Presiden Jokowi terima peneliti-peneliti cilik di Istana Negara
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menerima 18 finalis Kalbe Junior Scientist Award (KJSA), lomba sains nasional tingkat sekolah dasar tahun 2015 di Istana Negara. Jokowi sangat bangga anak-anak tingkat SD sudah mampu menjadi peneliti-peneliti cilik.
"Saya ucapkan selamat pada anak-anakku pada final kalbe scientist award. Kita sebagai bangsa besar harus prioritaskan pengembangan SDM. Kalau dimulai dari anak-anak, insya allah bisa jadi bangsa maju. Ada yang karyanya pendeteksian dini asap," kata Jokowi di Istana, Jakarta, Rabu (9/9).
Jokowi pun memanggil peneliti cilik yang bernama Savana maju ke depan untuk menjelaskan pendeteksian dini asap.
-
Siapa yang mengembangkan alat deteksi kanker paru-paru ini? Mereka sedang mengembangkan sebuah alat diagnosis inovatif yang hanya memerlukan embusan napas untuk mendeteksi tanda-tanda kanker paru-paru.
-
Siapa yang mengembangkan alat ini? 'Kami bekerja selama bertahun-tahun dalam bidang fisika di balik proses desalinasi, namun mewujudkan semua kemajuan tersebut, membangun sistem, dan mendemonstrasikannya di laut…adalah pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat bagi saya,' kata penulis senior Jongyoon Han, seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer dan teknik biologi, dan anggota Laboratorium Penelitian Elektronika (RLE).
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
"Kan sekarang baru musim asap. Coba Savana cerita apa yang dideteksi, kalau ada asap langsung bunyi nguing-nguing. Coba cerita," pinta Jokowi.
Savana pun menjelaskan bila alat hasil penelitiannya bisa mendeteksi asap kebakaran. Jika ada asap dengan jarak tertentu, alat tersebut berbunyi dan tidak akan terbakar.
"Enggak kebakar. Tiangnya ditinggikan, di atas dikasih sinyal audio," kata Savana, siswi SD asal Pontianak itu.
Selain itu, Jokowi juga memanggil siswi SD yang berkarya dengan ide dan inovasinya mengenai jebakan tikus. Alat ini bisa berguna untuk sektor pertanian.
"Ada yang karyanya berurusan dengan pertanian? Duet ini. Satu Davina dan satu Aisyah. Cerita dong apa keahliannya," pinta Jokowi.
"Alat penjebak hama tikus otomatis. Jadi pas tikus masuk, nanti ada sangkar injak, terjadilah konsleting. Ada mcd turun ke posisi off dan pintunya tutup. Umpannya bisa dikasih racun. Kalau tikusnya mau mati, dia makan itu, nanti dia lemes dan mati," jelas siswi asal SD Jakarta Timur itu.
Untuk diketahui, PT Kalbe Farma Tbk. (Kalbe) mengadakan Kalbe Junior Scientist Award (KJSA), lomba sains nasional tingkat sekolah dasar tahun 2015. Seleksi yang dilakukan dewan juri yang terdiri dari pakar pendidikan dan penelitian ini memutuskan 18 finalis dari total 811 peserta yang berasal dari 237 sekolah di 22 propinsi di Indonesia.
Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria ide dan kreatifitas karya sains dalam memecahkan problem yang dihadapi anak-anak di lingkungan mereka sendiri. Delapan belas finalis lomba sains KJSA yang telah dilaksanakan untuk kelima kalinya ini berasal dari 10 kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, Bogor, Gresik, Mojokerto, Medan dan Pontianak.
Kedelapanbelas finalis KJSA tersebut adalah (1) Daeren Sakti Hermanu dari Semarang, (2) Saffana Rizqi Qinthara dari Pontianak, (3) Aisha Tasya Aulia & Davina Fairuzya dari Jakarta, (4) Rafi Yudha Hidayat dari Semarang, (5) Alexander Fleming Setiadi dari Bandung, (6) Sandy Agre Nicola dari Medan, (7) Nurul Khorina Ilmi & Diva Tsabita Shabrina Aziz dari Gresik, (8) Bryan Tanamas & Fairuz Zabadi Asyrofany dari Semarang, (9) Raisa Zahra & Salsabila Alyani Tazahra dari Bogor, (10) Farah Dennisa Imarini & Aurora Btari Maharani P.S. dari Mojokerto, (11) Celine Lityo & Jessica Putri Japutra dari Jakarta, (12) Sharon Harjo Utomo dari Solo, (13) Sabily Agha & Haliza Zia UI Haq dari Gresik, (14) Nabil Ibadurrahman Ervatra & Muhammad Ali Zainal Abidin dari Jakarta, (15) Edward Pandji dari Surabaya, (16) Firda Nabilah Az Zuhrah dari Bogor, (17) Dinar Wibisono & Fajar Kurniawan dari Gresik, (18) Devita Mayanda Heerlie dari Pontianak.
Kreatifitas siswa-siswa SD 18 finalis ini telah menghasilkan karya-karya sains yang menarik. Diantaranya Alarm Marka dan Pembatas Rambu Lantas Otomatis, Alat Pendeteksi Dini Asap Kebakaran Lahan dan Hutan, Hand Sanitizer Alami dari Kulit Durian), Matematika Nusantara (Menjelajahi Indonesia Berbekal Matematika), Peringatan Dini Gas Habis, Tongkat Tuna Netra, Mesin Box Pencuci Telur Semi Otomatis, Cara Sederhana Menentukan Jalan Berlubang yang Perlu Ditambal, dan lain-lain.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Presiden Jokowi untuk membentuk dan memimpin satuan tugas (satgas) polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba Jokowi teringat saat kecil mirip dengan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Presiden Jokowi dipinjami topi oleh siswa SMK lantaran kepanasan saat kunjungan kerja. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaSeorang Sersan Kepala bernama Sugiono dengan lantang menjawab pertanyaan Jokowi terkait pertanian.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan pertanyaan matematika kepada anak-anak di Papua
Baca SelengkapnyaKunjungan Presiden Tanzania merupakan kali pertama ke Indonesia sebagai balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Tanzania Agustus tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaJakarta sempat menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi data dari situs IQAir.
Baca SelengkapnyaPenuh keberanian, ia menyodorkan sebuah pertanyaan saat bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaJokowi gemar mengenakan kemeja putih. Bahkan, kemeja putih tersebut kini menjadi ciri khasnya dalam setiap kunjungannya.
Baca SelengkapnyaIni terlihat dari anak-anak Papua yang pintar Matematika dengan metode pembelanjaran GASING.
Baca SelengkapnyaPensiunan jenderal Polisi dan adik menteri datangi pabrik perkakas milik anak bangsa yang ada di Bandung, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya