Prof Zubairi: Varian Mu Tidak Lebih Berbahaya Dibanding Varian Delta
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, menegaskan varian Mu tidak lebih berbahaya dibandingkan varian Delta. Buktinya, sudah lebih dari tujuh bulan beredar, prevalensi varian Mu di dunia hanya 0,1 persen.
Artinya, varian Mu hanya ditemukan pada 1 orang dari 1.000 penduduk. Varian Mu ditemukan pertama kali di Kolombia pada awal Januari 2021.
"Varian Mu sampai sekarang tidak ada bukti bahwa lebih berbahaya jika dibandingkan dengan varian Delta," katanya kepada merdeka.com, Rabu (8/9).
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa masyarakat diimbau agar tidak panic buying? 'Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying BBM dan gas menjelang Pemilu 2024. Stok BBM dan gas di Inhu aman,' kata Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya.
Meski tidak berbahaya, Prof Zubairi mengajak semua pihak tetap waspada terhadap varian Mu. Namun, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan.
"Kita sama sekali tidak perlu khawatir, namun hati-hati karena siapa tahu kemudian menjadi mutasi baru lagi," ucapnya.
Data 6 September 2021, varian Mu belum terdeteksi di Indonesia. Prof Zubairi menyebut ada tiga hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk mencegah masuk dan meluasnya varian Mu di Indonesia.
Pertama, melakukan monitor dan evaluasi jumlah kasus positif dan kematian Covid-19 harian. Kedua, mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan benar. Ketiga, mempercepat vaksinasi Covid-19.
"Bagaimanapun vaksinasi mampu mencegah varian baru walaupun efektivitasnya akan turun," pungkas Prof Zubairi.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan varian Mu memiliki karakter resisten terhadap vaksin. Karakter ini diketahui berdasarkan pemeriksaan laboratorium.
"Tapi itu dalam konteks laboratorium bukan dalam konteks epidemiologi," katanya dalam konferensi pers, Senin (6/9).
Sementara Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting mengatakan varian Mu dan varian C.1.2 asal Afrika Selatan bisa menyerang organ manusia secara sistemik.
"Ada dari Afrika maupun Kolombia mengatakan bahwa ini menyerang manusia, menyerang paru-paru dan menyerang secara sistemik," katanya dalam diskusi, Selasa (7/9).
Gejala yang ditimbulkan varian baru ini berbeda dengan sebelumnya. Gejala akibat Covid-19 yang terjadi selama ini umumnya anosmia, demam, dan batuk pilek.
"Bisa saja nanti terjadi tidak ada lagi batuk pilek, tidak ada lagi demam, tiba-tiba ada diare ataupun tiba-tiba dia merasa sesak, kekentalan darah tinggi," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBanyak yang menduga, kenaikan kasus DBD ini akibat penyebaran nyamuk mengandung wolbachia.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca Selengkapnya