Prof Dr Siti Mujibatun, mantan TKW ini jadi guru besar UIN Walisongo
Merdeka.com - Prof Dr Siti Mujibatun meraih gelar guru besar sebagai professor Ilmu Hadist, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah. Mujibatun disambut riuh tepuk tangan setelah selesai berorasi ilmiahnya dalam desertasinya berjudul 'Tipologi Paradigma Ulama dalam Menentukan Kriteria Keabsahan Hadis dan Implikasinya Terhadap Konflik Internal Umat Islam'.
Rektor UIN Walisongo lalu mengalungkan Samir guru besar kepadanya. Bagaimana kisah perjuangannya? Barang siapa bersungguh-sungguh, pasti akan mendapat hasilnya. Ungkapan itu pantas disematkan kepada Siti Mujibatun, guru besar Ilmu Hadis Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang.
Kepada wartawan, wanita kelahiran Klaten 13 April 1959 ini menceritakan kisah perjuangannya dalam mewujudkan cita-cita di bidang pendidikan itu. Di mana untuk mewujudkannya, dirinya harus menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.
-
Kenapa Mukini ingin menjadi sosok yang berilmu? 'Saya lima bersaudara, dan perempuan sendiri. Beberapa kakak laki-laki saya jadi pegawai negeri dan saya kena bullying. Tapi justru itu yang memotivasi saya untuk menjadi seperti sekarang,' ungkap Mukini.
-
Siapa yang mendorong Mukini untuk bersekolah? Bertahun-tahun bekerja di Hongkong sebagai asisten rumah tangga (ART), Mukini mendapatkan sosok bos yang sangat perhatian kepada masa depan dirinya.
-
Apa yang dilakukan TKW untuk menghibur majikannya? Seorang tenaga kerja wanita asal Indonesia di Taiwan memberikan suntikan energi kepada majikannya yang sedang sakit. Bukan memberikan obat-obatan medis, akan tetapi TKW tersebut memberikan suntikan energi berupa hiburan sholawat.
-
Siapa yang berhasil kuliah? Joko pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga sangat mementingkan pendidikan anak, meskipun ia berada dalam kondisi keterbatasan yang menyulitkan. 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Kenapa jurusan tertentu bergaji tinggi? Daftar Lengkap Jurusan Kuliah dengan Gaji Tinggi Di urutan pertama ada teknik, ilmu komputer dan informasi, matematika, dan teknisi teknik merupakan gelar yang paling berharga di AS jika dilihat dari pendapatan seumur hidup yang diharapkan dikurangi utang dibandingkan dengan bekerja langsung setelah sekolah menengah atas tanpa gelar.
-
Apa yang dilakukan Kyai Makmur setelah belajar di Tebu Ireng? Saat berusia 26 tahun, Kyai Makmur diperintahkan oleh gurunya dari Pesantren Tebu Ireng, Kyai Hasyim Asy’ari, untuk membuka pondok pesantren salafiah.
"Memang sebagai seorang perempuan dari desa yang tidak paham dunia kampus, dan bermodal pas-pasan, menjadi seorang professor tidaklah mudah saya gapai," katanya, Rabu (1/4) kepada merdeka.com melalui siaran pers yang disampaikan oleh Humas UIN Walisongo Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kisahnya menjadi seorang TKI berawal saat dirinya lulus S1 di IAIN Walisongo Semarang yang kini menjadi UIN. Saat itu, dirinya yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, namun terkendala biaya.
"Saat itu, menunggu beasiswa sulit sekali, dan lama. Akhirnya, saya diperintahkan oleh dosen saya untuk mencari pengalaman yang bermanfaat untuk karier ke depan. Akhirnya saya nekat mendaftarkan diri menjadi TKW ke Arab Saudi," terangnya.
Wanita yang telah dikaruniai dua orang anak, bernama Fatih Ashthifani dan Addina Filwa Putri ini pun melanjutkan ceritanya.
Pada tahun 1985, dirinya berhasil berangkat ke Arab Saudi sebagai TKI. Di sana, dia bekerja kepada seorang majikan, di kota Riyadh. Karena jenjang pendidikannya yang cukup tinggi, akhirnya Mujibatun tidak bekerja seperti layaknya TKW lain.
Mujibatun dipercaya untuk mengajari anak-anak majikannya baca tulis dan pelajaran lainnya. "Ya, sejenis les privat. Setiap hari mengajari anak-anak baca tulis," sambung warga Jalan Tanjungsari, No 31, RT 7/5, Tambakaji Ngaliyan, Kota Semarang.
Selama 18 bulan bekerja sebagai TKW di Arab Saudi, Mujibatun mengaku banyak mendapat pengalaman berharga. Salah satunya adalah mendalami kebudayaan negara yang menjadi tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW itu.
Tak hanya itu, di lokasi itulah Mujibatun menemukan tambatan hatinya Najamuddin, dan membangun mahligai rumah tangga hingga sampai saat ini meraih gelar profesor sebagai guru besar Ilmu Hadis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurul mengaku banyak dimudahkan dalam perjalanan studinya hingga bisa meraih gelar Guru Besar.
Baca SelengkapnyaSeorang wisudawan UIN Walisongo mencuri perhatian publik setelah lulus tanpa mengerjakan skripsi.
Baca SelengkapnyaBupati Trenggelak Mochamad Nur Arifin menceritakan perjuangannya yang tidak mudah untuk lulus dari pendidikan tinggi.
Baca SelengkapnyaDia menghabiskan masa kecilnya dengan membantu sang ibu membuat tepung tapioka untuk dijual di pasar.
Baca SelengkapnyaDulu ia ingin jadi dokter demi mengobati ibunya yang sakit-sakitan, kini ia menjadi profesor.
Baca SelengkapnyaCerita perjuangan salah satu tokoh intelektual Indonesia saat berjuang mengadu nasib ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeorang Purnawirawan Perwira Polisi berpangkat Kompol dinobatkan sebagai Maba tertua di kampusnya. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaDemi tetap menyekolahkan putranya, orang tua Sarijaya harus merelakan pendidikan anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaUnggahan berdurasi 4 menit 33 detik itu sudah memperoleh 141.000 tayangan dan 3.200 komentar.
Baca SelengkapnyaWalau berasal dari keluarga tak mampu, seorang prajurit TNI kini berhasil menyandang gelar doktor.
Baca SelengkapnyaDi sela-sela waktunya bekerja, Puput berjuang mengerjakan soal dan meringkas materi untuk persiapan tes.
Baca SelengkapnyaDua guru besar UNS Surakarta tak terima gelar profesor mereka dicopot Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Keduanya mengajukan keberatan dan gugatan ke PTUN.
Baca Selengkapnya