Prihatin Pembakaran Polsek Ciracas, Kopral Bagyo Ajak Prajurit TNI Tak Terhasut Hoaks
Merdeka.com - Lama tak terdengar kabarnya, Kopral Kepala Cpm (Purn.) Partika Subagyo Lelono atau lebih dikenal dengan Kopral Bagyo kini kembali muncul. Namun bukan dengan aksi unjuk kekuatan atau keterampilan seperti biasanya.
Pria kelahiran Banyuwangi 14 Desember 1963 itu mengaku prihatin dengan kasus perusakan Polsek Ciracas dan Pasar Reno yang dilakukan oleh puluhan oknum TNI, belum lama ini. Lewat aksinya ia mengajak prajurit TNI dan Polri agar tidak mudah terhasut oleh penyebar informasi hoaks.
Aksi pria yang terakhir berdinas di Detasemen Polisi Militer IV/4 Surakarta ini dilakukan di Plaza Manahan, Senin (31/8). Kopral Bagyo membentangkan 2 poster yang bertuliskan 'Tangkal berita hoax, prajurit TNI-Polri wajib memiliki naluri intelijen' dan 'Hukum setimpal perusak aset negara, TNI-Polri tetap solid'.
-
Apa yang dilakukan Kopral Kepala? Mengutip video dari akun Instagram @infokomando.official, Kamis (4/7) seorang Kopka yang diketahui akrab disapa Kopking mengecek kondisi barak prajurit Tamtama.'Wih Kopking sidak langsung barak tamtama 😎Rare video ini, Danbarak menyala.... 🔥,' tulis unggahan.
-
Kapan Kapolda Jateng berkunjung ke Sukolilo? Arahan itu disampaikan Luthfi saat menyambangi Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Kamis (20/6).
-
Siapa anggota KORPRI? Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri adalah wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik Indonesia demi meningkatkan perjuangan, pengabdian, dan kesetiaan pada cita-cita perjuangan bangsa.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Kesalahan apa yang dilakukan kopral? 'Hey kopral, kamu dengan santainya ngemut-ngemut es krim di dalam bus. Kamu pikir ini busnya nenek moyangmu. Kamu pikir ini di rumahmu apa?'
-
Kenapa Polisi Cepek muncul? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
"Saya mewakili masyarakat dan mantan TNI, prihatin dengan pengrusakan. Gara-gara berita hoaks kerukunan hampir pecah, kerukunan kacau balau gara-gara satu orang. Sebagai mantan prajurit, saya mengimbau agar prajurit TNI-POLRI memiliki naluri intelijen," ujarnya.
Warga Kadipiro Solo itu juga mengimbau prajurit TNI-Polri tidak mudah terhasut dan menelan informasi begitu saja.
"Kerukunan sudah dibuat pimpinan kita, Panglima TNI dan Kapolri sudah baik, jangan dirusak gara-gara satu orang ini yang menipu temannya," tandasnya.
Akibatnya, lanjut Bagyo, teman dan atasan pelaku hoaks mendapatkan hukuman berat. Kondisi tersebut tentu juga berimbas pada keluarga.
Dalam aksi tersebut, Kopral Bagyo juga mengajak sejumlah anggota Brimob dan Sabhara yang sedang BKO di Polresta Surakarta. Para petugas keamanan tersebut diajak lomba panco melawan dirinya. Yang kalah, mendapat hukuman untuk menggendong lawan. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unggahan terbaru Kopral Bagyo sampaikan nasihat untuk para prajurit muda TNI.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Kopral Bagyo membagikan potret terbaru dirinya dengan para Jenderal berpengaruh.
Baca SelengkapnyaPrajurit terkuat TNI AD Kopral Bagyo ikut jadi relawan padamkan kebakaran gunung.
Baca SelengkapnyaKopral Bagyo mengunggah potret membawa sebuah poster yang tulisannya menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSelain Prabowo, ternyata ada sosok yang juga mengaku baru saja mendapat pangkat kehormatan. Ia adalah Kopral Bagyo.
Baca SelengkapnyaUcapan spesial dari Kopral Bagyo untuk Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya kalau Kopral TNI sidak barak Tamtama pakai tongkat komando.
Baca SelengkapnyaSebuah unggahan di awal tahun memperlihatkan sosok Kopral Bagyo yang sedang berfoto dengan jenderal polisi bintang dua, Irjen Ahmad Luthfi.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca Selengkapnya