Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pro kontra masyarakat tentang komentar Menag 'hormati yang tak puasa

Pro kontra masyarakat tentang komentar Menag 'hormati yang tak puasa Lukman Hakim Saifuddin. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Indonesia dijuluki sebagai negara dengan aliran kepercayaan yang beragam, seperti Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu. Dengan agama yang beragam itu lah, seluruh lapisan masyarakat harus bisa saling toleransi dan menghormati.

Inilah yang dilakukan oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin yang mengimbau agar orang yang berpuasa bisa menghormati orang yang tidak berpuasa. Imbauan tersebut disertai dengan larangan bagi sejumlah pihak untuk memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.

"Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa," demikian seperti dari akun Twitter Lukman Hakim, @lukmansaifuddin, Senin (8/6).

Orang lain juga bertanya?

Lukman mengaku cuitan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama. Menurutnya, umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.

Sayangnya, berbagai kalangan justru mengecam pernyataan ini. Mereka menilai hal tersebut bisa menimbulkan kontroversi dan salah paham di masyarakat.

Pipit, mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta menilai pernyataan tersebut bisa menimbulkan kontroversi, sebab pernyataan Lukman bisa dipersepsikan sebagai bentuk dukungan atas agama minoritas di Indonesia.

"Statement Menag itu bisa dianggap sebagai sikap pro sama kaum minoritas daripada mayoritas masyarakat Indonesia yang memang mayoritas muslim. Makanya banyak hujatan ke postingannya itu," kata Pipit ketika ditemui di stasiun Jatinegara, Jumat (19/6).

Namun, Pipit mengaku dirinya setuju dengan imbauan agar umat muslim bisa menghormati orang yang tidak berpuasa, sebagai bentuk toleransi.

"Benar dalilnya kalau umat Islam juga harus menghormati sesama yang tidak menjalani puasa. Bukan berarti umat non muslim yang harus menghormati umat Islam saja, melainkan di sini jelas ada keseimbangan toleransi antarumat beragama. Saling menghormati dan menghargai sesama yang sepatutnya dijalankan oleh masyarakat muslim di Indonesia. Demi keselarasan toleransi antarumat beragama di bulan suci Ramadan ini," jelasnya.

Sama halnya dengan Pipit, seorang pegawai di Eggo Waffle Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Suti mengatakan Lukman bisa dianggap sebagai pendukung umat nonmuslim dengan mengeluarkan pernyataan itu.

"Indonesia kan mayoritas muslim, nanti Menag dibilangnya kafir atau apa lah. Lebih baik Menag bilang kita umat beragama harus saling menghargai satu sama lain, dan harus saling mendukung yang positif. Kalau misalnya karena rumah makan buka saat puasa, saya rasa itu kembali lagi ke diri masyarakat masing-masing. Setiap manusia punya pemikiran dan cara pandang yang berbeda-beda," kata Suti.

Meski begitu, sebagai umat Katolik, Suti sendiri menghormati orang Islam yang tengah berpuasa dengan tidak makan di depan umum. Menurut Suti, warung makan boleh saja dibuka, asal ditutup dengan kain.

Di lain sisi, seorang warga asal Bekasi, Ishfi menilai pernyataan Lukman memang memiliki maksud yang baik, yaitu demi terciptanya sikap toleransi antar agama. Namun sebagai pejabat publik, Lukman seharusnya bisa memilah kata yang baik agar tidak memunculkan kontroversi di masyarakat.

"Seharusnya dari Menag mending enggak usah ada perkataan seperti itu. Ambigu jatuhnya. Beda orang beda persepsi. Cukup bilang yuk saling menghormati saat Ramadan, itu juga udah cukup," kata Ishfi ketika dihubungi oleh merdeka.com.

Ishfi yang juga seorang Quality Assurance di PT Oceanic Megah Utama, Marunda, Bekasi, menilai tanpa diberi imbauan untuk saling menghormati, masyarakat juga sudah mengerti mengenai kebiasaan di Bulan Ramadan.

"Mereka sudah dengan sendirinya paham kok dengan kondisi ini. Tanpa ada perkataan itu pun warung akan dengan sendirinya ditutup, walaupun engga tutup sepenuhnya. Misal ditutupi gorden atau spanduk, kan bisa toh. Lagian orang non Islam atau orang yang emang ga puasa pasti tau harus ke mana ia mencari makan saat siang hari," imbuhnya. (mdk/war)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gus Miftah Balas Kemenag Usai Disebut Asbun soal Pembatasan Speaker Masjid: Jangan Baper
Gus Miftah Balas Kemenag Usai Disebut Asbun soal Pembatasan Speaker Masjid: Jangan Baper

Gus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
MUI Minta Gus Miftah Bertaubat Usai Hina Penjual Es Teh Saat Kajian
MUI Minta Gus Miftah Bertaubat Usai Hina Penjual Es Teh Saat Kajian

Anwar Abbas meminta kepada penceramah atau dai yang telanjur melanggar ketentuan Allah SWT untuk bertaubat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Ma'ruf Amin: Kalau Puasa Ikut Pemerintah, Jangan Ikut Lebaran yang Duluan
VIDEO: Wapres Ma'ruf Amin: Kalau Puasa Ikut Pemerintah, Jangan Ikut Lebaran yang Duluan

Wapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.

Baca Selengkapnya
PKB Kritik Keras Gus Miftah Kiai Urakan, Tidak Sesuai Karakter Prabowo
PKB Kritik Keras Gus Miftah Kiai Urakan, Tidak Sesuai Karakter Prabowo

Gus Miftah menjadi bulan-bulanan warganet karena mengolok-ngolok seorang penjual es teh. Usai dikecam, Gus Miftah minta maaf.

Baca Selengkapnya
Kronologi Lengkap Gaduh Gus Miftah Hina Penjual Es Teh, Minta Maaf Usai Viral Kini Mundur dari Kabinet Prabowo
Kronologi Lengkap Gaduh Gus Miftah Hina Penjual Es Teh, Minta Maaf Usai Viral Kini Mundur dari Kabinet Prabowo

Akibat ucapannya yang dinilai tak pantas keluar dari seorang pemuka agama dan Utusan Khusus Presiden ini, Miftah dikecam.

Baca Selengkapnya
Polemik Gus Miftah Hina Penjual Es Teh jadi Sorotan Media Malaysia, Singgung 'Utusan Khas Presiden'
Polemik Gus Miftah Hina Penjual Es Teh jadi Sorotan Media Malaysia, Singgung 'Utusan Khas Presiden'

Pernyataan kontroversial Gus Miftah menghina penjual es teh Sunhaji ikut menjadi sorotan media massa hingga warganet di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Dikritik usai Sebut Rakyat Jelata Tanggapi Gus Miftah, Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati Buka Suara
Dikritik usai Sebut Rakyat Jelata Tanggapi Gus Miftah, Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati Buka Suara

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati buka suara usai dihujat karena sebut 'rakyat jelata' saat tanggapi polemik Gus Miftah.

Baca Selengkapnya
Menag Soroti Polemik Penjual Es Teh: Pembelajaran Buat Gus Miftah, Jadi Pejabat Harus Kontrol Diri
Menag Soroti Polemik Penjual Es Teh: Pembelajaran Buat Gus Miftah, Jadi Pejabat Harus Kontrol Diri

Menag berharap kecaman terhadap Gus Miftah bisa menjadi pembelajaran untuk mengontrol diri.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham

Gus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Kalau Puasa Ikut Pemerintah, Jangan Ikut Lebaran yang Duluan
VIDEO: Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Kalau Puasa Ikut Pemerintah, Jangan Ikut Lebaran yang Duluan

Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak memperdebatkan perbedaan

Baca Selengkapnya