Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Primbon Jawa, membaca kejadian dan watak manusia lewat fenomena alam

Primbon Jawa, membaca kejadian dan watak manusia lewat fenomena alam primbon. ©2015 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Dalam suku Jawa dikenal istilah 'Moco in waskito' yang berarti membaca kejadian dari fenomena-fenomena alam yang terjadi. Inilah yang menjadi dasar masyarakat Jawa melahirkan suatu panduan untuk memahami setiap peristiwa yang terjadi.

Adalah primbon, panduan suku Jawa untuk mengetahui watak manusia dan hewan berdasarkan ciri fisik, perhitungan mengenai tempat tinggal, baik buruknya waktu kegiatan seperti upacara perkawinan, pindah rumah, acara sesajen, dan aktivitas lain dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti dilansir dari primbonjawa.net, primbon berasal dari masyarakat Indonesia yang sangat menggantungkan hidupnya pada alam. Mereka pun terdorong untuk mendalami, mencermati, dan mempelajari gejala-gejala alam agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan terhindar dari kegagalan.

Ingatan-ingatan itu kemudian dicatat ketika orang Jawa mulai mengenal tulisan. Catatan-catatan fenomena alam yang polanya telah di uji berulang-ulang secara empiris, sebagian mulai di tata menjadi sistem penanggalan, sistem musim, dan sisi rasi bintang. Sebagian lagi di patenkan menjadi catatan tanda-tanda alam, seperti letak tahi lalat, kedutan, mimpi, dan sebagainya.

Menurut kepercayaan Jawa, arti dari suatu peristiwa (dan karakter dari seseorang yang lahir dalam hari tertentu) dapat ditentukan dengan menelaah saat terjadinya peristiwa tersebut menurut berbagai macam perputaran kalender tradisional. Seperti dilansir primbon.com salah satu penggunaan yang umum dari metode ramalan ini dapat ditemukan dalam sistem hari kelahiran Jawa yang disebut wetonan.

Weton membagi sifat dan karakter manusia menjadi 35 karakter. Pembagian tersebut merupakan gabungan dari tujuh hari dalam seminggu (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu), dengan lima hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Perputaran ini berulang setiap 35 (7 x 5) hari, sehingga menurut perhitungan Jawa hari kelahiran seseorang akan berulang setiap lima minggu dimulai dari hari kelahiran. Bukan hanya memahami karakter seseorang, weton juga digunakan untuk mencari hari baik untuk melakukan aktivitas yang bersifat sakral.

Namun dengan adanya perkembangan zaman, primbon ini semakin redup dan mulai ditinggalkan oleh bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan dengan semakin modern pola pikir masyarakat Indonesia. Apalagi dengan teknologi tinggi yang mulai menyebar bersama dengan pengaruh budaya barat yang lambat laun akan menggeser pengaruh budaya bangsa Indonesia itu sendiri.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Menghitung Weton Jawa dan Penafsirannya, Perlu Diketahui
Cara Menghitung Weton Jawa dan Penafsirannya, Perlu Diketahui

Weton adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penanggalan Jawa.

Baca Selengkapnya
Candi Borobudur Dibangun Berdasarkan Ilmu Astronomi, Ini Buktinya
Candi Borobudur Dibangun Berdasarkan Ilmu Astronomi, Ini Buktinya

Ilmuwan menjelaskan posisi dan relief Candi Borobudur sarat dengan makna astronomi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Hitungan Jawa Weton, Pahami Cara dan Fungsinya
Mengenal Hitungan Jawa Weton, Pahami Cara dan Fungsinya

Hitungan jawa weton masih sering digunakan untuk menentukan hari baik.

Baca Selengkapnya
Apa yang Dimaksud Mitos? Berikut Ciri-ciri dan Penjelasannya
Apa yang Dimaksud Mitos? Berikut Ciri-ciri dan Penjelasannya

Mitos merujuk pada narasi tradisional yang berfungsi sebagai cara untuk menjelaskan fenomena alam, asal usul dunia, atau asal usul manusia dalam masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kitab Pranoto Mongso, Sistem Penanggalan Jawa Bagi Para Petani dan Nelayan
Mengenal Kitab Pranoto Mongso, Sistem Penanggalan Jawa Bagi Para Petani dan Nelayan

Biasanya kitab Pranoto Mongso digunakan oleh petani dan nelayan Jawa pada zaman dulu

Baca Selengkapnya
Peneliti: Ilmu Astronomi Sudah Dipahami Masyarakat Sunda Sejak Zaman Dulu
Peneliti: Ilmu Astronomi Sudah Dipahami Masyarakat Sunda Sejak Zaman Dulu

Hingga kini belum ada penelitian yang berhasil mendapatkan manuskrip yang membahas secara penuh dan khusus mengenainya.

Baca Selengkapnya
Desain Arsitektur Rumah Khas Jawa dan Makna Filosofis di Baliknya
Desain Arsitektur Rumah Khas Jawa dan Makna Filosofis di Baliknya

Desain arsitektur rumah khas Jawa tidak dibentuk secara sembarangan namun memiliki sejumlah nilai filosofis di baliknya.

Baca Selengkapnya
Mengapa Kalender Masehi, Hijriyah, Jawa, dan China Memiliki Tahun dan Sistem Perhitungan Tanggal yang Berbeda
Mengapa Kalender Masehi, Hijriyah, Jawa, dan China Memiliki Tahun dan Sistem Perhitungan Tanggal yang Berbeda

Beberapa kalender memiliki cara perhitungan hari dan penanggalan yang berbeda dan perlu kita ketahui.

Baca Selengkapnya
Ajarkan Keseimbangan Alam dan Manusia, Ini Fakta Menarik Kepercayaan Arat Sabulungan dari Suku Mentawai
Ajarkan Keseimbangan Alam dan Manusia, Ini Fakta Menarik Kepercayaan Arat Sabulungan dari Suku Mentawai

Sebuah kepercayaan asli yang dianut masyarakat Suku Mentawai ini tak jauh-jauh dari soal alam dan manusia untuk saling bersinergi dalam kehidupan.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Mitos? Berikut Penjelasan dan Contohnya
Apa Itu Mitos? Berikut Penjelasan dan Contohnya

Apa itu mitos? Mitos sering kali melibatkan unsur-unsur supernatural atau legendaris.

Baca Selengkapnya
50 Kata-kata Istilah Jawa Kuno tentang Kehidupan, Sarat Inspirasi dan Motivasi
50 Kata-kata Istilah Jawa Kuno tentang Kehidupan, Sarat Inspirasi dan Motivasi

Kata-kata istilah Jawa kuno dapat berisi banyak makna dan pesan positif.

Baca Selengkapnya
Arti Weton Jawa Tanggal Lahir dan Cara Menghitungnya
Arti Weton Jawa Tanggal Lahir dan Cara Menghitungnya

Weton adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penanggalan Jawa. Weton biasa digunakan untuk menghitung hari baik dan menentukan momen penting.

Baca Selengkapnya