Produksi Sampah Plastik di Tangsel Mencapai 105,5 Ton Per Hari
Merdeka.com - Penggunaan plastik di Tangerang Selatan masih dominan. Setiap harinya, sampah plastik yang dihasilkan dari kota Tangerang Selatan mencapai 105,5 ton.
Kepala Bidang Persampahan Kota Tangsel, Wismansyah menjelaskan, produksi sampah masyarakat kota Tangerang Selatan setiap harinya mencapai 890 ton.
Jumlah tersebut didominasi oleh sampah rumah tangga dan industri hingga 700-an ton per hari. Sementara sampah plastik mengisi 11,86 persen sampah keseluruhan yang ada di Tangsel.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Mengapa Wali Kota Tarakan menekankan pengelolaan sampah? Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
-
Kenapa polusi di Tangsel lebih tinggi dari Jakarta? Saking parahnya, kualitas udara yang buruk di Tangerang Selatan disebut lebih tinggi dari Jakarta.
-
Apa yang menyebabkan polusi di Tangsel? Berdasarkan informasi, buruknya kualitas udara di wilayah Kota Tangerang Selatan dipincu oleh tingginya mobilitas transportasi di sana. Belum lagi, masih banyak masyarakat yang membakar sampah rumah tangga sehingga memperburuk kualitas udara.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
"Plastik ini 6,08 persen dan botol plastik 5,78 persen, jadi total dari plastik ini 11,86 persen menyumbang volume sampah di Tangsel," kata Wismansyah, Rabu (5/12).
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengaku cemas dengan penggunaan plastik yang tidak ramah terhadap lingkungan.
"Sampah kantong plastik dan produk plastik lainnya sudah terlalu mencemari lingkungan, ini harus ada gerakan besar melindungi bumi dari plastik," katanya di kantor Wali Kota Tangsel.
Dia mengimbau warganya dan juga pemilik usaha di Tangsel, tidak lagi menggunakan plastik sebagai wadah.
"Mari kita gerakkan tidak menggunakan kantong plastik dan alat dari plastik. Saya berharap toko-toko tidak lagi menggunakan kantong plastik," ucap dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaPemkot) Surabaya mengklaim sampah plastik di wilayah setempat menurun. Namun, fakta menunjukkan bahwa sampah organik naik berkali-kali lipat.
Baca SelengkapnyaRibuan ton sampah yang berdatangan setiap hari telah membuat kapasitas TPA Cipayung tak mampu lagi membendung sampah.
Baca SelengkapnyaKoperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaMayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.
Baca SelengkapnyaVolume sampah harian yang terus meningkat dan daya tampung TPA yang terbatas, masalah sampah menjadi bom waktu yang siap meledak.
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaTPST Bantar Gebang menjadi sorotan lantaran tinggi gunungan sampahnya telah mencapai 40 meter.
Baca SelengkapnyaHari ini, Tangsel ada di urutan dua dari sepuluh daerah dengan tingkat polisi tertinggi.
Baca Selengkapnya