Prihatin, Setnov akan sambangi ibu pedagang yang dirazia Satpol PP
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) akan mengunjungi Ibu Jusriani, seorang pemilik warung nasi yang dagangannya diobrak abrik dan disita oleh Satpol PP Kota Serang saat sedang operasi. Setnov mengaku prihatin dengan nasib perempuan berusia 50 tahun itu.
"Pemda harus memberi tempat yang baik karena mereka berjualan untuk menafkahi keluarganya kalau ada hal kaya gitu harus diberi tempat nanti saya akan tinjau langsung," katanya dalam acara buka puasa bersama di kediamannya, Jalan Cipinang Cempedak II, Jakarta Timur, Minggu (12/6).
Senada dengan Setnov, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Ade Komarudin alias Akom mengatakan seharusnya petugas keamanan melakukan tindakan persuasif dulu terhadap Jusriani apalagi di bulan ramadan seperti saat ini.
-
Kenapa Pandawakarta membagikan sembako? 'Ramadhan ini kami ikhtiar bagikan ratusan paket sembako bagi masyarakat Jakarta', kata Puji Hartoyo Ketua Pandawakarta pada keterangan tertulisnya, Selasa (9/4).
-
Kenapa warga Jati Padang bagi-bagi barang? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
-
Bagaimana Pandawakarta membagikan sembako? Aksi sosial ini sendiro dilakukan oleh Pandawakarta berkolaborasi dengan Baznas DKI Jakarta.
-
Kenapa Epy Kusnandar jualan di warung? Epy Kusnandar mengakui bahwa tindakannya adalah untuk melunasi hutang kepada istrinya, Karina Ranau.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Dimana Kelompok Tani Jaya Lestari menjual salak pondohnya? Dengan harga jual Rp15.000- Rp18.000 per kilogram, produk salak pondoh dari Desa Kutambaru kini semakin dikenal dan diminati di pasar lokal maupun luar daerah.Peminat yang paling banyak yakni konsumen dalam negeri, misalnya Aceh. Tetapi salak dari kelompok ini juga diekspor ke Malaysia dan Thailand.
Apalagi, kata Akom, Islam mengajarkan umatnya untuk tidak mengutamakan kekerasan dalam bertindak. Jika, Justriani terbukti melanggar Perda karena membuka warung nasi pada siang hari di bulan puasa, alangkah lebih baik diingatkan dan upaya persuasif didahulukan.
"Tidak diusah digerebek, sebaiknya diingatkan persuasif. Agama Islam itu damai, agama yang tidak menyukai kekerasan. Mengingatkan pada masyarakat harus persuasif. Agama Islam suka kedamaian dan tidak menyukai kekerasan," tegasnya.
"Bahwa semua penganut agama Islam tahu apa yang harus dilakukan. Kalau ada yang keliru menjalankan ajaran agama, kita ingatkan saja sesuai aturan yang ada dan dengan pendekatan persuasif," sambung Ketua DPR RI ini.
Diberitakan sebelumnya, Jusriani baru saja membuka warung makannya di lantai 2, Pasar Induk Rau Kota Serang. Hidangan sederhana menggugah selera kebanyakan sudah matang dan bersiap diserbu pelanggan. Bukannya didatangi pelanggan, warung nasi miliknya justru diobrak-abrik petugas keamanan.
Warung nasi perempuan berusia 50 tahun itu digeruduk petugas Satpol PP. Makanan buatannya banyak disita. Petugas merasa bahwa Jusriani telah melanggar Perda karena membuka warung nasi pada siang hari di tengah bulang Ramadan.
Paras Jusriani mendadak berubah. Dia hanya pasrah dan menangis saat petugas Satpol PP Kota Serang mengangkut pelbagai makanan sederhananya, mulai dari ikan tongkol, telur balado, nasi maupun sayur dan lauk pauk lainnya.
"Ini (warung) baru buka. Ikan juga belum saya kasih sambel. Semuanya sudah diangkut (Satpol PP)," keluh Jusriani, Rabu (8/6).
Dia menyayangkan sikap Satpol PP Kota Serang mendadak mengangkut makanan dagangannya. Sebab, sejauh ini dia merasa belum mendapat imbauan tentang larangan menjual makanan di siang hari selama Ramadan. "Belum ada surat peringatan," tegasnya.
Hal serupa juga dialami Marfuah, pemilik rumah makan di kawasan Cikepuh, Kota Serang. Dia juga menangis melihat dagangannya diangkut petugas Satpol PP. Sambil memelas, dia merengek agar dagangannya tidak diangkut.
"Jangan dibawa dagangan saya. Kasihan Pak," ungkap Marfuah kepada petugas.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria yang bertugas di Kepolisian sejak tahun 2000 ini juga mengharap iba pihak mini market agar tidak memproses hukum PL.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) Komjen Fadil Imran sedang jongkok dan membeli jajanan pasar milik ibu-ibu yang sedang mangkal.
Baca SelengkapnyaDidatangi sang aparat, ibu kantin secara sukarela memberi sejumlah lembaran uang dari kantong sendiri.
Baca SelengkapnyaAtikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaKhofifah memborong berbagai dagangan penjual seperti ayam, sayur mayur, telur asin, hingga makanan produk olahan para emak-emak.
Baca SelengkapnyaMendag juga mengunjungi pakaian anak dan membeli sebanyak 12 baju anak dan dibagikan kepada warga.
Baca SelengkapnyaHeni Tania merayakan Hari Ibu Nasional 2023 dengan melarisi dagangan para pedagang kaki lima, khususnya emak-emak yang sudah lanjut usia.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Muhammad Saleh Mustafa bertandang ke zona hitam Papua, lengkap disertai dengan pengawalan ketat.
Baca SelengkapnyaTanpa basa-basi, perwira polisi itu mengajak tukang jamu ini mengobrol dan melakukan tindakan yang justru bikin kaget.
Baca SelengkapnyaMenurut Suswono, bangunan Pasar Serdang perlu untuk direvitalisasi usai menjumpai dua kelompok pedagang.
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca Selengkapnya