Pasca Bentrok, Presma UNSRI Palembang Mengaku Diintimidasi
Merdeka.com - Dugaan adanya intimidasi dan penculikan terhadap aktivis pasca unjuk rasa mahasiswa yang berujung bentrokan dengan polisi beberapa hari lalu terjadi di Palembang. Hal ini dialami Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Nikmatul Hakiki.
Kabar tersebut dibenarkan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumsel Muhammad Hairul Sobri. Menurutnya, pengakuan itu disampaikan langsung Nikmatul kepada petugas posko pengaduan yang didirikan WALHI Sumsel bagi korban bentrokan.
"Iya memang, secara detail testimoni yang dia disampaikan kemarin. Ada semacam ancaman, intimidasi, dia nyaris dibawa (diculik)," ungkap Hairul saat dihubungi merdeka.com, Jumat (27/9).
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
Dia menjelaskan, dugaan rencana penculikan itu terjadi saat Nikmatul berada di sekitar kampus Unsri Palembang, Kamis (26/9) siang. Ada beberapa orang tak dikenal mendatanginya dan mencoba membawanya ke suatu tempat.
"(Pelaku) ada sekitar orang delapan lah, penampilannya kayak polisi baru, kayak begitu. Ditanya ada surat penangkapan enggak, dijawab tidak ada. Terus ada yang pegang kaki, pegang tangan," ujarnya.
Beruntung, kejadian itu diketahui teman-teman Nikmatul sehingga gagal dibawa para pelaku. Ketika itu, dia dan mahasiswa lain sempat cekcok mulut dengan para pelaku.
"Dia (Nikmatul) bilang (ngobrol) jangan di sini, tetapi di Masjid Algazali (sekitar TKP), tetapi ditunggu-tunggu teman-teman mahasiswa, mereka (para pelaku) tidak muncul-muncul lagi," kata dia.
Dari penuturan korban, sambung Hairul, dugaan percobaan penculikan itu dilatarbelakangi komentarnya terhadap video di Instagram terkait aksi unjuk rasa mahasiswa di gedung DPRD Sumsel dua hari sebelumnya. Nikmatul berkomentar video tersebut hanya pencitraan karena faktanya berakhir bentrokan dengan polisi yang menyebabkan puluhan mahasiswa terluka.
"Dari komentar itu, Nikmatul dikirimi DM oleh seseorang. Di situ ada ancaman atau intimidasi kepadanya," tukasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah lima kali klakson, dia diberi ruang untuk melintas.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaKolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga sudah melakukan perbuatannya berkali-berkali ke sejumlah korban.
Baca SelengkapnyaDalam jumpa pers, digelar siang tadi, Pomdam Jaya memperlihatkan tiga tersangka.
Baca SelengkapnyaMN menyebut penganiayaan yang dialaminya lantaran kekasihnya tak terima ia bergaul dengan teman pria sekampusnya.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Bali periksa 10 anggota polisi diduga melakukan penganiayaan dan penyekapan kepada seorang warga berinisial IWS
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan ditengarai adanya kesalahanpahaman. Tidak ada perlawanan dari korban terhadap pelaku.
Baca Selengkapnya