Pria Diduga Jenderal TNI Ngamuk Buka Paksa Pembatas Jalan di Garut
Merdeka.com - Seorang pria yang mengaku sebagai Jenderal TNI bintang dua, berinisial YIS diduga berselisih dengan warga Desa Sukalaksasna, Kabupaten Garut. Kasus ini diusut oleh Dirkrimum Polda Jabar berdasarkan laporan yang diterima.
Berdasarkan informasi kronologi yang dihimpun melalui keterangan tertulis pihak Kecamatan Samarang. Insiden kedua belah pihak diawali oleh sebuah patok pembatas jalan yang ada di jalan Waluran Lebak, Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, diduga dirusak oleh YIS.
Kepala Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Oban mengatakan, aksi tersebut terjadi pada Kamis (19/8) siang, sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, seseorang yang menggunakan mobil Honda CR-V melintasi jalan Waluran Lebak.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa 'Si Oyen' menyerang warga Pakansari? Warga mengaku resah dan khawatir jika kucing ini akan terus berbuat onar.'Terdapat seekor kucing berperilaku agresif dan menyerang kios pedagang dan pengunjung. Dikhawatirkan terus melukai orang lain,' tambah keterangan di video itu.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
YIS berhenti dan memaksa warga yang ada di lokasi untuk membongkar patok besi pinggir jalan yang berfungsi untuk membatasi masuknya kendaraan truk besar, karena merupakan jalan utama Desa Wisata yang selalu dijaga untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Warga yang diminta oleh YIS sempat menolak dan mempertanyakan izin dari pemerintah desa. Namun rupanya YIS marah dan mengancam warga sambil mengacungkan golok dan menghadirkan Kepala Desa.
“Karena katanya, jangankan kepala desa, bupati, atau gubernur sekalipun bisa ia berhentikan dari jabatannya saat itu juga,” ungkap Oban melalui keterangan tertulis.
Karena ancaman tersebut, warga yang melintas pun merasa takut lalu kemudian menuruti perintah YIS membongkar patok besi. Setelah berhasil dibongkar, menurut Oban, patok besi itu dibawa menggunakan mobil. Mobil tersebut kemudian melaju ke Kampung Sangiang Lawang, Desa Parakan.
“Di dalam mobil, informasi yang saya terima, ada juga istrinya katanya. Istrinya sempat bilang kalau suaminya itu adalah jenderal bintang dua,” ucap dia.
Aksi pencabutan patok besi itu mengakibatkan beberapa kerusakan pada jalan yang telah dibangun dengan anggaran dana desa. Oleh karenanya, aksi pencabutan patok sangat merugikan. Di sisi lain, pemasangan patok itu juga termaktub dalam peraturan desa untuk membatasi kendaraan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat kendaraan yang dikemudikan oleh pelaku mogok di sekitar Jalan Kayu Putih, Pulogadung Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan yang dilakukan pria berkaus merah dan bercelana jins hitam terhadap sopir truk Crude Palm Oil (CPO) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pemalak yang kena semprot oleh TNI karena menghentikan truk di tengah jalan untuk dimintai uang.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi sempat terlibat adu mulut dengan Kasar Reskrim Kompol Teuku Fathir, untuk menangguhkan masa hukuman saudaranya, ARH
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaWarga diresahkan dengan aksi petugas yang mengaku dari kelurahan.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan anggota TNI ini sudah ditangani oleh Sub Den Pom TNI Pamekasan.
Baca SelengkapnyaGanjar juga memastikan relawannya tidak ada yang meninggal pascapengeroyokn itu.
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca SelengkapnyaDedi akan menjalani sejumlah pemeriksaan buntut dari perbuatannya yang mendatangi Polrestabes Medan bersama puluhan anggota TNI pada Sabtu (5/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI ini terlihat mengendarai motor dengan seorang wanita tanpa menggunakan helm.
Baca Selengkapnya