Pria berkaus #DiaSibukKerja diintimidasi di CFD resmi lapor Polda Metro
Merdeka.com - Stedi Repki Watung (36) yang merupakan korban atas dugaan persekusi menyambangi Gedung Mapolda Metro Jaya, Senin (30/4). Kedatangannya guna melaporkan atas tindakan tak menyenangkan yang terjadi pada dirinya pada saat hadiri Car Free Day (CFD) di Sudirman-MH Thamrin, Minggu (29/4) kemarin.
Stedi adalah satu dari beberapa pria berkaus #DiaSibukKerja yang tengah jalan sehat saat itu. Saat itu, dirinya mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari massa berkaus #2019GantiPresiden. Dengan didampingi pengacaranya, Bambang Sri Pujo, dia membuat laporan di Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
"Bahwa peristiwa persekusi pada CFD hari Minggu 29 April itu adalah hal yang sangat memalukan bangsa Indonesia dimata dunia," tegas Bambang di lokasi.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada pria tersebut? Ia dicakar. Cakaran kucing di kakinya menyebabkan pendarahan hebat hingga merenggut nyawanya dalam hitungan menit.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Dalam video berdurasi 1 menit 50 detik yang kini menjadi viral itu dirinya sempat diledek kalau ia adalah massa bayaran dengan uang oleh mereka massa berkaus #2019GantiPresiden. Selain Stedi, Bambang mengaku sebenarnya ada beberapa dari mereka yang juga mau buat laporan namun urung dilakukan karena masih trauma.
"Sebenarnya ada empat lagi tapi masih trauma," katanya.
Dalam membuat laporan, mereka membawa alat bukti berupa video yang viral di YouTube. Laporan sendiri diterima dengan nomor LP/2363/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 30 April 2018.
"Terlapornya masih dalam penyelidikan. Tapi semua tahu kalau dalam acara itu banyak elite politik," pungkasnya Bambang.
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pun melakukan hal yang dengan membuat laporan. Namun, laporan tersebut ditolak oleh pihak kepolisian.
"Laporannya belum sepenuhnya diterima. Masih diproses karena ada berkas yang kurang. Polisi masih akan meminta keterangan dari korban (ibu dan anak)," ujar Juru Bicara PSI Dini Purwono.
Rencananya, kata Dini, sang ibu akan datang bersama kuasa hukumnya siang ini. Ia akan membuat laporan secara terpisah mengenai kejadian yang dialaminya. "Kuasa hukum bilang akan ke sini (Polda Metro Jaya) untuk melapor," kata Dini.
PSI, lanjutnya, tergerak untuk melaporkan peristiwa itu. Ia melihat tindakan yang dilakukan massa #2019GantiPresiden adalah tindakan pidana. "Itu tidak boleh dibiarkan, apalagi dijadikan budaya dalam kontestasi politik," tegasnya.
Sebagaimana diberitakan, beredar video yang merekam sejumlah orang yang mengenakan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden mengintimidasi orang yang memakai kaus #DiaSibukKerja. Kejadian tersebut diduga terjadi saat Car Free Day (CFD) pagi tadi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Dalam video itu, sang ibu dan anak dikelilingi dan dikibas-kibaskan uang. Anak kecil itu sampai menangis ketakutan. Keduanya diperlakukan seperti itu karena memakai kaus #DiaSibukKerja. Mereka sampai harus dipisahkan dan diselamatkan oleh warga lain.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu berawal saat korban sedang berunjuk rasa. Ketika itu, ada enam orang tak dikenal menghampiri korban.
Baca SelengkapnyaTernyata warga yang melawan petugas adalah seseorang yang mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaTingkahnya itu pun memicu amarah warga. Sehingga, berujung penganiayaan.
Baca SelengkapnyaPria asal Depok mengajak teman-temannya untuk menculik dan menganiaya pekerja bengkel karena tak terima sepeda motornya di bengkel tak kunjung diperbaiki
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang pengemudi mobil bersikap arogan karena tak terima ditegur saat berhenti sembarangan hingga menyebabkan kemacetan
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bikin onar di jalur khusus Transjakarta kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaEri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial BM saat ini dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan.
Baca Selengkapnya