Prestasi emas pasukan perdamaian RI ternoda isu penyelundupan senpi
Merdeka.com - Kontingen Pasukan Polisi Perdamaian dari Indonesia tertahan di Darfur, Sudan. Mereka dituding mau menyelundupkan senjata api saat hendak pulang ke Indonesia. Polri menegaskan anggota mereka tak terlibat. Tas berisi senjata itu diyakini bukan milik kontingen Indonesia yang mau pulang ke Tanah Air.
Wakil Ketua Komisi I DPR Asril Tanjung menilai kasus penyelundupan senjata ini menimbulkan kekhawatiran bahwa PBB bisa tidak percaya lagi pada Indonesia untuk mengirimkan pasukan perdamaiannya. Padahal selama ini PBB selalu memuji kiprah pasukan perdamaian Indonesia. Terutama Kontingen Garuda TNI atas berbagai prestasi yang ditorehkan di medan tugas.
"Selama ini PBB percaya kepada Indonesia dan kontingen pasukan perdamaian kita selalu mendapatkan penilaian terbaik," kata Asril.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Siapa yang pernah menjadi anggota Paskibra Jawa Barat? Desy Ratnasari, seorang aktris dan penyanyi terkenal melalui lagu 'Tenda Biru', ternyata pernah menjadi anggota Paskibra Jawa Barat di Bandung pada tahun 1987.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
Asril adalah mantan perwira tinggi TNI AD. Dia juga pernah menjadi ketua kontingen pasukan perdamaian Indonesia untuk Kamboja pada 1993.
Dia mengatakan Indonesia termasuk negara terbanyak yang mengirim kontingen pasukan perdamaian PBB dan selama ini tidak ada masalah terkait senjata.
"Peristiwa itu memalukan Indonesia padahal pelakunya bukan pasukan perdamaian asal Indonesia," kata Asril.
Berkaca dari pengalamannya, usai bertugas seharusnya seluruh peralatan persenjataan dimasukkan dalam peti kemas atau dibawa terpisah dari prajurit.
"Persenjataan dipisahkan dari orang pemegangnya. Pasukan naik pesawat tidak menggunakan senjata sesuai ketentuan PBB," katanya.
Asril mengatakan dirinya sudah menghubungi berbagai pihak dan melakukan kroscek, hasilnya TNI dan Polri tidak terlibat dalam kasus itu.
"Soal di Sudan, kami sudah kroscek kemana-mana ternyata TNI tidak terlibat termasuk Polri sehingga masih kami selidiki," ujarnya.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan Komisi I DPR akan memperdalam terkait kasus itu dengan memanggil Menteri Pertahanan dan Panglima TNI. Dia juga meminta Menteri Luar Negeri Republik Indonesia menempuh jalur diplomatik kepada pemerintah Sudan, terkait tuduhan kepada pasukan perdamaian Indonesia penyelundupan senjata di negara tersebut.
"Kami juga minta Menlu Bu Retno lakukan pendekatan ke pemerintah Sudan agar masalah ini 'clear'," kata Asril.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengaku pihaknya masih terus menunggu hasil investigasi soal dugaan pasukan perdamaian asal Indonesia yang hendak menyelundupkan senjata saat pulang ke Tanah Air. Namun, hasil pemeriksaan sementara menyatakan bahwa senjata tersebut bukan milik pasukan perdamaian dari Indonesia.
"Sementara dari hasil pemeriksaan diyakinkan bahwa personel kita tidak memiliki tas yang berisi senjata itu. Itulah nanti apakah ini adalah milik pihak yang lain, apakah ini ada dengan sengaja dan sebagainya," ujarnya kepada awak media.
Mantan Kapolda Banten ini meminta semua pihak agar dapat menunggu hasil investigasi pihak terkait di Sudan.
"Kita tidak bisa berspekulasi dulu. karena tentu kita ingin dapatkan kebenaran yang objektif dari hasil (investigasi) itu," tambahnya.
Adapun jenis senjata yang disebut hendak diselundupkan antara lain 29 senapan Kalashnikov, empat senjata tembak, enam senjata GM3, 61 pistol berbagai jenis, serta amunisi dalam jumlah besar. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agustadi merupakan lulusan terbaik Akabri tahun 1974. Ia pernah jadi anggota DPR RI hingga KSAD.
Baca SelengkapnyaSaat itu, Asmujiono membawa nama Indonesia, karena memang negara tetangga Malaysia juga menjalankan misi serupa.
Baca SelengkapnyaTry Sutrisno memiliki karir politik yang mentereng. Pada tahun 1956, dia diterima menjadi taruna di Atekad.
Baca SelengkapnyaIa disebut sebagai tokoh penting bagi dunia militer dan olahraga di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo meresmikan Gedung Graha Utama Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).
Baca SelengkapnyaSosok ini merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah politik dan militer Indonesia.
Baca SelengkapnyaSosok dua jenderal TNI Angkatan Darat yang pernah jadi Panglima TNI tanpa pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Baca SelengkapnyaTanggal 20 Maret 1998, Prabowo diangkat jadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan jabatan yang pernah disandang ayah mertuanya, Soeharto.
Baca SelengkapnyaTim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran ini dipimpin Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto mengungkap rasa bangga-nya menjadi bagian dari keluarga besar Hiu Kencana.
Baca SelengkapnyaNasib tak ada yang tahu, dulu jadi peraih Adhi Makayasa kini pangkatnya di bawah rekan seangkatan. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnya