Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prof Zubairi: Berteman dengan Covid-19 Syaratnya Vaksinasi Sudah 50 Persen

Prof Zubairi: Berteman dengan Covid-19 Syaratnya Vaksinasi Sudah 50 Persen Restoran di Jakarta. ©2021 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban menilai, pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa virus corona akan hidup cukup lama dengan masyarakat Indonesia menunjukkan pemerintah berencana melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat. Pembatasan yang dimaksud yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel.

"Berdampingan itu berarti bahwa ya sudah, berdampingan saja. Artinya, pelan-pelan saja PPKM kita buka, kemudian kita sampai pada new normal," katanya kepada merdeka.com, Selasa (10/8).

Prof Zubairi menyebut, ada dua pilihan yang bisa digunakan pemerintah untuk memutuskan masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19. Pertama, belajar dari negara lain seperti China, Korea Selatan, Jepang, Australia dan New Zealand yang melakukan lockdown penuh terlebih dahulu sebelum melonggarkan aktivitas masyarakat.

Saat aktivitas masyarakat dibuka, pemerintah harus tetap melakukan pembatasan-pembatasan untuk mengawasi penularan Covid-19. Pilihan kedua, melakukan vaksinasi Covid-19 hingga di atas 50 persen dari total penduduk Indonesia.

"Berteman dengan Covid-19 itu sarannya adalah setelah vaksinasi mencapai herd immunity atau paling tidak lebih dari 50 persen penduduk divaksinasi karena setelah lebih 50 persen itu kan juga ditambah dengan jumlah kasus," jelasnya.

Sementara saat ini, vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum mencapai 50 persen. Data Kementerian Kesehatan, realisasi vaksinasi Covid-19 baru menyentuh angka 11,95 persen atau setara 24.888.506 dari target 208.265.720 orang.

Menurut Prof Zubairi, jika pemerintah memaksa masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19 tanpa melalui dua pilihan tersebut, maka risikonya akan sangat besar. Sebab, saat ini Indonesia masih mencatat penambahan jumlah kematian Covid-19 paling tinggi di dunia.

Di saat bersamaan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian di Indonesia berada pada posisi tertinggi kelima di dunia.

Meski demikian, jika pemerintah tetap berupaya mengajak masyarakat hidup bersama Covid-19, maka perlu memenuhi sejumlah hal dalam menyusun roadmap. Di antaranya pemerintah harus mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19. Kemudian, pemerintah harus meningkatkan kapasitas testing Covid-19 harian.

"Kemudian contact tracing, jadi telusur kontak. Kalau ketemu ada satu pasien Covid-19, kita harus telusuri cukup banyak, jangan hanya lima. Sedapat mungkin di atas 20, 30 orang yang harus diperiksa," jelasnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga harus terus menggelontorkan bantuan sosial untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Selanjutnya, mengedukasi masyarakat agar mengubah perilaku mematuhi protokol kesehatan.

"Nah edukasi masyarakat (untuk mematuhi protokol kesehatan) itu tidak bisa satu dua kali. Harus terus menerus, bolak balik ditindaklanjuti. Tidak hanya (edukasi) oleh menteri, juru bicara (Satgas Covid-19) tapi siapa pun," tandasnya.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Covid-19 kemungkinan akan hidup cukup lama dengan masyarakat Indonesia. Maka dari itu, pemerintah akan menyusun roadmap untuk mengatur aktivitas masyarakat karena hidup berdampingan dengan Covid-19.

“Ke depannya mungkin besar bahwa virus ini akan hidup cukup lama bersama kita. Jadi arahan Presiden kita harus miliki roadmap gimana kalau ke depannya virus ini hilang butuh waktu sampai tahunan," katanya saat jumpa pers virtual, Senin (9/8).

Budi menambahkan, pemerintah ingin aktivitas masyarakat dan ekonomi tetap bisa berjalan dengan kondisi yang lebih aman. Maka, pemerintah akan segera membuat pilot project yang mengatur secara digital penerapan-penerapan protokol kesehatan di 6 aktivitas utama.

"Perdagangan modern seperti mal, departemen store, perdagangan tradisional seperti pasar basah atau toko kelontong, kantor dan kawasan industri,
transportasi baik darat laut udara, pariwisata hotel resto event, keagamaan, pendidikan," terangnya.

Budi melanjutkan, protokol kesehatan yang mendampingi kehidupan masyarakat ke depan bisa benar-benar praktis. Misalnya berbasis digital atau teknologi informasi (IT).

"Dan udah diputuskan Presiden akan gunakan aplikasi peduli lindungi sebagai dasar dan minggu depan mulai di beberapa mal kerja sama dengan asosiasi mal Indonesia," tutupnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya