Presiden SBY disadap, rakyat kok nggak marah?
Merdeka.com - Mantan Kontraktor Badan Pertahanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Edward Snowden membocorkan sejumlah dokumen rahasia yang dimiliki Amerika Serikat dan Australia. Yang mengejutkan, Australia sebagai negara sahabat justru melakukan penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sejumlah petinggi negara lainnya.
Namun anehnya, ketika orang nomor satu di Indonesia itu disadap, tak ada gerakan massa atau pun bentuk protes masyarakat kepada Australia. Yang ada hanya segelitir elite parlemen dan pejabat negara tampak mengecam tindakan ilegal itu.
Mungkinkah rakyat sudah antipati dengan SBY?
-
Apa yang dicapai Menlu Retno? Indonesia diumumkan terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
-
Kenapa Menlu Retno merasa gembira? Kemenangan ini adalah bentuk kepercayaan internasional kepada Indonesia. 'Kontribusi Indonesia bagi perdamaian global diterima,' kata Retno.
-
Siapa yang menerima ucapan terima kasih dari Menlu Retno? 'Apa yang sudah dilakukan, dicapai oleh Kementerian Luar Negeri dan diplomasi Indonesia tidak mungkin dapat dilakukan tanpa dukungan ibu/bapak sekalian,' ucapnya.
-
Siapa ajudan Presiden SBY tahun 2009? Komjen Rycko Amelza juga pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2009.
-
Apa yang disampaikan Menlu Retno kepada Komisi I DPR RI? 'Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak,' kata Retno.
-
Bagaimana Menlu Retno memantau perkembangan konflik? Ia juga menyatakan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai konflik di Timur Tengah melalui duta besar Indonesia yang bertugas di negara-negara terkait.
Pandangan lain diungkapkan oleh Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan. Menurut dia, rakyat tentu saja ikut marah dengan adanya penyadapan ini. Sebab, kata dia, betapa pun bedanya pandangan di dalam negeri, namun jiwa nasionalisme rakyat tetap ada.
"Saya kira presiden sebuah simbol negara dan Ibu Ani, Ibu negara, siapa pun orang Indonesia di dalam kita boleh beda policy, beda pendapat tentang presidential threshold, DPT tapi keluar dalam soal nasionalisme kita satu bahasa," ujar Ramadhan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/11).
Dia menilai wajar jika rakyat marah. Karena penyadapan sudah dirasa melanggar kedaulatan bangsa. Apalagi, kemerdekaan Indonesia diperoleh bukan dengan cara yang mudah.
"Indonesia merebut kemerdekaan bukan dikasih, banyak korban di sana, itulah menyebabkan nasionalisme kita gampang tersulut, tegas tapi terukur sudah tepat," ungkap dia.
Dia menambahkan, sikap tegas Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang menarik Dubes RI di Australia adalah refleksi kemarahan rakyat.
"Seorang Marty sebagai Menlu sudah merefleksikan pikiran dan suasana batin rakyat Indonesia," kata dia.
Pertanyaannya, rakyat mana yang marah ketika mendengar Presiden SBY disadap?
Tentu isu ini berbeda ketika negara tetangga seperti Malaysia mengklaim lagu-lagu daerah Indonesia sebagai lagu nasional mereka. Rakyat marah, demonstrasi massa dilakukan di depan Dubes Malaysia.
Hal lain ketika TKI disiksa di negara Malaysia, gerakan massa, demonstrasi, kecaman dan protes keras masyarakat juga dilakukan sejumlah elemen masyarakat. Namun soal penyadapan, nampaknya rakyat tak begitu peduli dengan isu ini. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rombongan pimpinan MPR itu dipimpin Bambang Soesatyo dan tiga Wakil Ketua MPR.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan(Menhan) Prabowo Subianto menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada Upacara Parade Senja di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan (Kemhan),
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Andika, keakraban kedua purnawirawan jenderal TNI itu sesuatu yang baik.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Soal Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Presiden Tidak Mau Mengadu
Baca SelengkapnyaPeristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.
Baca Selengkapnya