Pria di Serdang Bedagai Cetak Uang Palsu Lalu Dibelanjakan Sembako
Merdeka.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Serdang Bedagai menangkap seorang pembuat dan pengedar uang palsu bernama Manson Siahaan (42). Pelaku ditangkap di rumahnya di Dusun 1, Desa Satang Ginting Lahan, Kecamatan Bintang Kayu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut).
Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai AKP Pandu Winata menjelaskan, barang bukti uang palsu yang berhasil disita berupa 132 lembar pecahan Rp 100 ribu, 130 lembar pecahan Rp 50 ribu. Total nominal uang palsu yang disita mencapai Rp19,7 juta.
"Tersangka ditangkap atas peredaran uang palsu yang telah meresahkan warga," kata Pandu, Rabu (10/3).
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Apa yang disita dari pedagang? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas,' kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Selain mengamankan uang palsu senilai belasan juta, polisi juga menyita barang bukti lainnya seperti pecahan Rp 100 ribu yang belum selesai dicetak, dua unit mesin printer, satu buku tabungan asli, empat buku tabungan palsu yang dicetak dengan printer, dua tas, tinta printer, lem, dan puluhan kertas.
"Tersangka mengaku mencetak uang palsu sendiri dengan menggunakan kertas dan printer," jelas Pandu.
Penangkapan Manson berawal dari kecurigaan warga yang melihat tersangka kerap berbelanja dengan menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu. Setelah diteliti ternyata uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang digunakannya untuk membeli sembako di warung ternyata uang palsu. Warga kemudian melaporkannya ke polisi.
Setelah diinterogasi, tersangka mengakui baru belajar mencetak uang palsu. Sebagian uang palsu digunakan tersangka untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Dia (tersangka) mengaku baru sebulan mencetak uang palsu," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaSaat hendak membayar makanan, FI menggunakan uang pecahan Rp100 ribu palsu. Bahkan setelah penyelidikan, kepolisian menemukan uang palsu senilai Rp132.410.000.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pakuhaji menangkap pelaku pengedar dan pembuat uang palsu yang menjalankan aksinya di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan terungkap fakta bahwa kawanan sindikat peredaran uang palsu beroperasi sejak April 2024.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca Selengkapnya