Profesor LIPI tuding banyak salah info di aksi tolak pabrik semen
Merdeka.com - Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo menuding banyak informasi penyesatan terkait aksi penolakan pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.
"Jadi intinya ada banyak missleading, penyesatan informasi bagi saya," kata pria yang akrab disapa Kiki di Forum Group Discussion (FGD) Mengenali Akar Konflik Pengelolaan Keseimbangan Ekologis dan Pembangunan Berkelanjutan Kasus Semen Rembang di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/4).
Dia mencontohkan Permen ESDM Nomor 2537/42/MEM.S/2017 perihal Dukungan Pemetaan Sistem Aliran Sungai Bawah Tanah Cekungan Air Tanah (CAT) Watu Putih, Rembang, Jawa Tengah, wilayah Rembang tidak masuk kawasan bentang karst Kendeng. Namun para penolak pabrik semen Rembang, Jawa Tengah bersikeras bahwa kawasan semen Rembang masuk CAT dan tidak boleh ditambang.
-
Dimana pabrik semen di Kaltim dibangun? Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor meresmikan pabrik semen milik PT Kobexindo Cement di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
-
Siapa yang membangun pabrik semen pertama? Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Dimana pabrik semen pertama berdiri? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat.
-
Mengapa petani Kendeng menolak pabrik semen? Untuk menolak pembangunan itu, pada tahun 2016 dan 2017 lalu mereka melakukan aksi cor kaki. Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Siapa yang mengkritik pekerjaan irigasi? Ketua Komisi V DPR Lasarus mengkritik soal pekerjaan irigasi.
-
Siapa yang berinvestasi dalam pembangunan pabrik semen di Kaltim? Pembangunan pabrik semen di Kutim, adalah hasil investasi Hongshi Holding dari Tiongkok yang bekerja sama dengan PT.Kobexindo Cement.
"Yang ngomong itu jangan orang hukum, yang ngomong suruh dr Budi Ketua Jurusan tambang ITB yang bikin desain. Dia bilang kalau saya salah, saya bubarkan fakultas saya. Saya ngomong begini, di belakang saya dikampanyekan itu profesor apa? Kredibilitasnya apa?" ujar Kiki.
Kemudian, terkait terancamnya ekosistem kelelawar akan punah jika dilakukan penambangan oleh pabrik semen Rembang itu juga adalah opini yang salah.
"Oh ini ekosistem, ada jenis spesies kelelawar di situ. Paham lingkungan kok ngomong begitu. Kelelawar itu kamu tangkap ditangkar, selesai ke 5-10 tahun reklamasi jalan balikin lagi ke situ tidak punah. Itu gunanya. Kasus jalak Bali itu sudah dinyatakan punah, tiba-tiba di New York ada dua pasang ditangkarkan. Kemudian dikembalikan ke Bali, sekarang jalak Bali sudah bukan burung langka lagi," bebernya.
Kiki berpendapat, penguasaan segmen pasar nasional saat ini masih di tangan Indonesia. Tetapi jika pabrik semen Rembang tidak beroperasi, maka tidak menutup kemungkinan pabrik-pabrik semen milik asing lima tahun ke depan yang akan berjaya.
"Kalau ini enggak jalan mereka produksi terus yang di Kalimantan, yang Holcim, yang Heidelberg segala macam itu komposisinya terbalik. Dia tentukan harga, selesai kita," ujarnya.
Kiki mengklaim selama proses pembangunan pabrik semen, intelektual di Kota Semarang menolak pembangunan pabrik karena mereka merasa tidak dilibatkan.
"Kalau mau jujur, kenapa intelektual di Semarang menolak semua? Karena mereka tidak dilibatkan. Kenapa tidak dilibatkan. Kan protesnya ngomong, Pak Dharto (Prof Sudharto dari Undip Semarang) ngomong ama saya, kenapa yang dipakai UGM dan ITB? Kenapa bukan kami?" ungkap Kiki.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kali Code memiliki potensi resistensi antibiotik di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaBupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengkritik keras soal proyek lumbung pangan atau Food Estate yang berada di bawah Kementerian Pertanian dan Pertahanan.
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Said Didu dimulai sejak pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaSaid Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.
Baca SelengkapnyaKarena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaFood estate diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate.
Baca SelengkapnyaLeonard lantas meminta pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka peka terhadap situasi tersebut.
Baca Selengkapnya