sempat bertemu dengan para ketua umum partai politik pendukungnya
Baca SelengkapnyaMahfud bercerita, biasanya menteri Kabinet Indonesia Maju saling menyapa sebelum rapat kabinet. Kini, tak ada lagi saling menyapa.
Baca SelengkapnyaAndi Gani memastikan Jokowi tak ikut campur dalam kisruh internal Kadin.
Baca SelengkapnyaIsu seperti itu biasa digembor-gemborkan pihak tertentu dan bersifat politis.
Baca SelengkapnyaKabar teresebut diungkap Mahfud MD yang menyebut suasana kabinet sudah tidak seperti dulu
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menepis pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaBegitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye
Baca SelengkapnyaAri menyatakan suasana di kabinet saat ini nyaman-nyaman saja.
Baca SelengkapnyaMeutya menjelaskan pernyataan Jokowi terkait kampanye dan keberpihakan di Pemilu, hanya dalam konteks menjelaskan aturan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ari, tidak ada perbedaan politik yang dibahas di istana hingga membuat suasana menjadi terganggu.
Baca Selengkapnya