Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Program Kampung Berkebun semakin berkembang di Bandung

Program Kampung Berkebun semakin berkembang di Bandung Kampung Berkebun. ©2015 Merdeka.com/Dian Rosadi

Merdeka.com - Program bercocok tanam massal dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur atau yang lebih dikenal dengan Kampung Berkebun semakin berkembang di Kota Bandung. Pada tahun ini jumlah RW di Bandung yang mulai menggulirkan program ini bertambah dua kali lipat.

"Pada 2014 kan ada 151 RW di Bandung jadi percontohan, satu kelurahan satu RW. Nah untuk tahun ini rata-rata satu kelurahan menjadi dua RW. Jadi tahun ini ada 302 RW ikut serta dalam program kampung berkebun," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung (Distan KP) Elly Wasliah, kepada Merdeka Bandung saat ditemui di kantornya, Jalan Arjuna, Kota Bandung, Selasa (3/11).

Menurut Elly, sesuai dengan instruksi dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kota Bandung harus menjadi daerah yang mandiri untuk produksi sayur-sayuran. Sehingga tidak tergantung dari daerah lain.

"Bandung harus jadi produsen sayur dan tidak tergantung dari kabupaten atau kota lain. Karena 96 persen kebutuhan seperti ikan daging kan tergantung dari luar Bandung. Nah kalau sayuran harus jadi produsen," katanya.

kampung berkebun

Menurut Elly, sejak program kampung berkebun diluncurkan pada pertengahan 2014 lalu, tingkat keberhasilannya sudah mencapai 70 persen. Pihaknya terus melakukan pendampingan kepada 151 RW yang menjadi percontohan.

Pihaknya juga memiliki sekitar 50 relawan berasal dari unsur masyarakat yang disebar untuk melakukan pendampingan ke setiap RW. Relawan ini berperan membantu dari mulai penyuluhan hingga praktik di lapangan.

Warga dilatih menanam sayuran dan buah-buahan dengan konsep hidroponik, yakni menanam menggunakan media air. Selain itu warga juga diajarkan teknik menanam di halaman, atap ataupun dinding rumah.

"Masyarakat menjadi sadar bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat membantu kebutuhan pangan secara optimal. Sehingga komoditas seperti sayuran dapat dipenuhi secara mandiri, tanpa harus membeli," ucap Elly.

Selain itu, dia melanjutkan, program ini juga telah terbukti menjadi lahan bisnis baru jika digarap secara optimal. Sehingga ke depan dapat menambah penghasilan bagi petani.

"Jika program ini dilaksanakan secara serius menjadi penambah pendapatan keluarga. Untuk pemasarannya kita bantu melalui acara Bandung Agri Market, yakni acara pameran sayuran dan buah lokal yang mempertemukan penjual dan pembeli," tuturnya.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP