Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Presiden Jokowi minta Luhut cari kuburan massal korban tragedi 65

Presiden Jokowi minta Luhut cari kuburan massal korban tragedi 65 Pembongkaran kuburan massal eks anggota PKI di Banjar Adat Mesean. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Pandjaitan tiba-tiba dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/4) pagi. Luhut mengaku dipanggil presiden untuk membahas kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) termasuk tragedi 1965.

"Tadi laporan mengenai masalah HAM, PKI dan HAM segala macam," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/4).

Presiden Jokowi menginstruksikan mencari kebenaran perihal kuburan massal dari korban tragedi 1965. Presiden ingin mengetahui kepastian ada tidaknya ratusan ribu orang yang merenggang nyawa pada tragedi tersebut.

"Presiden tadi memberitahu bahwa memang disuruh cari saja kalau ada kuburan massalnya itu. Jadi selama ini berpuluh-puluh tahun kita selalu dicekoki bahwa sekian ratus ribu yang mati. Padahal sampai hari ini belum pernah kita menemukan satu kuburan massal," ujarnya.

Maka dari itu, Luhut meminta LSM maupun pihak lainnya yang mengklaim mengetahui adanya kuburan massal, untuk memberitahu kepada pemerintah. Luhut berjanji akan langsung mendatangi lokasi kuburan massal yang dimaksud.

"Ya udah silakan kapan dia tunjukin, kamu sampaikan dari Menko Polhukam, kapan saya pergi dengan dia," ujarnya.

Dari penelusuran merdeka.com, pada Oktober 2015 dilakukan pembongkaran kuburan massal diduga eks anggota PKI di Jalan Banjar Masean, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali. Pembongkaran dimulai sejak pagi sekira pukul 09.00 WIB, dengan pengawalan anggota Polres Jembrana dan aparat TNI serta Pecalang setempat.

Pembongkaran diawali dengan prosesi upacara khusus secara Hindu. Prosesi tersebut diikuti oleh ratusan krama (warga) adat setempat serta beberapa keluarga jenazah dan disaksikan Ketua DPRD Jembrana, I Ketut Sugiasa serta sejumlah saksi.

Hasilnya ada sembilan kuburan yang diduga eks anggota PKI yang bakal dibongkar dan telah diberi tanda oleh panitia. Dari sembilan kuburan yang akan dibongkar, tujuh orang merupakan warga lokal, satu orang warga asal Pandak, Tabanan dan satu orang lagi asal Kelurahan Lelateng, Kecanatan Negara, Jembrana. Kuburan tersebut terletak di pinggir Jalan Mesean dekat SDN 3 Batuagung.

Dari sembilan kuburan yang akan dibongkar, ada tiga kuburan yang berhasil ditemukan dan hanya tinggal tulang belulang, yaitu tulang lengan dan pecahan tulang tengkorak. Tulang belulang yang ditemukan di kedalaman 1,5 meter dari permukaan tanah tersebut diambil pihak keluarga masing-masing untuk dikumpulkan di dalam dulang, beralaskan kain putih.

Ditemukannya lokasi kuburan yang diduga eks anggota PKI ini tidak lepas dari penuturan Kakiang (Kakek) Kerende (96), salah seorang warga Mesean yang merupakan saksi peristwa.

"Mereka itu dikubur di bulan awal-awal tahun 1966. Setelah kejadian G30S PKI di Jawa," terangnya dalam bahasa Bali.

Menurutnya, setelah kasus G30S PKI di Jawa pecah dan para anggota PKI berhasil ditumpas, para anggota PKI di Jembrana semuanya menyerah.

"Termasuk yang di Mesean ini. Para anggota PKI yang memang warga sini tidak ada yang berani melawan. Semuanya menyerah," tuturnya.

Setelah itu di Banjar Mesean menurut Kakiang Kerende, para anggota PKI semuanya ditangkap dan dikumpulkan. Tidak ada perlawanan, mereka hanya pasrah.

"Mereka lantas digiring ke tempat ini (tempat kuburan massal). Kemudian mereka dibariskan dan dibunuh secara bersamaan. Saya sendiri melihatnya sambil mengintip di balik semak-semak bersama beberapa pemuda kala itu," ujarnya.

Yang dari Tabanan itu memang tinggal di sini beberapa hari sebelum dibantai. Dia kabur dari Tabanan ke sini karena takut ditangkap. Begitu pula yang dari Leteng," imbuhnya, seraya meyakinkan hanya jumlah tersebut yang dilihatnya. Untuk korban yang lainnya, dirinya tidak tahu. Lebih lanjut Kerende mengatakan korban eks PKI dieksekusi warga dengan menggunakan pedang. Tidak satu pun ada yang menggunakan senapan atau bedil.

"Mereka memang anggota PKI, tapi setahu saya mereka tidak melakukan pemberontakan. Saat itu memang ada perintah untuk menangkap dan menumpas anggota PKI, seperti daerah-daerah lainnya," kata kakek berjenggot putih ini.

Setelah ditelusuri, ternyata penggalian kuburan eks korban PKI di wilayah Batu Agung, Jembrana di Bali pernah dilakukan. Pada tahun 1984 saat dilakukan penyisiran, di tempat ini terdapat 11 jasad yang berhasil diangkat dan dipindahkan ke kuburan oleh pihak keluarga.

Sayangnya saat itu tidak dilanjutkan penggalian atau pencarian. Hingga berjalan puluhan tahun, pihak tokoh masyarakat mendatangi orang pintar terkait seringnya ada kejdian aneh di desanya. Dari hasil datang ke orang pintar, terlihat masih ada banyak lagi korban eks PKI yang dikubur secara massal di jalan. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti

Museum Pancasila Sakti menjadi saksi bisu dari G30S/PKI.

Baca Selengkapnya
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI

Simak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Pahlawan, Jokowi-Ma'ruf Amin Tabur Bunga di Makam Habibie, Ani Yudhoyono, hingga AH Nasution
Peringati Hari Pahlawan, Jokowi-Ma'ruf Amin Tabur Bunga di Makam Habibie, Ani Yudhoyono, hingga AH Nasution

Jokowi juga akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh yang dianggap berjasa bagi bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Perintahkan Segera Temukan Korban Hilang Akibat Banjir Sumbar
Presiden Jokowi Perintahkan Segera Temukan Korban Hilang Akibat Banjir Sumbar

Presiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.

Baca Selengkapnya
Siasat Kuburan Palsu Buatan PKI di Lubang Buaya
Siasat Kuburan Palsu Buatan PKI di Lubang Buaya

Agen Polisi Sukitman terkejut. Sumur sudah tak ada lagi, dan banyak gundukan tanah seperti kuburan di Lubang Buaya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi

Sebanyak 2.000 tengkorak dan 1.000 nisa kuburan ditampilkan secara dramatis.

Baca Selengkapnya
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta

Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.

Baca Selengkapnya
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai

Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar

Korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kunjungi Batu Bulan Gianyar, Bendera PDIP dan Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot
Jokowi Kunjungi Batu Bulan Gianyar, Bendera PDIP dan Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot

Pencopotan dilakukan petugas Satpol PP Provinsi Bali.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Malam Syahdu Presiden Jokowi Pimpin Renungan Suci di IKN, Pemandangan Indah & Tenang
VIDEO: Malam Syahdu Presiden Jokowi Pimpin Renungan Suci di IKN, Pemandangan Indah & Tenang

Presiden Jokowi memimpin malam renungan suci sebagai pemberian kehormatan kepada para pahlawan dari seluruh pelosok Tanah Air.

Baca Selengkapnya