Presiden Jokowi sebut MRT adalah peradaban baru dan sejarah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perkembangan proyek pengeboran terowongan Mass Rapid Transit di Patung Pemuda Senayan. Presiden didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dan Direktur PT MRT Dono Boestami.
"Iya, dulu memang baru posisi ditata, tunnel burring-nya sekarang sudah bekerja saya melihat," kata Jokowi di lokasi, Jakarta, Kamis (8/10).
Jokowi ingin memastikan pengeboran terowongan MRT sudah sampai mana. Transportasi massal bawah tanah, kata Jokowi, merupakan kebutuhan dan peradaban baru.
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Bagaimana terowongan itu dibangun? Terowongan setinggi 2 meter ini dibuat melalui batu pasir sepanjang 1.305 meter.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Kenapa Jokowi resmikan Bendungan Ameroro? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Dimana terowongan Stasiun Tugu membentang? Terowongan ini membentang dari sisi Selatan ke Utara.
-
Apa tujuan terowongan itu? Bagian dari terowongan Taposiris Magna terendam air, sayangnya tujuannya saat ini belum diketahui.
"Ini adalah peradaban baru, peradaban transportasi massal di bawah tanah. Ini sejarah, kita lihat betul, termasuk regulasi-regulasinya juga ini semua baru. Karena memang ruang bawah tanah seperti apa, kepemilikannya seperti apa," jelas Jokowi.
Lebih lanjut, presiden memastikan pekerjaan MRT betul-betul tidak masalah. Jokowi senang dengan pekerjaan MRT yang sedang berjalan.
"Saya senang pekerjaan di sini banyak sekali transfer of knowledge, transfer of teknologi, ini juga memberikan wawasan baru bagi tenaga ahli kita, baik dalam pembuatan terowongan yang dibor, langsung diberi blok semen," terangnya.
Sejauh ini, tambah Jokowi, pengeboran terowongan MRT sudah menghasilkan sepanjang 12 meter. Yang mana per hari pengeboran ditargetkan 8 meter.
"Sudah dapat 12 meter, nanti per hari jadi terowongan 8 meter, memang yang paling anu kan mengawalinya," tutup Jokowi. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembangunan MRT fase 2A sudah mencapai 28,4 persen.
Baca SelengkapnyaPembiayaan proyek ini melibatkan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB).
Baca SelengkapnyaPembangunan jalan tol yang jadi bagian dari tol trans sumatera ini sebentar lagi akan tembus ke kawasan Parapat dan Danau Toba.
Baca SelengkapnyaDia meyakini keberadaan MRT lintas timur ke barat ini akan memberikan dukungan kepada Jakarta sebagai kota global dan aglomerasi.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Presiden membandingkan dengan China yang telah memiliki jalan tol sepanjang 48.000 kilometer.
Baca SelengkapnyaJokowi berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer (km) untuk mengurangi biaya logistik.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi jembatan Otista ini memakan waktu selama 7,5 bulan dan menelan biaya perbaikan hingga Rp50 miliar.
Baca SelengkapnyaRute Proyek MRT itu adalah Fatmawati-Kampung Rambutan dengan jarak tempuh kurang lebih 12 kilometer.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal.
Baca Selengkapnya