Presidium 212 akan long march ke MK usai salat Jumat di Istiqlal
Merdeka.com - Presidium Alumni 212 bersama 23 ormas lainnya berencana melakukan aksi berjalan kaki atau long march dari masjid Istiqlal menuju gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (28/7). Aksi bertajuk 'Jihad Konstitusional Aksi 287, Cabut Perppu Pembubaran Ormas', menyusul diterbitkannya Perppu Pembubaran Ormas.
Aksi ini diawali dengan salat Jumat berjemaah di masjid yang dibangun era Presiden Soekarno tersebut. Rencananya aksi tersebut akan dipimpin oleh mantan Ketua MPR Amien Rais.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan mengeluarkan keputusan menerbitkan Perppu Pembubaran Ormas. Keputusan pemerintah itu rupanya banyak menuai protes dari sejumlah kalangan.
-
Siapa yang memimpin pengamanan sidang MK? Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyampaikan persiapan pertama yakni rekayasa lalu lintas sekitar Gedung MK di Jalan Merdeka Barat yang bersifat situasional
-
Siapa ketua umum pertama IPM? Kemudian secara resmi, pada tanggal 18 Juni 1961 ditetapkan sebagai hari kelahiran IPM dengan Ketua Umum Herman Helmi Farid Ma’ruf dan Sekretaris Umum Muhammad Wirsyam Hasan.
-
Siapa yang memimpin Sidang PPKI? Sidang bersejarah itu dipimpin oleh Soekarno.
-
Siapa yang memimpin upacara Mepamit? Setelah upacara Dharma Suaka, prosesi berlanjut dengan acara Mepamit yang kali ini dipimpin oleh Mahalini.
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum 1 Maret? Pasukan TNI yang terlibat dalam pertempuran ini berasal dari Divisi II dan III yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto.
-
Apa agenda Ma'ruf Amin ke PKB? 'Iya benar (datang) sebagai Dewan Syuro. Belum tahu (pembahasan apa), katanya rapat pleno,' ucap Tommy singkat.
Pemerintah bersikukuh Perppu Pembubaran Ormas diterbitkan untuk mengantisipasi kegiatan ormas yang dinilai tak berideologi Pancasila. Salah satunya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang pekan lalu dibubarkan pemerintah.
Aksi yang dikenal dengan istilah 287 ini juga digelar untuk menolak Perppu Ormas serta memprotes pencabutan badan hukum ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif menjelaskan kalau aksi tersebut bertujuan untuk mendesak pencabutan Peraturan Pergantian Undang-undang nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
"Kita mengkhawatirkan betul kalau Perppu ini terus bergulir akan muncul rezim diktator baru yang menjudge tanpa pengadilan," kata Slamet kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/7) lalu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya, mereka menuntut MK bersikap adil dan menggunakan hati nurani saat memutuskan sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Sambutan-sambutan dan Tausyiah, Insya Allah beliau akan Tausyiah di akhir kemudian akan ditutup dengan doa. dimulai dari jam 3 sampai jam 8 pagi."
Baca SelengkapnyaMomen menarik ketika Cak Imin memimpin puluhan ribu massa di JIS dengan Selawat Politik Dinasti.
Baca SelengkapnyaDitlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca SelengkapnyaKubu 01 dan 03 menggelar aksi salat dzuhur berjemaah d tengah jalan di depan Patung Kuda Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Baca SelengkapnyaSebelumnya Prabowo juga meminta pendukungnya tidak turun ke jalan, mengutamankan persatuan dan keutuhan.
Baca SelengkapnyaYusuf Martak salah satu tokoh penting di gerakan 212.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, massa dari kelompok lain terpantau menggelar aksi di Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaAmien Rais jmenyoroti putusan MK yang menyetujui gugatan soal syarat capres-cawapres tak harus berusia 40 tahun asal pernah menjadi kepala daerah.
Baca SelengkapnyaDin sempat ambruk saat hendak menunaikan salat Zuhur berjemaah di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca SelengkapnyaDalam aksinya massa menuntut untuk menolak hasil Pemilu 2024 yang dianggap penuh kecurangan.
Baca Selengkapnya