Polisi Dalami Keterangan Pria yang Diduga Bunuh 2 Anak Tiri di Medan
Merdeka.com - Polisi meringkus terduga pelaku pembunuhan terhadap bocah kakak adik, IF (10) dan RA (5), di Jalan Brigjen Katamso Medan. R (30) yang merupakan ayah tiri korban ditangkap di kawasan Deli Tua, Minggu (21/6) malam.
"Iya sudah ditangkap di kawasan Deli Tua," kata Kanit Reserse Polsek Deli Tua Iptu Ainul Yaqin, Senin (22/6).
Namun Ainul belum bersedia memberi penjelasan lebih rinci terkait kasus pembunuhan kedua bocah maupun proses penangkapan R. "Besok kita rilis, hari ini masih mau pendalaman," sebutnya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Sebelumnya, IF dan RA ditemukan tak bernyawa di dekat sekolah Global Prima (bukan di dalam kompleks sekolah), Jalan Brigjen Katamso Medan, Minggu (21/6). Kakak beradik itu diduga dibunuh. Jasad IF ditemukan di sudut luar kompleks Sekolah Global Prima sekitar pukul 09.00 WIB. Posisinya terlentang dan bagian wajahnya memar. Dia diduga dibenturkan ke dinding tembok. Sementara jasad RA ditemukan di dalam parit samping kompleks Sekolah Global Prima sekitar pukul 10.00 Wib. Jasadnya terlentang dan ditutup dengan tripleks dan karton.
Sehari sebelum ditemukan tak bernyawa kedua bocah itu disebutkan sempat mendatangi R yang sedang bekerja sebagai buruh bangunan di Sekolah Global Prima, Sabtu (20/6) sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka minta uang untuk membeli es krim. Setelah itu R membawa keduanya ke arah samping Gedung Bangunan Global Prima.
R diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan itu. Selain sebagai orang terakhir yang terlihat bersama kedua bocah itu, dia juga mengakui perbuatan itu kepada istrinya melalui Facebook.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaKapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton mengatakan, polisi telah menangkap dua anak tiri korban. Masing-masing berusia 12 dan 14 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa pelaku dan mencari tahu motif di balik pembunuhan.
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaTersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang M Ramdanu menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya sendiri.
Baca Selengkapnya