Pria melambai bisa 'sembuh' setelah dipukuli dan disewakan PSK?
Merdeka.com - Cukup banyak saat ini sosok laki-laki berperilaku kemayu. Tidak jarang juga kaum pria yang seharusnya menjadi sosok gagah dan tegas justru bersifat laiknya wanita. Kenyataan ini membuat komika Stand Up Comedy, Ephy, gerah melihatnya. Terlebih lagi pria asal Kupang tersebut memiliki teman yang menurutnya banci.
Upaya untuk membuat temannya kembali menjadi normal dilakukan Ephy. Dia sengaja memancing sifat kejantanan temannya tersebut dengan cara yang cukup keras seperti memukul, menendang dengan tujuan teman Ephy tersebut marah dan kembali menjadi lelaki seutuhnya.
"Bukan homo, dia kayak bencong, alay sadis lah. Kita didiknya dengan keras, kita pukul setiap hari, ditampar, sampai dia emosi, dan kita berkelahi. Agar sifat laki-lakinya keluar, terus kita beri dia blue film, sewa PSK. Puji Tuhan sudah jadi laki-laki sampai sekarang," kata Ephy saat ditemui di lokasi syuting di Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (12/2).
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga mental health adalah sebagai berikut. Pertama, olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
-
Mengapa mental health perlu dijaga? Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan mental? Kesehatan mental bukanlah hal yang remeh atau tidak penting. Sebaliknya, ini adalah aspek yang sangat fundamental dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana kesehatan mental dapat dijaga? Kesehatan mental adalah kondisi sejahtera di mana setiap individu dapat mewujudkan potensi mereka sendiri, mengelola stres yang dimiliki, beradaptasi dengan baik, bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya.
Akan tetapi tindakan tersebut tidak dibenarkan oleh Seksolog Wimpie Pangkahila. Dia mengatakan seseorang tidak bisa mengatakan orang yang berperilaku menyimpang sembuh tanpa memiliki pengalaman atau ilmu yang dimiliki. Sebab, menurut Wimpie, sembuh atau tidaknya seseorang dari perilaku menyimpang tergantung dari pemeriksaan yang dilakukan oleh orang yang memang ahlinya dalam hal tersebut.
"Yang bilang sembuh siapa? Dia kan bukan ahlinya, tidak bisa dikatakan seseorang sembuh saat kembali perilaku normalnya setelah dilakukan tindakan kekerasan seperti itu," kata Wimpie kepada merdeka.com, Rabu (17/2) kemarin.
Dia juga menjelaskan untuk mengubah seseorang dari perilaku abnormal harus dilihat dari beberapa faktor. Setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menangani perilaku abnormal seseorang, di antaranya biologis, perkembangan masa kecil, lingkungan, dan kultur budaya setempat. Dari keempat faktor itu, jelas Wimpie, nantinya memiliki perlakuan yang berbeda.
"Kita harus lihat dulu dia kenapa, kalau memang dari lingkungan ya bawa saja orang yang bermasalah tersebut keluar dari lingkungan itu, kalau memang sudah faktor biologis mau diapakan lagi engak bisa kita paksa dengan cara-cara aneh seperti itu," terangnya.
Dia menegaskan tindakan kekerasan apapun tidak dibenarkan dalam dunia kedokteran ataupun seksolog meski tujuannya memang untuk memulihkan perilaku menyimpang. "Ya, memang tujuannya baik tapi ada pemeriksaan terlebih dahulu hal itu (perilaku abnormal) terjadi dari faktor apa," tuturnya.
Namun dia enggan memberi komentar dampak yang terjadi jika seseorang yang 'menjalani pengobatan' seperti dilakukan Ephy. Kendati demikian, dia tidak menutup kemungkinan akan ada rasa trauma terhadap orang yang diperlakukan seperti itu.
"Wah kalau ngomongin dampaknya itu panjang tapi tidak menutup kemungkinan si dia (sosok perilaku menyimpang) bisa saja trauma," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perselingkuhan telah menjadi fenomena yang kerap ditemui dalam berbagai hubungan.
Baca SelengkapnyaSosok Aipda Purnomo belakangan menjadi sorotan usai memiliki 'hobi' unik merawat orang terlantar dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Baca SelengkapnyaBerdalih mengobati, tersangka pun meminta korban untuk melayani nafsu bejatnya.
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo kembali bertemu dengan ODGJ di pinggir jalan, ia menangani ODGJ tersebut dengan sangat hati-hati.
Baca SelengkapnyaPelaku menjalankan aksinya saat korban meminta untuk diobati karena serimg kerasukan.
Baca SelengkapnyaAtas paksaan tersebut, menurut Ari, korban sempat menolak namun SO terus memaksa dengan alsan yang sama
Baca SelengkapnyaMemiliki ketergantungan dengan obat-obatan terlarang, pria asal Palembang ini mengidap penyakit skizofrenia. Ada sebuah fakta menyentuh hati yang terungkap.
Baca SelengkapnyaTernyata warga yang melawan petugas adalah seseorang yang mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaKonten Pak Bhabin kembali mampu membuat masyarakat teredukasi dan tertawa.
Baca SelengkapnyaPencabulan tersebut terjadi pada 25 Juni 2024 sekira pukul 22.00 WIB dengan modus pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaDalam perkembangannya, terungkap terduga pelaku diketahui berinisial AB, 29 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang pria mengaku dukun di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, diringkus polisi karena diduga mencabuli seorang ibu muda. Dalam beraksi dia dibantu istrinya.
Baca Selengkapnya