Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pro kontra Bela Negara, apa urgensinya?

Pro kontra Bela Negara, apa urgensinya? Geladi resik HUT TNI. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Rencana Kementerian Pertahanan mengadakan program Bela Negara menjadi perdebatan. Banyak kalangan menganggap ini belum berguna, namun ada juga yang menyambut positif.

Wacana ini pertama kali diembuskan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan menargetkan ada 100 juta rakyat ikut dalam program ini selama sebulan penuh. Pelbagai latihan mengenai cinta tanah air hingga fisik bakal diterapkan pada program yang bakal dijalankan hingga tahun 2025 ini.

Untuk ikut program itu, nantinya hanya mereka yang berusia di bawah 50 tahun. Para kader Bela Negara tersebut bakal langsung digembleng di tempat-tempat latihan, seperti Rindam, Kodam, Korem dan lain sebagainya.

Sayangnya, Ryamizard tidak menjelaskan secara rinci mekanisme dan alasan diberlakukannya program Bela Negara. Selain itu, pihaknya juga tutup mulut soal anggaran yang akan digunakan.

Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun berbeda pandangan dengan program ini. Partai Demokrat masuk barisan penentang program ini. Alasannya, tidak ada hal genting yang membuat pemerintah mengambil cara mirip wajib militer tersebut.

Lalu apa yang membuat Partai Demokrat menentang rencana itu? (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pro Kontra Usulan Pembentukan Panja Netralitas Polri
Pro Kontra Usulan Pembentukan Panja Netralitas Polri

Usulan pembentukan Panja Netralitas Polri ini muncul saat rapat Komisi III DPR dengan Polri

Baca Selengkapnya
Waspadai Aksi Kemanusiaan Bela Palestina Disusupi Kelompok Pengusung Khilafah
Waspadai Aksi Kemanusiaan Bela Palestina Disusupi Kelompok Pengusung Khilafah

Jatuhnya banyak korban dari masyarakat sipil di Palestina bisa dikatakan sebagai genosida di abad modern.

Baca Selengkapnya
Tolak Politik Identitas Timbulkan Perpecahan
Tolak Politik Identitas Timbulkan Perpecahan

Masyarakat harus mengetahui profil para kandidat serta menjaga kerukunan umat beragama dan persatuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan

JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.

Baca Selengkapnya